Pemakaman Amblas Karena Longsor, Tengkorak Berserakan
Kuburan amblas karena longsor di Deliserdang (IDN Times/Istimewa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Deli Serdang, IDN Times - Bencana longsor terjadi di kawasan Desa Penungkiren, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (27/10) pagi.
Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat terkena dampaknya. Makam di sana harus amblas karena longsor. Tengkorak yang ada di dalam kuburan pun berserakan.
1. Hujan deras menjadi penyebab longsor
unsplash/Lola GutiLongsor tepatnya terjadi di Dusun III Pamah. Sebelum longsor, kawasan itu diguyur hujan sejak Sabtu (26/10) malam. Tidak ada korban dalam peristiwa itu.
“Hujan deras terus sampai jam 24.00 WIB. Karena tingginya curah hujan itu lalu baru setelah (Minggu) pagi, nampak warga kuburan itu amblas,” kata Kepala Desa Penungkiren Pasangen Sembiring, Selasa (29/10).
Baca Juga: RESMI! Iuran BPJS Kesehatan Naik 100 Persen, Segini Tarif Barunya
2. Warga masih melakukan evakuasi tengkorak keluarga dan kerabat
Kuburan amblas karena longsor di Deliserdang (IDN Times/Istimewa)Hingga hari ini, Rabu (30/10) warga masih melakukan upaya pencarian terhadap tengkorak para kerabat dan keluarganya yang terdampak longsor.
Sejumlah warga juga masih melakukan upaya pemindahan makam yang terancam amblas.
3. Warga bermufakat pindahkan makam
IDN Times/Rangga ErfizalSaat ini sejumlah makam juga terancam amblas. Karena berada pada posisi yang genting. Pihak desa bersepakat dengan warga untuk memindahkan makam.
Terhitung sudah 13 makam yang sudah dipindahkan. Pemindahan makam masih terus berlanjut.
“Ke depan kita pindahkan ke lahan tanah wakaf kita. Kalau nanti kita dapat nanti bolehlah kita pindahkan ke tanah wakaf yang sudah ada,” ucap Pasangen.
Saat ini pihak desa sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Mereka akan berupaya mencari lahan baru untuk dijadikan lahan perkuburan.
Baca Juga: Merasa Dibohongi, Warga Rusak Kantor Perumnas dan PTPN II
