Mengenal Agama Pamena Dalam Budaya Masyarakat Karo
Ada beberapa pemahaman Dibata menurut orang Karo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Agama Pamena ini dianut kala itu karena masyarakat Karo belum mengenal ajaran beragama yang berketuhanan, tapi meyakini adanya Dibata yaitu pencipta langit bumi beserta isinya.
Dibata Nidah adalah makhluk ciptaan yang berarti Kalibumbu dalam silsilah Tutur Karo.
Berikut beberapa hal seputar Agama Pamena.
Baca Juga: Resep Makanan Khas Karo Tasak Telu
1. Sejarah Suku Karo
Suku Karo merupakan percampuran dari ras Proto Melayu dengan ras Negroid (Negrito), percampuran ini disebut Umang. Hal ini terungkap dalam legenda Raja Aji Nembah yang menikah dengan Puteri Umang. Umang tinggal di dalam goa dan sampai sekarang masih dapat dilihat bekas-bekas kehidupan umang di beberapa tempat.
Pada abad pertama setelah masehi, terjadi migrasi orang India Selatan ke Indonesia termasuk ke Sumatera, mereka beragama Hindu.
Pada abad ke-5, terjadi gelombang migrasi India yang memperkenalkan Agama Budha dan Tulisan Nagari. Tulisan Nagari ini yang menjadi cikal bakal Aksara Batak, Melayu, dan Jawa Kuno.
Orang-orang dari India Selatan yang datang ke Tanah Karo memperkenalkan ajaran Pamena yang artinya kepercayaan awal orang Karo atau pertama. Mereka juga memperkenalkan beberapa aksara yang kemudian menjadi Aksara Karo, akhirnya orang-orang Karo mulai mengenal agama dan menganutnya.
Baca Juga: Pasca Gunung Sinabung Meletus, Ini 7 Tempat Wisata Baru di Tanah Karo