Kasus Anak Positif COVID-19 Tinggi di Sumut, Begini Peran Orangtua

Orangtua harus disiplinkan protokol kesehatan

Medan, IDN Times – Angka COVID-19 di Sumatera Utara kian meningkat setiap hari. Bahkan angkanya nyaris tembus 1.000 orang menurut data per Kamis, 18 Juni 2020.

COVID-19 di Sumut pun tidak hanya menyerang orang dewasa. Kasus pada anak juga terbilang tinggi.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut mengumumkan, sebanyak 3,6 persen dari jumlah 993 kasus, terjadi pada anak-anak.

1. Orangtua berperan penting untuk mencontohkan protokol pencegahan kepada anak

Kasus Anak Positif COVID-19 Tinggi di Sumut, Begini Peran OrangtuaPetugas memeriksa suhu tubuh anak-anak yang akan mengikuti salat Id berjamaah di Masjid Raya Al Mashun, Kota Medan, Minggu (24/5). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Orangtua pun harus menjadi garda terdepan untuk mendisiplinkan protokol kesehatan untuk mencegah anak-anak tertular. Orangtua harus menjadi contoh yang baik untuk melakukan pencegahan penularan.

“Orangtua harus menyontohkan pola hidup bersih dan sehat agar anak mau melakukan hal yang sama,” kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah, Kamis petang.

Anak-anak harus dibiasakan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun, memakai masker saat beraktifitas di luar ruangan dan menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga.

Baca Juga: Kereta Api Jarak Menengah di Sumut Beroperasi dengan Prosedur Ketat

2. Jangan sepele dengan gejala demam, sakit perut hingga diare pada anak

Kasus Anak Positif COVID-19 Tinggi di Sumut, Begini Peran OrangtuaIlustrasi virus corona (IDN Times/Rochmanudin)

Di awal pandemik, lanjut Aris, anak-anak sempat disebut sebagai kelompok usia tidak rentan terhadap COVID-19. Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika mennyatakan jika gejala anak yang terinfeksi COVID-19 mirip dengan kondisi multisystem inflamatory syndrome in children, yaitu kondisi ketika ada bagian tubuh anak yang meradang, seperti jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata hingga organ pencernaan.

“Lembaga tersebut menyatakan tanda-tanda infeksi Covid-19 pada anak tersebut adalah demam, sakit perut hingga diare, muntah, sakit leher, muncul ruam dan mata merah serta merasa sangat lelah,” paparnya.

Dalam kasus yang parah, anak-anak yang terserang COVID-19 juga dapat memperlihatkan tanda sesak napas, sakit perut parah dan bibir serta wajah kebiruan. Aris mengatakan jika muncul tanda-tanda ini, segera bawa anak ke rumah sakit. Sebagian besar anak bisa sembuh dengan pengobatan medis bila gejalanya ditemukan sejak dini.

3. Data COVID-19 menurut rentang usia di Sumut

Kasus Anak Positif COVID-19 Tinggi di Sumut, Begini Peran OrangtuaIlustrasi swab test. (Dok.Kementerian BUMN)

Data yang dihimpun, hingga 18 Juni 2020, ada 14 kasus COVID-19 terahadap anak dalam rentang usia 0-4 tahun. Sebanyak dua orang meninggal dunia.

Kemudian, pada rentang usia 5-17 tahun ada 47 kasus dengan 1 orang meninggal dunia. Usia paling tinggi jumlah kasusnya adalah 18-65 tahun. Totalnya mencapai 862 kasus, dengan kematian 48 orang. Kemudian untuk rentang usia di atas 65 tahun ada 60 kasus dengan kematian 16 orang.

Aris mengimbau agar masyarakat menjaga kesehatan tubuhnya dengan berolahraga. Menjaga daya tahan tubuh adalah salah satu cara untuk melawan COVID-19. Namun dia mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan saat berolahraga.

“Pastikan unsur keamanan dari Covid-19. Kalau kita merasa olahraga di luar ruangan tidak aman karena banyak kerumunan orang atau wilayah kita sedang merebak wabah penyakit, sebaiknya tetap berolahraga di rumah saja. Banyak opsi yang kita pilih untuk berolahraga di dalam rumah, misalnya dengan gerakan tanpa alat seperti senam, yoga dan lain-lain,” kata pungkasnya.

Baca Juga: Sekolah di Sumut Membandel, Bikin Acara Perpisahan di Tengah COVID-19

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya