Jejak Kelam PT SMGP di Madina, Sudah Makan Korban Sejak 2018

Kemarin ratusan warga Madina keracunan gas PT SMGP

Medan, IDN Times – Dugaan kebocoran gas di  kawasan operasional PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara sudah berulang kali terjadi. Bahkan kejadian-kejadian ini sampai merenggut korban jiwa.

Meski sudah banyak korban, PT SMGP tetap melenggang beroperasi. Para pegiat menilai pemerintah telah abai memerhatikan hak-hak rakyatnya. Karena seakan ada pembiaran dari pemerintah dengan dalih kebutuhan akan energi listrik.

Teranyar, 100 orang lebih dilarikan karena diduga keracunan gas dari pembangkit listrik tenaga panas bumi itu pada Kamis (23/2/2024). Menambah rekam jejak kelam perusahaan swasta tersebut.

Informasi yang dihimpun, PT SMGP adalah perusahaan panas bumi yang 95 persen sahamnya dimiliki KS ORKA. Dilansir dari laman www.ebtke.esdm.go.id, KS ORKA adalah perusahaan internasional yang merupakan gabungan antara PT Kaishan Compressor (HK) Co Ltd, yang memiliki saham 90 persen dan Hugar Orka (Iceland) yang memiliki saham 10 persen.

IDN Times mencatat sejumlah kejadian keracunan gas yang berujung pada korban di tengah masyarakat. Kejadian ini dirangkum sejak 2018 hingga 2024.

1. September 2018, dua santri meninggal di kolam PT SMGP

Jejak Kelam PT SMGP di Madina, Sudah Makan Korban Sejak 2018Sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas dari PT SMGP, Mandailing Natal (Dok. IDN Times)

Korban yang diakibatkan oleh operasional PT SMGP tidak hanya karena dugaan kebocoran gas. Pada September 2018 lalu, dua orang santri meninggal dunia di kawasan operasional PT SMGP.

Dua santri dari Pondok Pesantren Mustafawiyah Purba Baru itu, meninggal setelah jatuh ke dalam kolam penampungan air PT SMGP. Keduanya adalah Irsanul Mahya (14)  dan Muhammad Musawi (15), warga Deas Sibanggor Jae.

Penelusuran WALHI Sumut menyebut, Sumur itu tidak memiliki pembatas dan papan peringatan. Sehingga masyarakat bisa bebas mengaksesnya.                                                                 

Baca Juga: Warga Madina Keracunan Gas Lagi, WALHI: PT SMGP Harus Angkat Kaki

2. Januari 2021, 5 orang meninggal dunia dan puluhan keracunan gas

Jejak Kelam PT SMGP di Madina, Sudah Makan Korban Sejak 2018Sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas dari PT SMGP, Mandailing Natal (Dok. IDN Times)

Peristiwa terparah terjadi pada 25 Januari 2021. Dugaan kebocoran gas terjadi pada pipa milik PT SMGP. Lima orang meninggal dunia, puluhan lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.

Saat kejadian, lebih dari 200 wrga mengungsi karena khawatir kebocoran gas terjadi kembali. Berdasarkan dari data kepolisian, korban yang meninggal di RSUD Panyabungan, yakni Suratmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Dahni, Sementara yang meninggal dunia di Puskesmas atas nama Syahrani (14).

WALHI Sumut pernah mengumpulkan sejumlah fakta terkait SMGP.  Direktur WALHI Sumut Doni Latuperisa, saat itu  mengatakan, izin PT SMGP sempat dibeukan pada 9 Desember 2014 lalu.

“Tahap eksplorasi sudah tahap merusak lingkungan dan menimbulkan bencana alam,” ujar Doni dalam keterangan resminya, Kamis (28/1/2021).

Sayangnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali memberikan izin baru pada April 2015. Doni juga mengatakan, WALHI juga menemukan fakta bahwa pada November 2014, ada unjuk rasa besar-besaran menolak keberadaan SMGP. Dalam unjuk rasa itu satu orang tewas, belasan lainnya dibawa ke kantor polisi.

