Menteri Sandiaga Sentil Pengelolaan Medan Zoo yang Memprihatinkan

Tiga harimau mati dalam 2 bulan

Medan, IDN Times – Kondisi Medan Zoo yang memprihatinkan mendapat perhatian dari Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno. Kata Sandi, taman marga satwa harus dikelola secara baik. Karena, taman marga satwa adalah salah satu destinasi favorit masyarakat. Khususnya saat masa libur.

Kebun binatang menjadi destinasi unggulan Natal dan Tahun Baru lalu selain gunung, pantai. Posisinya 3 besar,” kata Sandiaga Uno menanggapi informasi tentang kondisi Medan Zoo yang semakin memprihatinkan saat kegiatan The Weekly Brief Sandi Uno secara daring, Rabu (10/1/2024).

1. Minta manajemen perbaiki pengelolaan

Menteri Sandiaga Sentil Pengelolaan Medan Zoo yang MemprihatinkanKondisi harimau di Medan Zoo sangat memprihatinkan. Harimau terlihat lemas dan kurus diduga malnutrisi. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam pertemuan daring dengan para jurnalis dan sejumlah kepala dinas pariwisata itu, Sandiaga menyampaikan pesan soal pengelolaan Medan Zoo. Mengingat kejadian kematian satwa yang terus menerus terjadi.

Faktor kesehatan satwa dan kesejahteraan karyawan menurutnya tidak boleh dinomorduakan dengan alasan menunggu investor.

“Kami sampaikan pesan ke pengelola, sebelum dapat (investor) yang lebih, janganlah berlarut-larut. Kesehatan satwa dan karyawan jangan dinomor duakan. Kami siap fasilitasi investor untuk green tourism,” pungkansya.

Baca Juga: Harimau Sumatra Mati Lagi di Medan Zoo, Yang Ketiga Dalam 2 Bulan

2. Tiga Harimau mati dalam tiga bulan terakhir

Menteri Sandiaga Sentil Pengelolaan Medan Zoo yang MemprihatinkanHarimau Sumatra di Medan Zoo. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Publik menyorot kondisi Medan Zoo dalam beberapa waktu terakhir. Kabar yang paling disorot adalah kematian 2 harimau sumatra dan 1 harimau benggala dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Penyebab kematian harimau diduga karena sakit. Penyakitnya disebabkan malnutrisi. Para raja hutan itu diduga tidak mendapat nutrisi yang cukup dalam pengelolaan Medan Zoo.

3. Medan Zoo dinilai tidak layak menjadi rumah satwa

Menteri Sandiaga Sentil Pengelolaan Medan Zoo yang MemprihatinkanMantan Wali Kota Medan Rahudman Harahap mencopot plang nama harimau sumatra Erha dari kandangnya. Harimau bernama akronim dirinya itu ditemukan mati di Medan Zoo, Senin (6/11/2023) pagi. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kematian berulang yang terjadi di Medan Zoo mendapat sorotan pegiat satwa. Wildlife Whisperer Sumatra (WWS) selama ini menyoroti soal buruknya kondisi pengelolaan Medan Zoo. Menurut mereka, ada beberapa faktor yang memengaruhi kematian berulang itu. Mulai dari karena usia, penyakit dan sarana prasarana yang tidak memadai.

“Kami melihat, kualitas pakan yang kurang mampu memenuhi kebutuhan animal welfare seperti pemenuhan gizi dan nutrisi satwa, juga persediaan vitamin dan obat-obatan yang kita ketahui pun menjadi problem dokter hewan Medan Zoo yang mengakibatkan kondisi kesehatan satwa terus menurun. Banyak pakan satwa di dalam kandang terkontaminasi, seperti dihinggapi lalat, bahkan berbau busuk dan makanan-makanan yang sudah berbau ini pun masih dikonsumsi satwa,” kata Arisa Mukharliza, pegiat WWS.

Mirisnya, kondisi ini secara gamblang dilihat oleh pengunjung. Memang, kata Arisa, persoalan finansial Medan Zoo menjadi permasalahan mendasar. Namun antara masalah satu dan lainnya seolah tidak terpisahkan.

Arisa juga mempertanyakan, sejauh mana pengawasan BBKSDA  Sumut sebagai otoritas yang berwenang, khususnya pada koleksi satwa dilindungi di Medan Zoo. Dia juga mengritik Pemko Medan yang dinilai seolah tutup mata dengan kondisi Medan Zoo.

“Kematian satwa liar di mana pun bisa terjadi, namun jika BBKSDA Sumut melakukan kontrol pengawasan disiplin dan serius, mungkin kabar kematian satwa terus menerus ini tidak akan kita dengar yang rentang waktunya berdekatan. Wali Kota Medan seperti tutup telinga. Terlihat wali kota sepertinya kurang paham apa itu konservasi dan peran satwa liar untuk kehidupan dan fungsi kebun binatang sebagai lembaga konservasi,” pungkasnya.

WWS juga mempertanyakan soal keterbukaan informasi soal kondisi satwa di Medan Zoo. Mereka menduga, banyak kematian yang tidak diungkap ke publik. Terlihat dari jumlah satwa yang diduga terus berkurang.

Sebelumnya, Kabidtek BBKSDA Sumut Fifin mengatakan pihaknya sudah melakukan evaluasi dan memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan kualitas Medan Zoo. Sayangnya dia tidak mendetail, apa saja poin evaluasi tersebut.

Baca Juga: Malam Ini Dian Piesesha dan Endang S Taurina akan Tampil di Medan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya