Protes Konflik Lahan, Warga Blokade Jalan Medan-Sibolangit

Bakkumsu: Ada warga yang mendapat aksi kekerasan dari polisi

Deliserdang, IDN Times – Warga memblokade Jalan Medan-Sibolangit, Senin (25/3/2024). Hal ini dilakukan warga di kawasan Desa Rambung Baru, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.

Penutupan akses itu adalah buntut dari konflik lahan yang terjadi antara warga dengan pengembang PT Nirvana Memorial Nusantara. Pemblokiran jalan ini menyebabkan kemacetan panjang.

Dalam sebuah video di media sosial, warga membakar ban bekas di tengah jalan. Polisi mengonfirmasi soal aksi unjuk rasa tersebut.

"Ya terkait demo masyarakat terhadap lahan yang dikuasai oleh PT Nirvana ini lagi diproses," kata Teddy saat diwawancarai di Mako Polrestabes Medan. 

"Informasinya, masyarakat di sana lagi demo, menutup jalan. Kita berupaya persuasif. Untuk menampung aspirasinya seperti apa," imbuhnya.

1. Warga menuntut kejelasan pemerintah

Protes Konflik Lahan, Warga Blokade Jalan Medan-SibolangitPolisi saat melakukan pengamanan aksi masyarakat yang memblokade jalan Medan-Sibolangit (screenshot video Bakumsu)

Konflik antara warga dan PT Nirvana sudah berlangsung lama. Warga mendapat pendampingan dari Bantuan Hukum Sumatra Utara (BAKUMSU). Massa yang berunjuk rasa adala masyarakat Desa Rambung Baru dan Bingkawan. Mereka menuntut kejelasan pemerintah soal konflik lahan yang terjadi.

Dalam putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, tercantum bahwa lokasi objek PT Nirvana bukan di Rambung Baru tapi Bingkawan.

Sebelumnya dalam aksi pada 11 Oktober 2023, Camat Sibolangit sudah menjanjikan akan mengeluarkan surat keterangan lokasi terkait letak PT Nirvana.

“Akan tetapi, setelah dua kali masyarakat mendatangi kantor camat belum juga ada jawaban dari pihak kecamatan,” kata Koordinator Studi dan Advokasi BAKUMSU Junita Aritonang.

Baca Juga: Aksi Soal Kriminalitas di Medan, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi

2. Polisi turunkan water canon untuk memadamkan api

Protes Konflik Lahan, Warga Blokade Jalan Medan-Sibolangitilustrasi api (pixabay.com/ambadysasi)

Dalam aksi di kantor Camat Sibolangit masyarakat tidak menemukan solusi. Mereka kemudian melakukan aksi bakar ban di jalan. Selama lima jam berunjuk rasa, polisi kemudian ingin menghentikan massa. Polisi berupaya memadamkan api.

“Sempat terjadi adu mulut antara masyarakat dengan aparat. Tapi, masyarakat masih bisa mempertahankan aksi mereka. Mobil water canon diturunkan aparat kepolisian ke lokasi aksi dan berusaha membubarkan massa,” katanya.

3. Ada massa yang diduga dianiaya aparat

Protes Konflik Lahan, Warga Blokade Jalan Medan-SibolangitIlustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sekitar pukul 17.00 WIB, massa sepakat untuk memadamkan api. Namun saat itu juga, sejumlah warga malah diduga dianiaya aparat kepolisian.

Salah satu korban berinisial F (17) mendapat tendangan di bagian dada. Dia juga diduga diseret oleh polisi.

“Sampai saat ini F masih mendapatkan perawatan di Puskesmas,” pungkasnya.

Baca Juga: Sorbatua Ditangkap, Masyarakat Adat Ancam Nginap di Polda Sumut

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya