Viral Jalan Rusak di Labuhanbatu, Sudah 10 Tahun Tidak Ada Pembangunan

Warga sudah lapor ke Pemprov, tidak ada tanggapan

Medan, IDN Times – Dunia maya dihebohkan dengan viral jalanan rusak di Sumatra Utara. Video ini muncul setelah heboh – heboh jalan rusak di Lampung, hingga membuat Presiden Joko Widodo datang ke sana.

Video yang viral muncul dari akun Instagram @abdikurniawan93. Dia mengunggah kondisi jalan di kawasan Kecamatan Panaihulu, Kabupaten Labuhanbatu.

Dalam video terlihat kondisi jalan rusak parah. Banyak mobil terperosok di dalam jalan yang berlumpur. Anak-anak yang berangkat sekolah harus berjuang melewati lumpur.

Abdi yang dihubungi IDN Times membeberkan sejumlah fakta kondisi jalan rusak di kampung halamannya itu. “Kondisinya sangat memprihatinkan,” ungkapnya.

Video itu diambil dengan ponselnya sendiri pada April 2023. Jalan yang viral itu berstatus jalan provinsi. “Kalau untuk sekarang, tidak musim hujan. Tidak becek seperti di video. Tapi kalau musim hujan, ini luar biasa parahnya,” ungkap Abdi.

1. Kondisi jalan lainnya di Labuhanbatu juga rusak parah

Viral Jalan Rusak di Labuhanbatu, Sudah 10 Tahun Tidak Ada PembangunanKondisi jalan rusak di Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara. (Istimewa)

Abdi juga mengatakan, video yang viral merupakan satu di antara sekian banyak jalan rusak di Labuhanbatu. Dia membeberkan sejumlah titik di antaranya, Desa Sonomartani, Sei Berombang dan lainnya.

“Desa Sonomartani itu paling parah kondisinya. Semua statusnya jalan provinsi,” ungkapnya.

Belum lama ini warga berunjuk rasa. Mereka memrotes kondisi jalan yang rusak di pusat kota. Warga menanam pohon pisang di jalan sebagai bentuk protes.

Baca Juga: Perbaikan Dinilai Setengah Hati, Warga Blokir Jalan Umar Baki Binjai

2. Jalan rusak, perekonomian sulit

Viral Jalan Rusak di Labuhanbatu, Sudah 10 Tahun Tidak Ada PembangunanWarga menanam pohon di tengah jalanan rusak di Kabupaten Labuhanbatu. (Istimewa)

Kondisi kerusakan jalan berpengaruh besar pada perekonomian. Karena jalan yang rusak merupakan sumbu lalu lintas perekonomian.

Jalan itu menghubungkan Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan Labuhanbatu. Bahkan hingga ke Riau. “Kalau sudah hujan, masyarakat tidak bisa melintas,” katanya.

Begitu juga dengan truk-truk hasil perkebunan yang terhambat karena jalanan rusak. “Bahan-bahan pokok menjadi mahal, misalnya BBM. Kalau beli Pertalite, Rp10 ribu. Di pedagang eceran di sini ada yang jual Rp15 ribu. Karena aksesnya susah,” ungkapnya.

Kata Abdi, kondisi kerusakan jalan ini sudah sangat lama dirasakan oleh warga. Dia mengingat, sudah 10 tahun tidak ada perbaikan jalan.

“Kamis udah beberapa kali berunjuk rasa di Kabupaten dan provinsi. Tidak ada tanggapan. Harapan kami kabar ini bisa sampai ke pemerintah pusat. Kepada Presiden Joko Widodo. Sehingga bisa menjadi perhatian pemerintah pusat untuk dilakukan pembangunan,” ungkapnya.

IDN Times sudah mencoba mengonfirmasi Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Sumatera Utara, Bambang Pardede. Namun hingga saat ini, belum ada jawaban dari Bambang.

3. Sumut masuk 10 besar jalan rusak nasional

Viral Jalan Rusak di Labuhanbatu, Sudah 10 Tahun Tidak Ada PembangunanWarga menanam pohon di tengah jalanan rusak di Kabupaten Labuhanbatu. (Istimewa)

Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kondisi jalan nasional di Indonesia masih mengkhawatirkan. Dari total panjang jalan nasional sepanjang 46.964,78 kilometer, sebanyak 8,19 persen atau setara dengan 3.848,08 kilometer mengalami kerusakan ringan maupun berat.

Masalah serupa juga terjadi pada jalan provinsi dan kabupaten. Dari total panjang jalan provinsi sepanjang 47.112,38 kilometer, sebanyak 25,87 persen atau setara dengan 12.191,35 kilometer kondisinya tidak mantap. Begitu pun dengan jalan kabupaten, kondisi yang sama terjadi pada sebagian besar jalan tersebut.

Berikut daerah dengan kerusakan jalan nasional terpanjang:

  1. Papua 560,57 km (21,26 persen)
  2. Kalimantan Tengah 354,17 km (17,69 persen)
  3. Papua Barat 324,3 km (24,45 persen)
  4. Kalimantan Timur 300,95 (17,59 persen)
  5. Riau 177,1 km (13,25 persen)
  6. Jawa Timur 175,44 km (7,43 persen)
  7. Sulawesi Tenggara 170,3 km (11,37 persen)
  8. Maluku 139,43 km (7,87 persen)
  9. Kalimantan Barat 130,23 km (6,15 persen)
  10. Sumatera Utara 124,5 km (4,73 persen)

Berikut daerah dengan kerusakan jalan provinsi terpanjang:

  1. Riau 1.073,48 (38,34 persen)
  2. Papua 991,04 km (41,96 persen)
  3. Papua Barat 838,92 km (36,32 persen)
  4. Nusa Tenggara Timur 784,14 km (29,59 persen)
  5. Sulawesi Selatan 682,86 km (33,88 persen)
  6. Sulawesi Tengah 628,75 km (38,25 persen)
  7. Kalimantan Barat 613,14 km (39,95 persen)
  8. Maluku Utara 588,55 km (46,09 persen)
  9. Sumatera Utara 540,64 km (17,73 persen)
  10. Maluku 425,88 km (39,42 persen)

Daftar jalan kabupaten/kota yang rusak:

  1. Sumatera Utara 12.581,08 km (41,46 persen)
  2. Sulawesi Selatan 8.896,04 km (35,14 persen)
  3. Aceh 8.677,95 km (44,84 persen)
  4. Riau 8.183,42 km (40,29 persen)
  5. Kalimantan Barat 7.701,54 km (47,98 persen)
  6. Lampung 7.689,12 km (43,26 persen)
  7. Kalimantan Tengah 7.065,86 km (48,19 persen)
  8. Nusa Tenggara Timur 6.878,02 km (44,46 persen)
  9. Sumatera Barat 6.113,18 km (38,91 persen)
  10. Papua 5.889,09 km (42,67 persen)

Baca Juga: Tangis Prajurit TNI Usai Dituntut Hukuman Mati karena Sabu 75 Kg

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya