WJC 2024, Geber Mahasiswa untuk Peduli Satwa Liar

Yuks anak Sumut, ikutan

Medan, IDN Times - Wildlife Journalist Competition (WJC) 2024 resmi diluncurkan di Sumatra Utara. Beberapa waktu yang lalu, Pusat Studi Komunikasi Lingkungan (Pusdikomling) Universitas Padjadjaran dan Garda Animalia sebagai inisiator menggandeng Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) untuk mengajak para mahasiswa terlibat dalam kompetisi.

“Lewat kompetisi ini, kita ingin mahasiswa terlibat dalam upaya konservasi satwa liar. Memanfaatkan fungsi media, voicing the voiceless,” ujar Project Officer WJC 2024 Herlina Agustiin dalam roadshow di FISIP USU, Senin (27/5/2024) lalu.

1. Sumut dipilih karena kasus perdagangan satwa tinggi

WJC 2024, Geber Mahasiswa untuk Peduli Satwa LiarBayi orangutan yang dirawat warga Melawi diduga kurang gizi. (IDN Times/Istimewa).

WJC 2024 digelar secara nasional. Para peserta nantinya akan bersaing lewat karya jurnalistik dengan tema yang sudah ditentukan penyelenggara.

Kata Herlina, bukan tanpa alasan Sumut dipilih sebagai salah satu kota untuk roadshow. Perempuan bergelar doktor itu mengungkapkan, Sumut adalah daerah dengan kasus perdagangan satwa liar yang masif.

“Lewat WJC ini kita ingin meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa tentang bagaimana bahayanya perdagangan satwa dan upaya konservasi satwa liar. Sumut begitu kaya akan keanekaragaman hayati,” kata Herlina.

Menilik data Voice of Forest (Yayasan Suara Hutan Indonesia) sepanjang 2022 – 2023, berdasarkan hasil monitoring media massa, ada 26 kasus perdagangan satwa liar dilindungi yang terjadi di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara. Dari kasus itu, ada 53 pelaku yang diproses hukum.

2. Mahasiswa harus semakin melek dengan konservasi lingkungan

WJC 2024, Geber Mahasiswa untuk Peduli Satwa Liarilustrasi harimau (pixabay.com/G.C.)

Dalam roadshow yang digelar, penyelenggara mengundang sejumlah narasumber. Antara lain; Kepala Seksi Wilayah II BBKSDA Sumatera Utara Herbert Aritonang, Direktur Konservasi Yayasan Orangutan Sumatera Lestari (YOSL) dan Jurnalis IDN Times Prayugo Utomo.

Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Lusiana Adriani Lubis yang juga dosen FISIP USU mengapresiasi gelaran WJC 2024. Kata prempuan bergelar profesor itu, WJC 2024 menjadi motivasi mahasiswa untuk terlibat dalam upaya konservasi lingkungan.

Lusiana juga banyak memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang baik.

“Sebagai akademisi, kita di FISIP USU memiliki perspektif yang luas. Kita bisa berkontribusi pada upaya konservasi. Tentunya memakai perspektif yang berbeda dengan ilmu kehutanan atau pun biologi,” kata Lusiana.

3. Mengintip sejumlah tema yang dikompetisikan di WJC 2024

WJC 2024, Geber Mahasiswa untuk Peduli Satwa LiarBBKSDA Sumut melepasliarkan satu individu orangutan sumatra korban konflik ke SM Siranggas, Kabupaten Pakpakbharat, Kamis (28/12/2023). (Dok BBKSDA Sumut)

WJC menjadi kompetisi jurnalisme lingkungan terbesar di Indonesia. Pendaftaran WJC sudah dibuka sejak 22 April 2024 lalu. Para peserta yang terlibat adalah mahasiswa Strata 1 lintas program studi.

Para peserta akan berkompetisi dalam penulisan features, photo story dan video dokumenter. Ada sejumlah tema yang bisa diangkat di dalam kompetisi. Antara lain; Konflik satwa dan manusia, Perburuan satwa liar, Perdagangan satwa liar, Pemeliharaan dan konsumsi satwa liar, degradasi habitat dan komersialisasi satwa liar. Para peserta akan memperebutkan hadiah yang mencapai puluhan juta rupiah. Syarat dan ketentuan kompetisi bisa diakses melalui; bit.ly/bookletwjc.

Baca Juga: Segini Harga Tiket WalkerWorld Asia Tour 2024 di PIK Jakarta

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya