Soal Penggelapan Pajak di Samosir, Polisi Buru Kolega Bripka Arfan

Sudah 274 saksi diperiksa

Medan, IDN Times – Polda Sumatra Utara menyimpulkan Bripka Arfan Saragih meninggal setelah menenggak racun Sianida. Terduga pelaku penggelapan pajak itu, dinyatakan murni bunuh diri setelah polisi melibatkan berbagai ahli dalam penyelidikan kematiannya.

Ahli psikologi forensik yang ikut terlibat dalam penyelidikan kasus itu mengungkap sebab Arfan bunuh diri. Diduga, kasus penggelapan pajak yang menjeratnya, menjadi tekanan utama. Hingga akhirnya Arfan bunuh diri.

Sianida itu dipesan Arfan melalui pasar daring. Dari riwayat peramban ponselnya, Arfan sudah mencari cara bunuh diri sejak Desember 2022 lalu. Terlebih karena kasus penggelapan pajak mencuat.

Setelah mengungkap penyebab kematian, saat ini Polda Sumut fokus dalam penyelidikan dugaan penggelapan pajak. Dalam rangkaian penyelidikan kematian dan penggelapan, Polda Sumut sudah memeriksa total 274 orang. Di antaranya, 161 wajib pajak yang menjadi korban, pegawai Unit Pelaksana Teknis Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (UPT SAMSAT) Pangururan, Samosir dan saksi lainnya.

1. Rp2,5 miliar pajak diduga digelapkan Arfan bersama kolega

Soal Penggelapan Pajak di Samosir, Polisi Buru Kolega Bripka ArfanIlustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam kasus ini, total pajak yang digelapkan sekitar Rp2,5 miliar. Kapolda Sumut Irjen Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak menjelaskan, uang itu diduga digelapkan Arfan bersama beberapa koleganya. Pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah petugas honorer yang diduga kuat terlibat penggelapan.

Sampai saat ini, Polda Sumut masih membuka posko pengaduan dugaan penggelapan pajak di Samsat Pangururan. Jumlah pelapor, terus bertambah. Mereka diduga menjadi korban Arfan dan kolega.

“Kami mendorong pihak kepala UPT, Dispenda untuk bisa menyelesaikan membantu mengatasi kesulitan masyarakat yang uangnya digelapkan oleh para pelaku,” kata Panca Irjen Panca, Selasa (4/4/2023) malam.

2. Satu terduga pelaku diburu

Soal Penggelapan Pajak di Samosir, Polisi Buru Kolega Bripka Arfanilustrasi borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Bripka Arfan Saragih diduga melakukan penggelapan pajak bersama rekannya bernama Acong. Polisi masih memburu Acong. Sampai saat ini, belum ada yang ditetapkan menjadi tersangka.

Keterlibatan Acong juga terungkap saat Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman memeriksa ponsel milik Arfan saat mereka memanggilnya. Di sana terdapat komunikasi terkait aksi lancung mereka. “Kami imbau Acong menyerahkan diri,” ujar Panca.

Polisi juga mendalami soal keterlibatan lainnya. Pihaknya menduga, kejahatan ini cukup terorganisir. Dugaan penggelapan pajak ini sendiri diduga terjadi sejak 2015.  

“Mulai 2015 sampai 2022. Tapi untuk apa itu digunakan. Itu masih proses penyelidikan,” ungkap Panca.

3. Kompolnas dorong audit di Samsat Pangururan

Soal Penggelapan Pajak di Samosir, Polisi Buru Kolega Bripka ArfanKetua Harian Kompolnas Benny Mamoto (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Sebelumnya Polres Samosir mengungkap dugaan modus yang digunakan Arfan dan pelaku lainnya. Selama ini ia mendapatkan uang dari para wajib pajak untuk mengurus segala kebutuhan administrasi kendaraan. Namun, pajak kendaraan itu tidak diserahkan ke Dinas Pendapatan Daerah.

Untuk mengelabui korban, para penggelap pajak menerbitkan SKPD (Surat ketetapan Pajak Daerah). Namun uang itu tidak dibayarkan. Arfan diduga menggunakan blanko asli SKPD.

Sekretaris Komisi Kepolisian Nasional Benny Mamoto mendorong agar kasus ini diungkap. Dia bahkan meminta audit terhadap penggelapan pajak tersebut.

“Kami mendorong dilakukan audit. Kami pesan kepada masyarakat, lakukan sesuai prosedur. Kalau harus transfer ke bank, jangan transfer ke rekening orang. Tidak perlu pakai calo. Tidak tertutup kemungkinan, modus ini terjadi di tempat lain. Kami mengimbau, jajaran untuk mendeteksi dini terjadinya kasus semacam ini,” ujar Benny di Mapolda Sumut.

Dalam dugaan penggelapan pajak, Arfan sudah membayarkan Rp700 juta untuk mengembalikan pajak yang digelapkannya. Irjen Panca juga menyebut ada tiga lainnya yang juga mengembalikan uang. 

Baca Juga: Hasil Penyelidikan Polda Sumut: Bripka AS Bunuh Diri, Bukan Dibunuh

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya