Masuk Pakai Kunci Cadangan, Anak Pemilik Kos Rudapaksa Mahasiswi

Korban juga sempat dianiaya

Deli Serdang, IDN Times – Mahasiswi salah satu universitas di Sumatra Utara menjadi korban rudapaksa oleh anak pemilik kamar kos di Kabupaten Deli Serdang. Korban sempat diancam dengan senjata tajam oleh pelaku.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/10/2023) siang. Saat itu, korban Dewi (nama samaran) pulang dari kampus ke kamar kosnya karena ingin beristirahat. Nahasnya, dia harus mendapat penganiayaan dan dirudapaksa.

1. Pelaku bersembunyi di dalam kamar mandi kos korban

Masuk Pakai Kunci Cadangan, Anak Pemilik Kos Rudapaksa Mahasiswiilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Ghea (nama samaran) salah satu teman korban bercerita, saat korban pulang, pelaku yang berinisial R sudah berada di dalam kamar mandi kos. Korban pun terkejut melihat pelaku.

“Pelaku sudah memegang pisau. Pas keluar kamar mandi pelaku langsung mengancam korban dengan pisau dan menyuruh korban menutup pintu kos," ucapnya.

2. Pelaku diduga menggunakan kunci cadangan

Masuk Pakai Kunci Cadangan, Anak Pemilik Kos Rudapaksa Mahasiswiilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Mereka menduga, pelaku bisa masuk ke dalam kamar kos karena menggunakan kunci cadangan. Ghe bilang, saat kejadian itu, korban sempat melawan. Namun korban malah dianiaya. Mulutnya dibekap pelaku.

Saat korban sudah tidak berdaya, dia melancarkan aksi bejatnya itu. "Korban sempat dianiaya dan diperkosa. Bibir korban berdarah dan beberapa bagian tubuhnya seperti di lengan kanan dan kirinya lebam," ungkapnya.

Setelah merudapaksa, pelaku mengambil ponsel milik korban dan pergi meninggalkan kamar kos tersebut.

3. Korban ngadu ke warung nasi, kasus dilapor ke polisi

Masuk Pakai Kunci Cadangan, Anak Pemilik Kos Rudapaksa MahasiswiIlustrasi Kekerasan Seksual pada Anak (Dok.Pribadi/Kristina Jessica)

Beberapa jam setelah kejadian, korban kemudian ke luar dari kamar. Dia langsung pergi ke warung nasi yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

Dia langsung memeluk ibu penjual nasi itu. Mengadukan peristiwa keji yang menimpanya.

"Korban langsung memeluk ibu warung makan itu dan menangis sambil berteriak dia diperkosa," katanya.

Ibu pemilik warung pun kemudian mengadu ke perangkat desa setempat. Kasus itu dilaporkan ke polisi.  

"Dari situ, mereka langsung membuat laporan ke polisi," ungkapnya.

Terkait kejadian itu, Kanit PPA Polrestabes Medan AKP Gabriellah Angelia Gultom mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi tersebut dan melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus itu. "Kasus ini sedang kami dalami," pungkasnya.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya