Kenapa Millennial Harus Sadar HAM? Simak nih Guys

Menjaga martabat manusia itu hal mutlak

Hak Asasi Manusia (HAM) atau Human Rights selalu menjadi topik yang hangat menghiasi media massa. Memahami HAM sebenarnya cukup sederhana.

HAM adalah perangkat hak yang melekat pada diri manusia. Hak ini wajib dihormati dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Hmm, apa saja sih yang perlu diketahui tentang HAM. IDN Times merangkum sekelumit hal yang perlu diketahui tentang HAM. Kamu millennials harus tahu nih.

Simak guys!

1. Sejarah HAM; dari pemikiran filsuf hingga revolusi Prancis

Kenapa Millennial Harus Sadar HAM? Simak nih GuysBendera Prancis (pixabay.com/OpenClipart-Vectors)

Istilah HAM diambil dari terjemahan droits de I'homme yang dalam bahasa Prancis berarti hak manusia. Sejarah perkembangan HAM tidak terlepas dari pemikiran seorang filsuf Inggris pada adab ke-17, John Locke.

Kata John Locke manusia memiliki hak kodrati, yang sudah melekat pada diri manusia. Mulai dari hak atas hidup, hak kebebasan dan hak milik. Perkembangan HAM juga ditandai dengan adanya tiga peristiwa penting yakni Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Prancis.

HAM kemudian terus digaungkan secara internasional. Pada Januari 1947, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk komisi hak asasi manusia (commission of human right).

Dua tahun berselang, pada 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris, menerima baik hasil kerja panitia tersebut. Di sana lahir Universal Declaration Of Human Rights (DUHAM) atau Pernyataan Sedunia tentang Hak-Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal.

Dari 58 Negara yang terwakil dalam sidang umum, 48 negara menyatakan sepakat dengan DUHAM, 8 negara abstain, dan 2 negara lainnya absen. Di dalam forum itu juga menetapkan 10 Desember sebagai hari HAM internasional.

Selain DUHAM, instrumen HAM lainnya yang terbit antaralain Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR), Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICESCR) dan Instrumen HAM internasional lainnya.

2. Aturan tentang HAM di Indonesia

Kenapa Millennial Harus Sadar HAM? Simak nih GuysKonferensi pers: Pernyataan Sikap Bersama LNHAM Mendorong Pemilu Jurdil dan Ramah HAM di Kantor Komnas HAM, Selasa (6/2/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Indonesia juga meratifikasi sejumlah instrumen HAM Internasional. Di Indonesia HAM sebenarnya termaktub di dalam Pancasila. Falsafah ini menjadi jaminan kuat rakyat akan HAM.

Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.

Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia, yakni:

  • Undang-Undang Dasar 1945
  • Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
  • Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

3. Mengenal hak yang tidak dapat dikurangi di dalam HAM

Kenapa Millennial Harus Sadar HAM? Simak nih GuysAktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar saat di agenda Jumat Melawan Geruduk MK, oleh Forum Anomali di Jakarta, Jumat (2/2/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Dalam HAM, mengenal hak yang tidak dapat dikurangi atau Nonderogable rights. Secara pengertian, nonderogable rights adalah hak yang tidak bisa dikurangi dalam keadaan apapun. Bahkan dalam keadan perang dan keadaan darurat lainnya.

Hak-hak yang termasuk dalam non-derogable rights menurut Pasal 28 ayat (1) UUD 1945 meliputi:

  • Hak untuk hidup;
  • Hak untuk tidak disiksa;
  • Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani;
  • Hak beragama;
  • Hak untuk tidak diperbudak;
  • Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum; dan
  • Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.

Hal yang sama juga diatur dalam Pasal 4 UU HAM dan Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik yang diratifikasi menjadi Undang-undang Nomor 12 Tahun 2005.

4. Mengenal hak yang tidak dapat dikurangi di dalam HAM

Kenapa Millennial Harus Sadar HAM? Simak nih Guysilustrasi pasien COVID-19 (unsplash.com/Kinga Howard)

Derogable rights adalah hak-hak yang masih dapat dikurangi atau dibatasi pemenuhannya oleh negara dalam keadaan tertentu. Namun hak nya bukan dicabut.

Contoh pembatasan hak itu misalnya terjadi saat pandemik COVID-19. Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat itu, pergerakan masyarakat untuk menjalankan aktivitas menjadi terbatas.

Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam non-derogable rights merupakan derogable rights.

5. Kenapa millennial harus sadar HAM

Kenapa Millennial Harus Sadar HAM? Simak nih GuysDirektorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM membuka layanan pembuatan paspor di car free day (CFD) kawasan Plaza Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK) (IDN Times/Triyan)

Saat ini, generasi millennial hidup di era perkembangan teknologi yang begitu pesat. Gen Z bisa membuat perbedaan yang begitu besar.

Memahami HAM memberi kita kesadaran akan hak-hak dasar yang setiap orang pantas dapatkan. Hak hidup, kebebasan berbicara, pendidikan, dan perlindungan dari diskriminasi adalah hak-hak yang menjadi pondasi masyarakat yang adil.

Dengan memahami HAM, kita dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan inklusif. Kita dapat memerangi ketidaksetaraan, diskriminasi, dan ketidakadilan yang masih ada di berbagai lapisan masyarakat. HAM melibatkan melawan penindasan dan kekerasan. Dengan pengetahuan ini, kita bisa menjadi suara bagi mereka yang tidak dapat bersuara dan membantu memperjuangkan keadilan.

Dalam dunia yang semakin terhubung, pemahaman tentang HAM memungkinkan kita untuk berpartisipasi dalam isu-isu global. Kita dapat mendukung gerakan HAM di seluruh dunia dan memainkan peran dalam menciptakan perubahan positif.

Pemahaman HAM juga mendorong keterlibatan politik. Dengan mengetahui hak-hak kita, kita dapat lebih cerdas dalam memilih pemimpin yang mendukung nilai-nilai HAM dan bekerja untuk kepentingan rakyat.

Memahami HAM berarti menghormati martabat setiap individu, tanpa memandang latar belakang, warna kulit, atau keyakinan. Ini membantu menciptakan lingkungan yang menghargai keberagaman dan menjaga martabat manusia.

Baca Juga: Lima Lembaga HAM Siap Awasi Pemilu 2024 dan Kinerja Presiden Terpilih

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya