Sudah Bisa Uji Swab Corona di USU, Hasilnya Paling Lama 2 Hari

Pangkas antrean di pusat

Medan, IDN Times – Kekuatan Sumatera Utara untuk melawan COVID-19 bertambah. Universitas Sumatera Utara  mengaktifkan laboratorium untuk pemeriksaan sampel swab tenggorok dengan metode reaksi berantai polimerase atau lebih umum dikenal sebagai PCR (polymerase chain reaction).

Ada 2 alat PCR yang ditempatkan di rumah sakit USU. Bakal ditambah satu alat lagi milik Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kementerian Kesehatan.

Sebelumnya, PCR milik RS USU belum bisa diaktifkan karena masih menunggu datangnya reagensia atau larutan zat dalam komposisi dan konsentrasi tertentu yang digunakan untuk mengenali zat lain yang belum diketahui sehingga diketahui isi zat lain tersebut.

Rektor USU Runtung Sitepu optimis dengan keberadaan alat PCR, bisa semakin memperkuat upaya pemutusan rantai COVID-19 di Sumut.

“Selama ini yang kita tunggu-tunggu reagensia. Itu baru datang kemarin. Datangnya juga kebetulan bersamaan dari pesanan rumah sakit sendiri, dan bantuan dari Litbang Kesehatan. Bantuan dari Litbang itu untuk 300 pasien. Yang kita pesan 1.000 yang datang baru 33 unit,” ujar Runtung disela peninjauan laboratorium di Rumah Sakit USU, Kamis (16/6).

1. RS USU sudah siap memeriksa sampel, hasilnya paling lama 2 hari

Sudah Bisa Uji Swab Corona di USU, Hasilnya Paling Lama 2 HariLaboratorium di Rumah Sakit USU sudah bisa memeriksa sampel swab tenggorok dengan metode PCR (Tim Humas USU/Amri Affandi Simatupang)

Untuk sementara, kata Runtung, pihaknya bisa memeriksa 333 sampel pasien COVID-19. Sembari menunggu sisa pesanan reagensia yang masih dalam proses.

Untuk hasil penelitian sampel, paling lama bisa ditunggu selama 2 hari. Tidak seperti selama ini. Harus menunggu 8-12 hari karena antrean di Balitbangkes Kemenkes RI yang sangat panjang.

“Mudah-mudahan di Sumut tidak perlu lagi mengirim sampel ke Pusat. Memangkas masalah COVID -19 di Sumut,” ujar Runtung.

Prosedurnya, nanti laboratorium di USU akan menerima sampel dari rumah sakit ataupun puskesmas. Kemudian langsung diuji oleh petugas yang bersiaga. Jika diantar lebih cepat, hasilnya juga akan lebih awal diketahui.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi: Sejak Januari Sudah Ada Virus Corona di Indonesia

2. USU juga punya lima kamar isolasi kelas wahid

Sudah Bisa Uji Swab Corona di USU, Hasilnya Paling Lama 2 HariLaboratorium di Rumah Sakit USU sudah bisa memeriksa sampel swab tenggorok dengan metode PCR (Tim Humas USU/Amri Affandi Simatupang)

Runtung juga mengatakan jika USU memiliki 5 kamar isolasi COVID-19. Bahkan kualitasnya juga nomor wahid. Paling tidak, kamar itu akan rampung disipakan pada akhir April ini.

Kamar isolasi di USU bisa menampung pasien dengan gejala klinis yang cukup berat. Sama seperti di RSUP H Adam Malik yang menjadi rujukan COVID-19.

Di dalam kamar nanti tersedia berbagai peralatan pendukung. Seperti ventilator dan alat-alat standar kamar ICU.

“Dana sudah dianggarkan Rp9,5 miliar untuk memperkuat USU menghadapi COVID-19. sudah kita ajukan ke Kemendikbud,” ungkap Runtung.

3. Pemprov Sumut akui kesulitan kalau harus terus mengirim sampel ke pusat

Sudah Bisa Uji Swab Corona di USU, Hasilnya Paling Lama 2 HariANTARA FOTO/Jojon

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, keberadaan laboratorium di RS USU sangat membantu upaya pemutusan rantai COVID-19. Selama ini mereka harus menunggu antrean panjang jika mengirim hasil ke Jakarta.

“Ini mengakibatkan orang tidak bisa dipulangkan karena harus menunggu apakah pemeriksaannya positif atau negatif. Misalnya PDP (Pasien Dalam Pengawasan), Fisiknya bagus, gejala klinisnya kita lihat baik. Tapi hasil pemeriksaannya belum keluar, sehingga tidak bisa pulang,” pungkasnya.

Baca Juga: Jokowi: Tes PCR Harus Diperluas untuk Kurangi Tumpukan Sampel

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya