3 Tradisi Merayakan Tahun Baru pada Masa Peradaban Kuno, Kaya Ritual!

Ada yang masih dilestarikan sampai saat ini

Perayaan tahun baru merupakan momen yang paling dinanti-nantikan oleh sebagian besar orang di seluruh dunia. Momen tersebut biasanya diisi dengan pesta kembang api, makan bersama, dan kumpul bersama orang-orang tersayang. Namun, pernah kah kamu membayangkan bagaimana cara orang terdahulu merayakan tahun baru?

Diketahui, perayaan tahun baru sudah ada sejak jaman peradaban kuno. Dilansir Britannica, perayaan tahun baru pertama kali muncul di Babilonia kuno pada tahun 2.000 sebelum masehi (SM). Penasaran bagaimana cara masyarakat peradaban kuno merayakan tahun baru? Yuk, simak tradisi-tradisi uniknya berikut ini!

1. Yunani kuno: menggelar festival untuk menghormati para dewa

3 Tradisi Merayakan Tahun Baru pada Masa Peradaban Kuno, Kaya Ritual!ilustrasi orang Yunani kuno. (freepik.com/pikisuperstar)
  1. Pada masa peradaban Yunani kuno, festival-festival digelar untuk menghormati para dewa. Oleh sebab itu, pada momen pergantian tahun, masyarakat Yunani kuno menggelar festival sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa. Mengutip dari laman Study Abroad in Grace, eksistensi festival tersebut dipengaruhi oleh ajaran politeisme (kepercayaan terhadap lebih dari satu Tuhan).

Tak hanya pada perayaan tahun baru, masyarakat Yunani kuno juga menggelar festival ketika musim berganti. Biasanya, festival diisi dengan berbagai macam acara, seperti ritual kegamaan, kompetisi, pesta, dan pertunjukan. Bagi masyarakat Yunani kuno, festival memiliki makna yang mendalam tentang kebersamaan, komitmen, dan persatuan.

Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan di Awal Tahun Agar Tidak Boros

2. Romawi kuno: bertukar kado dan mengikrarkan janji

3 Tradisi Merayakan Tahun Baru pada Masa Peradaban Kuno, Kaya Ritual!ilustrasi orang Romawi kuno. (freepik.com/studio4rt)

Tak jauh berbeda dengan Yunani kuno, perayaan tahun baru pada masa Romawi kuno sejatinya digelar untuk menghormati Dewa Janus. Saat tahun baru tiba, masyarakat Romawi kuno akan saling bertukar kado dan berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi kepada satu sama lain di tahun yang akan datang. Tradisi ini biasanya diiringi pesta atau acara makan bersama.

Fakta menariknya, sebelum pemerintahan Julius Caesar, perayaan tahun baru di Romawi kuno diperingati setiap tanggal 1 Maret. Ini lantaran pada saat itu Maret merupakan bulan pertama dalam kalender Romawi. Kemudian, tepat pada tahun 45 SM, Julius Caesar mengubah waktu perayaan tahun baru ke tanggal 1 Januari, sebagaimana yang dilansir Classical Historian.

3. Mesopotamia kuno: menggelar festival Akitu

3 Tradisi Merayakan Tahun Baru pada Masa Peradaban Kuno, Kaya Ritual!ilustrasi orang Mesopotamia kuno. (freepik.com/pch.vector)

Pada masa peradaban Mesopotamia kuno, perayaan tahun baru digelar pada bulan Maret, yakni ketika musim semi tiba. Dilansir History, masyarakat Babilonia dari Mesopotamia kuno merayakan tahun baru dengan menggelar festival selama beberapa hari. Festival tersebut dinamakan Akitu.

Bagi yang belum tahu, Akitu disebut sebagai tonggak awal perayaan tahun baru di seluruh dunia. Perayaan tersebut dimulai pada tahun 2.000 SM. Selama Akitu berlangsung, masyarakat Babilonia akan mengarak patung para dewa ke jalan-jalan di kota. Selain itu, digelar pula sebuah upacara untuk melambangkan kemenangan di atas kekacauan. 

Melaui upacara tersebut, masyarakat Babilonia dari Mesopotamia kuno percaya bahwa dunia secara simbolis dibersihkan dan diciptakan kembali oleh para dewa sebagai persiapan menyambut tahun baru dan kembalinya musim semi. Dengan begitu, Akitu juga mirip dengan festival-festival yang dilaksanakan oleh orang Yunani dan Romawi kuno. Tujuan utamanya yakni untuk menghormati para dewa atau Tuhan yang mereka yakini.

Selain kaya akan ritual keagamaan, perayaan tahun baru pada masa peradaban kuno juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Di era modern seperti sekarang, ritual serta budaya tersebut masih sering dijumpai. Beberapa contohnya adalah melakukan doa bersama jelang pergantian tahun, berkumpul dengan keluarga, dan berpesta. Semua jenis perayaan tersebut mirip dengan festival-festival kuno orang terdahulu, bukan?

Baca Juga: 5 Fakta Lembah Para Raja, Makam Para Firaun Era Kerajaan Baru Mesir

Mutiara Ananda Photo Community Writer Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya