Panwascam di Medan Luka-luka, Diduga Dianiaya Tim Calon DPD RI

Korban dianiaya saat melakukan pengawasan

Medan, IDN Times – Seorang anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) Medan Baru Annur Raja Napator Siregar dianiaya sejumlah orang, Sabtu (13/1/2024) malam. Penganiayaan itu diduga terjadi saat Raja melakukan pengawasan.

Penganiayaan terjadi di kawasan Jalan Harmonika, Kelurahan Titirantai, Kecamatan Medanbaru. Saat itu, Annur tengah memantau pengawasan kampanye yang dilakukan Calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Badikenita Sitepu.

"Dari laporan warga, saya datang ke lokasi. Sewaktu di lokasi, ada keramaian di rumah yang ada baliho gambar caleg itu," ucap Annur ditemui wartawan, di RS Bhayangkara, Kota Medan, Minggu (14/1/2024).

1. Korban sudah memperkenalkan diri sebagai Panwascam

Panwascam di Medan Luka-luka, Diduga Dianiaya Tim Calon DPD RIilustrasi penganiayaan (IDN Times/Esti Suryani)

Saat kejadian, korban sudah memperkenalkan diri sebagai anggota Panwascam Medan Baru. Memang saat itu dia tidak mengenakan atribut Panwascam. Karena dia hanya ingin mengecek laporan warga tersebut.

"Saya bilang, izin saya Panwascam Medan baru mengonfirmasi saja kegiatan ini," jelas Annur.

Baca Juga: Kunjungi Gereja di Sumut, Mahfud Singgung Soal Konsep 'Kalimatun Sawa'

2. Ponsel korban dirampas saat mendokumentasikan kegiatan

Panwascam di Medan Luka-luka, Diduga Dianiaya Tim Calon DPD RIilustrasi penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Annur kemudian dihampiri oleh sejumlah orang di lokasi. Mereka bilang kepada Annur bahwa di lokasi itu tidak ada kegiatan apapun. Annur pun mengambil gambar dokumentasi. Namun orang-orang yang mendatanginya malah melarang.

"Jadi, saya sambil berdiri sambil dokumentasi. Tapi, mereka tidak terima. Mereka bilang ngapain dokumentasi-dokumentasi, hapus itu hapus," jelas Annur.

Ponselnya kemudian dirampas. Sampai saat ini ponsel Annur belum dikembalikan. “Saya lalu menjelaskan kembali bahwa saya pengawas, jadi untuk dokumentasi saja. Namun mereka tidak terima dan handphone (handphone) saya dirampas. Bahkan sampai sekarang masih ditahan mereka," tutur Annur.

3. Bawaslu Sumut mendesak polisi mengusut tuntas kasus penganiayaan

Panwascam di Medan Luka-luka, Diduga Dianiaya Tim Calon DPD RIIlustrasi penganiayaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Terjadi cekcok mulut antara Annur dengan sejumlah orang tersebut. Badikenita kemudian menemui korban. Dia mempertanyakan identitas korban.

"Ibu itu (Badikenita Sitepu) datang dan dia bilang, dia penanggung jawab di sini. Lalu dia mempertanyakan saya siapa? Saya jawab, saya Panwascam (Medan Baru) Bu, kantor kami di belakang sini. Kalau tidak percaya, kita bisa ke sana saya bilang. Setelah itu, ibu itu pergi," kata Annur.

Annur kemudian ditarik oleh sejumlah orang. Dia kemudian dihajar hingga babak belur. Lantas Annur berhasil melarikan diri. Dia menumpang seorang pengendara ojek online.

"Timnya datang beberapa orang piting saya dan membawa saya dari ke Pasar 1 (Jalan Harmonika). Kemudian, saya dikeroyok oleh beberapa orang. Saya ditendang, dipukul dan sampai jatuh ke tanah. Saya juga diintimidasi dan dinjak-injak kurang lebih tujuh orang," jelas Annur.

Dia kemudian pergi ke Kantor Panwascam Medan Baru. Kejadian itu diceritakan ke koleganya. Mereka membawa Annur ke rumah sakit.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Sumut, Aswin Diapari Lubis, meminta kepada kepolisian segara melakukan proses penyelidikan dan hukum terhadap laporan anggota Panwascam Medan Baru menjadi korban penganiayaan.

"Pelaku pengeroyokan dan penganiayaan di duga tim dari Calon anggota DPD RI ini, yang di duga berjumlah 4 hingga 5 orang. Belum tahu bang apakah timses atau tim kampanyenya. Ini sedang diselidiki oleh pihak Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru," ujar Aswin, Senin (15/1/2024).

Baca Juga: Prabowo di Sumut: Jangan Pilih Pemimpin yang Gak Tanggung Jawab

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya