5 Fakta Katak Daun Malaya, Dapat Berkamuflase Menyerupai Daun Mati

Katak ini bisa kamu temukan di Kalimantan dan Sumatra

Katak bertanduk hidung panjang dikenal sebagai katak bertanduk Malaya dan katak daun Malaya adalah spesies katak yang tersebar di Malaysia, Singapura, Indonesia: Sumatra dan Kalimantan sesuai namanya masih berada di kepulauan Melayu. Mereka bahkan ditemukan sampai Thailand hingga paparan Sunda.

Katak daun Malaya (Megophrys nasuta) beradaptasi di hutan hujan dataran rendah, hutan hujan datar hingga curam, subpegunungan lembap dan sejuk di antara serasah daun, di tepi sungai dan perairan lainnya. Suhu optimal untuk mereka adalah 22-24 derajat Celcius.

Tanduknya yang seperti daun membuat mereka bisa berkamuflase, pemakan oportunis yang ganas dan fakta menarik lainnya bisa kamu baca selengkapnya lewat artikel ini ya.

1. Ciri fisik katak daun Malaya

5 Fakta Katak Daun Malaya, Dapat Berkamuflase Menyerupai Daun MatiKatak daun Malaya (commons.wikimedia.org/Rushen)

Daun Malaya adalah salah satu katak berukuran besar dengan panjang berkisar antara 100-120 mm (12 cm). Fisiknya berwarna coklat muda hingga tua di permukaan punggungnya dengan pola bervariasi dan tenggorokannya berwarna hitam kecoklatan.

Terdapat dua pasang lipatan kulit dorsolateral di punggungnya. Punggungnya mempunyai turbekel yang membesar dan tersebar di sekujur tubuhnya, lengan dan kakinya berbintik-bintik krem dan berbagai warna coklat serta jari-jarinya sedikit berselaput, dilansir Animalia bio.

2. Jago dalam berkamuflase

5 Fakta Katak Daun Malaya, Dapat Berkamuflase Menyerupai Daun MatiKatak daun Malaya (commons.wikimedia.org/Olei)

Dilansir Reptiles magazine, tanduk mereka ini berbentuk segitiga menunjukkan tonjolan seperti daun yang memanjang di mata dan hidungnya. Nama ilmiahnya nasuta itu mengacu pada tonjolan di kulit berbentuk segitiga panjang di ujung moncongnya.

Nah, dengan memilki tanduk menonjol seperti daun digunakan oleh katak daun Malaya cerdas melakukan kamuflase menyerupai daun kering dan mati. Lipatan kulit dari atas hingga timpani dan bahu serta jari-jari kaki berselaput di pangkalnya juga dapat menunjukkan diri seperti daun. Intinya mereka ini lancip banget seperti daun mati.

3. Pemakan oportunis dan ganas

5 Fakta Katak Daun Malaya, Dapat Berkamuflase Menyerupai Daun MatiKatak daun Malaya (commons.wikimedia.org/Olei)

Animal diversity memaparkan, dengan kamuflasenya itu, daun Malaya dikenal oportunis akan menyerang berbagai hewan yang berada di hutan. Mereka memakan hewan pengerat, arakhnida, kadal, katak lainnya bahkan memakan kepiting dan kalanjengking tangguh menjadi sumber makanan utamanya.

Kemampuan bersembunyi luar biasa di antara tanah yang dipenuhi dedaunan tanpa bergerak membuat mangsanya tidak curiga sama sekali. Cara menyerangnya dengan melompat ke mangsanya dan langsung menelannya.

4. Perawatan katak daun Malaya

5 Fakta Katak Daun Malaya, Dapat Berkamuflase Menyerupai Daun MatiKatak daun Malaya (commons.wikimedia.org/EvaK)

Dalam hal ini melakukan perawatan di penangkaran. Ketinggian kandang sangat penting karena katak dewasa suka melompat-lompat di langit-langit dengan ukuran 16 inci. Perlu menyiapkan tanaman dalam pot yang dapat memberikan perlindungan dan kelembapan bagi katak daun Malaya seperti Pothos, Philodendron dan Spathiphyllum.

Suhu di penangkaran sebaiknya berkisar antara 60-70 derajat Fahrenheit dan kelembapannya harus dijaga sekitar 60-80 persen. Hal ini bisa dicapai dengan mengurangi ventilasi dan menyemprot air setiap hari. Memperhatikan penutup kandang yang memadai jadi hal penting untuk mengurangi tingkat stres dari spesies ini.

5. Kehidupan reproduksi katak daun Malaya

5 Fakta Katak Daun Malaya, Dapat Berkamuflase Menyerupai Daun MatiKatak daun Malaya (commons.wikimedia.org/Cscott)

Kehidupan reproduksi katak daun Malaya berdasarkan penelitian yang dilakukan di penangkaran. Setelah kawin, betina bisa sangat produktif dengan menghasilkan banyak telur dengan beberapa jumlah hingga ribuan telur per sarangnya. Telur berwarna putih berukuran 2 mm dapat menetas dalam waktu 12 hari.

Ketika menjadi kecobong panjangnya mencapai 12-20 milimeter. Tungkai belakangnya mulai muncul dalam waktu dua setengah bulan dan bermetamorfosis selama 3-7 bulan.

Penelitian menemukan bahwa dengan menempatkan berudu di akuarium lebih besar mereka akan tumbuh lebih baik. Lanjutnya, dapat dilengkapi dengan penyaringan biologis di bawah kerikil jadi lebih baik dibandingkan bila di tempatkan di akuarium lebih kecil tanpa penyaringan yang airnya diganti setiap hari.

Tak ada informasi yang pasti mengenai validnya mengenai rentang hidup rata-rata dari Megophrys nasuta. Tapi jika melihat rata-rata usia katak darat pada umumnya, memungkinkan katak daun Malaya bisa hidup setidaknya selama 5 tahun melalui perawatan baik dan ideal.

Baca Juga: Kecewa, Satwa Dilindungi Tidak Menjadi Isu Strategis Debat Cawapres

FAISAL Faitoshi Ahmad Photo Community Writer FAISAL Faitoshi Ahmad

Pecinta: 1. kebudayaan Jepang, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya