Orangutan Selundupan Warga Rusia Tiba di Sumut, Direhab di Batu Mbelin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Deli Serdang, IDN Times – Setelah diterbangkan dari Bali, Bonbon, Orangutan Sumatra yang selamat dari penyelundupan tiba di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/12). Rencananya Orangutan berjenis kelamin jantan itu akan dibawa ke pusat rehabilitasi SOCP (Sumatran Orangutan Conservation Programme) di Desa Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.
Sebelumnya, Bonbon dirawat di Safari and Marine Park, Gianyar, Bali sejak dievakuasi 22 Maret lalu. Saat itu Bonbon akan diselundupkan oleh warga negara Rusia bernama Zhestkov Andrei ke Vladivostok, Rusia. Bonbon dimasukkan ke keranjang rotan di dalam koper. Andrei berencana terbang ke Rusia dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. Supaya tidak berontak, Bonbon dibius dengan obat tidur.
Bonbon diselundupkan bersama dua ekor tokek dan lima ekor kadal. Andrei diringkus dan perkara hukumnya diputuskan. Dia divonis satu tahun penjara dan denda Rp10 juta oleh Pengadilan Negeri Denpasar.
1. Kondisi Bonbon baik setelah terbang dari Bali
Selama perjalanan, Bonbon diletakkan di dalam kandang angkut besi. Begitu tiba di Bandara Kualanamu, kondisinya dinyatakan baik-baik saja.
Bonbon pun tampak begitu aktif di dalam kandang. Bahkan, dia tidak tampak takut ketika ada kamera yang menyorotnya dari balik ventilasi.
Bahkan Bonbon begitu lahap saat diberi makanan buah. Bonbon disebut begitu suka dengan rambutan dan apel.
“Dia sudah baik. Jika harus dirilis harus direhabilitasi dulu. Sudah jinak, karena sudah hidup lama dengan orang,” kata Yohana Kusumaningtyas, dokter hewan yang selama ini merawat Bonbon Safari and Marine Park, Gianyar, Bali.
Baca Juga: Bonbon, Orangutan Selundupan Warga Rusia di Bali Direlokasi ke Sumatra
2. Bonbon akan bertemu keluarga baru di Batu Mbelin
Bonbon langsung diboyong ke Batu Mbelin via darat. Dia akan menjalani rehabilitasi di sana untuk nantinya dilepasliarkan. Bonbon akan bertemu dengan 57 Orangutan yang hingga saat ini dirawat di sana.
“Karena jenisnya orangutan Sumatera Utara makanya dibawa ke sini,” Kabid Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut Mustafa Imran.
Selama di Batu Meblin, Bonbon akan diajari supaya bisa bertahan hidup saat dilepasliarkan ke habitatnya.
3. Kasus penyelundupan Bonbon masih diselidiki
Tak banyak informasi tentang Bonbon sebelum ditemukan. Kasus penyelundupan itu masih diselidiki. Karena hingga kini belum diketahui siapa orang yang menjual Bonbon kepada warga negara Rusia itu.
Dari pengakuan pelaku, Orangutan didapat dari seorang temannya berkebangsaan Rusia yang tinggal di Bali. Lebih lanjut bahwa Orangutan didapat dari Jawa yang dibeli dengan harga 3000 USD.
Atas perbuatannya, Pengadilan Negeri Denpasar menvonis tersangka dengan hukuman selama 1 tahun penjara dan denda Rp100 juta. “Tersangka mendapatkan dari rekannya untuk di bawa ke Rusia,” ungkapnya.
4. Bonbon punya boneka kesayangan
Sebelumnya juga terungkap jika Bonbon punya boneka kesayangan. Boneka itu menjadi temannya saat tidur. Jika boneka tersebut tidak ada, Bonbon sulit untuk tidur. Bahkan sangat memungkinkan jika Bonbon menganggap boneka itu adalah induknya.
Untuk diketahui, orangutan akan hidup terikat dengan induknya hingga usia tujuh tahun. Apabila satu dari mereka mati, maka sang induk atau anaknya yang masih hidup akan membawa mayatnya sampai tinggal kerangka saja, baru kemudian dilepaskan.
5. Bonbon suka menangis jika telat diberi susu
Bonbon juga diketahui punya kebiasaan menangis saat telat diberi susu. Tingkahnya nyaris persis seperti bayi.
Bonbon juga kini pintar memanjat dan bergelantungan di pohon. Setidaknya sampai ketinggian tiga meter.
Selama delapan bulan dalam perawatan, Bonbon cukup banyak perkembangan. Awalnya Bonbon kurang aktif dan tidak suka dengan laki-laki. Ia langsung menggigit kalau melihat laki-laki. Namun setelah dilakukan pendekatan, Bonbon akhirnya dekat dengan perawat (keeper) laki-laki.
Sekadar diketahui, selain melakukan translokasi Bonbon, selama 2019 BKSDA Bali juga sudah melakukan translokasi terhadap lima ekor kijang emas ke Kalimantan Tengah, lima ekor Lutung hitam ke Malang, tiga ekor siamang ke Sumatra Barat, owa dan lima ekor jalak putih. Selain itu juga ada kerang laut, landak, trenggiling, dan ular piton di Taman Bali Barat.
Baca Juga: Dua Bulan Dirawat, Orangutan Paya Akhirnya Dilepasliarkan Kembali