5 Alasan Tanaman Mati, Bukan karena Kurang Air!

Ternyata banyak faktor yang membuat tanaman mati

Pernahkah kalian mempunyai tanaman yang tiba-tiba mati padahal kalian rajin menyiraminya? Bisa jadi tanaman tersebut terserang Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT). Secara garis besar, OPT biasa dibagi dua kelompok yaitu hama dan penyakit. Contoh hama antara lain serangga, tikus, serta babi hutan.

Sedangkan penyakit biasa disebabkan oleh mikroorganisme seperti jamur, bakteri, dan virus. Selain karena OPT, tanaman bisa mati karena kekurangan unsur hara. Agar mengetahui lebih jelas, silahkan simak ulasan di bawah ini, ya!

1. Terserang hama dari kelompok serangga

5 Alasan Tanaman Mati, Bukan karena Kurang Air!ilustrasi gejala pada daun akibat serangan hama thrips (flickr.com/ Scot Nelson)

Penyebab satu ini mudah untuk dideteksi karena bisa dilihat secara langsung oleh mata. Hama juga meninggalkan ‘tanda’ seperti telur, kotoran, maupun kerusakan pada tanaman.

Hama ini membuat daun berlubang, memotong tunas, menggugurkan bunga dan polong bahkan menjadi perantara penyakit tanaman yang lain. Contoh serangga hama adalah kutu daun, thrips, wereng, kepik hijau, lalat buah, dan kumbang daun.

2. Penyakit yang disebabkan oleh jamur

5 Alasan Tanaman Mati, Bukan karena Kurang Air!ilustrasi penyakit jamur Cercospora sp. pada tanaman terong (flickr.com/ Scot Nelson)

Tanaman yang terserang jamur akan menunjukkan gejala layu pada siang hari. Ketika pagi dan sore tanaman tersebut akan segar kembali. Cara lain untuk mengecek adalah kita dianjurkan memotong akarnya. Jika tidak ada lendir dan tidak berbau busuk maka bisa dipastikan terserang jamur.

Selain itu, jika kita memotong batangnya secara diagonal maka akan terlihat cincin kecoklatan. Contoh penyakit ini adalah jamur Cercospora sp. pada tanaman sayuran dan penyakit antraksnosa (pathek) pada cabai yang disebabkan oleh jamur Colletotricum capsici.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tanaman Hias yang Mudah Dirawat, Anti Ribet! 

3. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri

5 Alasan Tanaman Mati, Bukan karena Kurang Air!ilustrasi penyakit busuk basah pada tanaman sayuran oleh bakteri Erwinia carotovora (flickr.com/ Scot Nelson)

Tanaman yang terserang bakteri menunjukkan layu sepanjang hari. Jika kita memotong akarnya maka terdapat lendir dan berbau busuk. Jika akar yang dipotong tadi dicelupkan ke air maka akan timbul seperti asap putih.

Perlu diingat bahwa serangan bakteri berlangsung hanya hitungan hari sehingga harus segera ditangani. Contoh penyakit ini adalah busuk basah pada sayuran oleh bakteri Erwinia carotovora.

4. Penyakit yang disebabkan oleh virus

5 Alasan Tanaman Mati, Bukan karena Kurang Air!ilustrasi tanaman cabai yang terkena virus kuning (flickr.com/ James Keach)

Penyakit virus lebih susah ditangani daripada penyebab yang lain. Mengapa? karena untuk saat ini pengendaliannya masih berfokus pada vektor (serangga perantara yang membawa virus).

Gejala tanaman yang terkena virus adalah pertumbuhan yang terhambat, tidak normal, bahkan kerdil jika dibandingan tanaman sehat. Namun, gejala yang nyata terlihat dan muncul lebih awal terjadi pada daun. Tanaman tidak terlihat layu tapi daun berubah menjadi mosaik (warna menjadi kuning terang) dan malformasi (daun menggulung dan tulang daun mengkerut). Contoh penyakit ini adalah Pepper Yellow Leaf Curl Virus (virus kuning pada cabai).

5. Kekurangan unsur hara atau pupuk

5 Alasan Tanaman Mati, Bukan karena Kurang Air!ilustrasi gejala menguning yang nampak pada daun muda tanaman kacang panjang (dok. pribadi/ Nurul Sugiyanti)

Berdasarkan mobilitasnya, unsur hara dibagi menjadi 2 yaitu hara mobile dan immobile. Unsur hara mobile adalah unsur hara yang mudah dipindahkan dari jaringan tua ke jaringan muda. Tanaman akan menunjukkan gejala sakit pada daun tua. Sehingga kita bisa memberikan pupuk N, P, K, Mg, atau Cl tergantung dari gejala spesifiknya.

Unsur hara immobile adalah unsur hara yang tidak dapat dipindahkan dari jaringan tua ke jaringan muda. Tanaman akan menunjukkan gejala sakit pada daun muda. Sehingga kita bisa memberikan pupuk S, Bo, Mn, Fe, atau Cu tergantung dari gejala spesifiknya.

Nah, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab kematian tanaman sangat beragam. Bisa jadi disebabkan oleh OPT maupun kekurangan unsur hara. Manfaat mengetahui karakteristik gejala yaitu kita mampu memilih cara pengendalian yang tepat. Ibaratkan manusia, apabila sakit pasti diberi obat sesuai dengan penyakitnya. Begitu pula dengan tanaman.

Akan sia-sia apabila kita salah dalam mendiagnosisnya. Misal, tanaman terserang hama wereng tapi yang kita lakukan malah menyemprotkan fungisida (pestisida untuk jamur). Bukankah hal itu akan memperburuk keadaan?

Baca Juga: 7 Ide Dekorasi Tanaman Hias yang Bikin Rumah Mungil Makin Estetik

Nurul Sugiyanti Photo Community Writer Nurul Sugiyanti

Belajar terus, terus belajar @nurul_sgynt

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya