Soal Vaksinasi, Uskup Agung Medan: Kita Harus Belajar dari Negara Maju

Sosialisasi soal vaksinasi harus lebih masif

Medan, IDN Times – Pemerintah berencana melakukan vaksinasi COVID-19 akhir 2020 mendatang. Survei soal vaksinasi itu pun sudah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dengan dukungan UNICEF dan WHO.

Hasil survei menunjukkan, dari 115 ribu lebih responden menyatakan bersedia menerima vaksin COVID-19. Selain itu, tiga perempat responden mengaku sudah mengetahui soal kabar vaksinasi.

IDN Times juga mengumpulkan jajak pendapat dari sejumlah narasumber. Salah satunya adalah tokoh agama. Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap, menyatakan dukungannya kepada rencana vaksinasi itu.

1. Uskup Agung mengaku belum mendapat informasi detail dari pemerintah

Soal Vaksinasi, Uskup Agung Medan: Kita Harus Belajar dari Negara MajuUskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung, OFM Cap dinyatakan positif COVID-19. (Dok Keuskupan Agung Medan)

Kornelius mengaku sudah mengetahui rencana vaksinasi itu. Namun sayangnya, belum ada informasi detail ihwal upaya tersebut. Selama ini, Kornelius hanya mendaptkan informasi dari media sosial.

“Detil persis kapan mulai belum saya tahu. Karena hanya saya dengar saja dari media massa. Kemudian dari Pemda yang katanya Bulan November sudah vaksinasi. Saya dengar begitu,” ujarnya.

Kornelius menyatakan sangat setuju dengan rencana vaksinasi. Karena dia beranggapan wabah COVID-19 akan tetap ada. Sehingga peningkatan imun tubuh yang harus dilakukan.

“Barangkali wabah ini akan terus ada. Dia mungkin akan menjadi jenis flu yang biasa. Untuk itu, daya imun tubuh manusia yang perlu diperkuat. Salah satunya dengan vaksinasi. di beberapa negara majus udah vaksinasi. Kita harus belajar dari mereka. Untuk mencegah penyebaran pandemik ini,” ujarnya.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Klaim Angka Kesembuhan Sumut Lampaui Dunia

2. Tetap sosialisasikan protokol kesehatan kepada jemaat

Soal Vaksinasi, Uskup Agung Medan: Kita Harus Belajar dari Negara MajuIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Kornelius adalah salah satu dari banyak orang yang pernah terkena COVID-19. Dia banyak belajar tentang pentingnya protokol kesehatan dijalankan.

Setelah sembuh dari COVID-19, dia terus mengingatkan kepada jemaatnya di setiap kesempatan soal pentingnya menjaga protokol kesehatan.

“Kita tetap sosialisasikan , baik itu lewat surat resmi seluruh umat kita. Kemudian selalu disampaikan lewat khotbah, agar kita supaya tetap menjaga protokol yang dianjurkan pemerintah. Memakai masker, mencuci tangan menjaga jarak. Itu juga kita lakukan dalam peribadatan. Mulai dari ukur suhu, pakai masker, berjarak, usia yang ikut beribadah juga dibatasi. Saat ibadah juga jaraknya diatur,” ungkapnya.

Kornelius pun mengapresiasi langkah pemerintah yang selama ini dinilai tanggap dalam melakukan penanganan COVID-19. Terlihat dari alokasi dana yang digelontorkan untuk penanganan COVID-19. Meskipun dia tidak menampik jika implementasinya masih banyak kekurangan khususnya di daerah.

3. Optimisme dan doa jadi cara ampuh menangkal COVID-19

Soal Vaksinasi, Uskup Agung Medan: Kita Harus Belajar dari Negara MajuIlustrasi aktivitas ibadah di gereja. ANTARA FOTO/Fauzan

Kornelius pun menceritakan soal bagaimana dia bisa melewati masa sulit selama tertular COVID-19. Saat itu memang imun tubuhnya sedang melemah.

Saya punya keyakinan, orang yang kuat, imun tubuhnya kuat, makan yang bergizi, berolahraga, banyak berdoa dan optimis, itu tidak akan kena. Bisa saja kena tapi tanpa gejala. Tapi kalau orang yang sampai di opname seperti saya, itu yah karna keadaan imun tubuh sangat lemah.

Selama perawatan, dia sempat masuk ke dalam fase kritis. Mengalami sesak nafas dan gejala lainnya.

“Satu sampai tiga hari pertama, saya mengalami sesak, tidak bisa tidur, mimpi sudah ngawur. Tapi sudah dilalui, saya berolahraga. Kemudian perkuat imun tubuh dengan berdoa, pikiran positif, makan bergizi, tidur teratur. Itu yang saya buat selama masa isolasi. Puji Tuhan itu bisa dilalui,” pungkasnya.

Baca Juga: 8,2 Juta Vaksin COVID-19 Tiba di Sumut November, Ini Prioritasnya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya