Satu Anak Gajah Sumatra Lahir di Tangkahan Langkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langkat, IDN Times – Seekor anak Gajah Sumatra dikabarkan baru lahir di Pusat Latihan Satwa Khusus Gajah Sumatra, di Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Gajah betina itu lahir pada Senin (1/2/2021) sekitar pukul 04.00 WIB.
Gajah tersebut lahir dari indukan bernama Sari. Saat ini bayi gajah itu dalam keadaan baik.
1. Induk gajah sudah memberikan tanda sejak malam hari
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser Jefry Susyafrianto menjelaskan, indukan berusia 35 tahun itu sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan sejak malam hari. Hingga akhirnya melahirkan pada pukul 04.00 WIB.
“Sejak malam, Sari ini sudah ditaruh di kandang isolasi. Dan sudah tidak mau makan. Mungkin karena ada kontraksi atau seperti apa,” ujar Jefry, Rabu (3/2/2021).
Proses lahirannya pun berjalan dengan baik, tanpa dibantu oleh tenaga medis. Setelah melahirkan, induk gajah juga memakan plasenta untuk mengembalikan stamina dan air susu.
Baca Juga: 10 Potret Terrario Penginapan Milik Nicolas Saputra di Tangkahan
2. Kondisi induk dan anak gajah dipantau intensif
Bayi gajah betina itu memiliki tinggi 108 cm dengan berat sekitar 69 Kilogram. Kesehatannya dalam kondisi baik. Sampai saat ini indukan dan anakan masih dalam pemantauan pihak BBTNGL bersama tim dokter hewan.
“Alhamdulillah, kami sudah mengecek bersama dokter hewan, kondisinya sangat baik. Termasuk jug indukannya. Kami juga sudah memberikan vitamin dan obat-obatan setelah selesai melahirkan,” ungkapnya.
Tim yang bertugas juga sudah menyiapkan asupan makana bergizi untuk menjaga kondisi indukan tetap baik.
3. Masih siapkan nama untuk anak gajah
Saat ini pihak BBTNGL juga tengah menyiapkan nama untuk bayi gajah yang baru lahir. Pihaknya juga seudah menginformasikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) soal kelahiran gajah.
Saat ini, totalnya ada sembilan gajah yang menempati Pusat Latihan Satwa Khusus Gajah Sumatra, di Tangkahan. Gajah yang tertua adalah Theo dengan usia sekitar 40 tahun.
4. Ada lima kantong populasi gajah Sumatra di TNGL
Untuk diketahui, saat ini ada lima kantong Gajah Sumatra di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Tiga kantong masuk dalam wilayah Aceh. Kemudian ada dua kantong di Sumatra Utara (Besitang dan Bahorok). Saat ini pihak BBTNGL pun terus melakukan pemantauan gajah di dalam hutan.
Pihak terkait juga masih sering melakukan patroli. Itu dilakukan untuk mengetahui sebaran populasi gajah di TNGL.
5. Konflik masih jadi ancaman populasi gajah
Hingga saat ini, konflik antara satwa dan manusia masih menjadi ancaman terhadap gajah. Belum lagi aksi perburuan liar yang dilakukan oleh oknum tidakbertanggung jawab.
Piha terkait juga masih kerap menemukan jerat di dalam kawasan hutan. Imbauan terhadap masyarakat juga terus digaungkan untuk menjaga hutan dan ekosistemnya tetap lestari.
Baca Juga: Suka Pamer Body Goals, 10 Potret Maria Vania dengan Baju Olahraga