3. Maret 2022, 58 orang dilarikan ke rumah sakit karena keracunan gas

Jejak Kelam PT SMGP di Madina, Sudah Makan Korban Sejak 2018Sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas dari PT SMGP, Mandailing Natal (Dok. IDN Times)

Kemudian, pada 6 Maret 2022, kembali terjadi kebocoran sumur gas di Desa Sibanggor Julu. Sebanyak 58 orang dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan. Namun saat itu, PT SMGP membantah jika terjadi kebocoran gas. Hasil penyelidikan dari pihak terkait, juga tak kunjung diketahui publik.

Bantahan itu disampaikan PT SMGP lewat keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Senin (7/8/2022).

“Menyusul laporan dugaan kebocoran gas H2S di Proyek Sorik Marapi, PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) memastikan bahwa tidak terjadi kebocoran gas H2S,” tulis manajemen PT SMGP dalam keterangannya.

Bantahan ini justru menimbulkan pertanyaan besar di publik. Lantas apa yang membuat puluhan warga jatuh pingsan, mual, sesak nafas hingga muntah-muntah pada saat itu?.

Totalnya, ada sekitar 58 warga yang dilarikan ke rumah sakit, termasuk yang masih berusia anak.

Dalam keterangan tertulisnya itu, PT SMGP terkesan menyalahkan masyarakat yang berunjuk rasa dan menuding soal kebocoran gas H2S karena pengujian sumur.

4. April 2022, puluhan warga menjadi korban

Jejak Kelam PT SMGP di Madina, Sudah Makan Korban Sejak 2018Sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas dari PT SMGP, Mandailing Natal (Dok. IDN Times)

Kemudian dugaan kebocoran gas terjadi pada Minggu 24 April 2022. Puluhan warga dilarikan ke rumah sakit.pihak PT SMGP mengakui soal dugaan kebocoran gas yang  terjadi pada Minggu (24/4/2022).

“PT Sorik Marapi Geothermal Project (SMGP) menyatakan benar adanya kejadian well kick di Pad T, well kick ini mengeluarkan semburan lumpur yang diikuti dengan keluarnya H2S di area pengeboran Pad T. Sampai pernyataan ini dibuat, semburan lumpur masih terjadi dan tim teknik sedang berupaya untuk melakukan penutupan sumur tersebut,” tulis juru bicara PT SMGP Yani Siskartika.

Operasional PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) dihentikan sementara pasca kebocoran gas di areal pengeboran pascakejadian itu.

Penghentian sementara itu tertuang dalam surat Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM nomor T-1365/EK.04/DEP.T/2022 yang diteken Direktur Panas Bumi/Kepala Inspektur Panas Bumi Kementerian ESDM, Harris Yahya.

Dalam surat itu, Ditjen EBTKE menyatakan semburan gas dan material lumpur di pengeboran PT SMGP dikategorikan kejadian berbahaya.

Tiga orang sempat diperiksa polisi dalam kejadian itu. Mereka adalah orang – orang dari PT SMGP. Namun sampai saat ini, tidak ada yang diumumkan menjadi tersangka.

5. September 2022 hingga Februari 2024

Jejak Kelam PT SMGP di Madina, Sudah Makan Korban Sejak 2018Sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas dari PT SMGP, Mandailing Natal (Dok. IDN Times)

Pada September 2022, Gas PT SMGP kembali makan korban. Sebanyak delapan warga Desa Sibanggorjulu, Kecamatan Puncaksorikmarapi, Kabupaten Mandailing Natal, terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan gas, Jumat (16/9/2022) malam.

Di bulan yang sama, lebih dari 70 orang kembali dilarikan ke rumah sakit karena keracunan. Tepatnya pada 27 September 2022.

Kejadian pada 22 Februari 2024, menjadi catatan kelam pembangkit listrik tenaga panas bumi itu. Lebih dari 100 orang dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan gas dari pembangkit listrik tenaga panas bumi

Meski berhujan kritik, perusahaan itu terus berjalan. Bahkan, sejumlah hasil penyelidikan dari kepolisian, tidak pernah dipublikasi.

Baca Juga: Keracunan Gas PT SMGP, Anak-anak hingga Ibu Hamil Jadi Korban

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya