Medan, IDN Times – Kasus COVID-19 di Sumatera Utara mengalami penurunan, Kamis (23/4). Jumlah orang yang terpapar COVID-19 terkonfirmasi sebanyak 108 orang.

Sebanyak 95 orang terkonfirmasi lewat metode reaksi berantai polimerase atau lebih umum dikenal sebagai PCR (polymerase chain reaction). Kemudian ada 18 orang terkonfirmasi positif lewat rapid test atau uji cepat. Jumlah ini mengalami penurunan dari hari sebelumnya yang berada di angka 111 orang.

Sementara, jumlahnya pasien positif sembuh dan meninggal angkanya sama dengan data sebelumnya.

"Pasien COVID-19 yang meninggal sebanyak 11 orang dan yang sembuh 22 orang," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan, Kamis petang.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) jumlahnya menurun 1 orang menjadi 153 orang. Sementara untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mengalami kenaikan  dari yang sebelumnya 2.134 orang menjadi 2.181 orang.

Dari data kasus positif, Medan menjadi penyumbang utama dengan 71 kasus. Namun hingga sekarang, Kota Medan belum mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Aktifitas warga juga kembali ramai. Apalagi menjelang Ramadan yang jatuh pada Jumat (24/4) besok.

Sejumlah ruas jalan di Kota Medan macet pada jam padat. Seperti yang terjadi di Kecamatan Medan Johor.

Pantauan IDN Times, di beberapa pusat perbelanjaan atau swalayan, aktifitas juga meningkat. Sejumlah warga juga semakin abai untuk menggunakan masker dan menjaga jarak aman.  

Terkait jumlah kasus  yang terus meningkat, Whiko meminta masyarakat maksimal dalam melakukan upaya  melawan COVID-19 salah satunya dengan disiplin menerapkan pysical distancing dan tidak mudik saat Ramadan.

" Wabah corona  dapat menyerang dari satu daerah ke daerah lain karena  Itu Gugus Tugas  menekankan kepada warga masyarakat untuk tidak melakukan mudik pada masa tanggap  darurat  untuk mencegah penyebaran virus corona," pungkasnya.

Baca Juga: Besok Puasa Pertama, Berikut Jadwal Imsakiyah untuk Kota Medan