Idul Fitri 2022, Keterisian Hotel di Destinasi Wisata Meningkat Tajam

Di Kota Medan, peningkatan mencapai 70 persen

Medan, IDN Times – Idul Fitri 2022 menjadi berkah bagi para pengusaha hotel. Setelah diterjang parahnya  pandemik dalam dua tahun terakhir, kini ada angin segar bagi  usaha perhotelan.

Ada peningkatan tingkat hunian atau okupansi hotel selama musim libur Idul Fitri 2022. Peningkatan okupansi bahkan mencapai 100 persen.

Baca Juga: Lebaran Tahun Ini Medan Zoo Diserbu Pengunjung

1. Peningkatan signifikan terlihat di daerah wisata

Idul Fitri 2022, Keterisian Hotel di Destinasi Wisata Meningkat TajamIlustrasi tamu menginap di hotel. (Instagram/@patra.semarang)

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Utara mencatat, ada peningkatan okupansi dengan angka cukup signifikan pada daerah wisata. Peningkatannya encapai 100  persen.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Badan Pengurus Daerah PHRI Sumut, Denny S Wardhana, Jumat (6/5/2022).

“Kalau di daerah objek wisata penuh dengan persentase 100 persen dan untuk di Kota Medan 60 hingga 70 persen," ucap Denny.

Objek wisata favorit dengan hunian kamar penuh 100 persen seperti kawasan Danau Toba, objek wisata kawasan Kabupaten Karo dan objek wisata kawasan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat serta sejumlah objek wisata lainnya di Sumut ini.

2. Puncak okupansi terjadi pada 8 Mei 2022

Idul Fitri 2022, Keterisian Hotel di Destinasi Wisata Meningkat TajamIlustrasi kamar hotel (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kata Denny, peningkatan ini menjadi dampak positif terhadap pelaku usaha perhotelan. "Sekarang kondisinya, mungkin bisa dilihat daerah tempat wisata sedang ramai-ramainya. Untuk kuliner otomatis ramai juga seiring sejalan," kata Denny.

Denny mengatakan tingkat hunian 100 persen akan berlangsung hingga 8 Mei 2022. Karena, aktivitas masyarakat untuk menghabiskan liburan lebaran terus meningkat setipa harinya.

"Saya kira sudah mulai membaik lah, dari tahun-tahun sebelumnya. Sebelum lebaran (hunian kamar hotel) sepi kita, drop kita dibawah 50 persen," ucap Denny.

3. Dampak pembolehan mudik menjadi faktor terbesar

Idul Fitri 2022, Keterisian Hotel di Destinasi Wisata Meningkat TajamSejumlah kendaraan melintas di ruas Tol (ANTARA FOTO/Fauzan)

Kata  Denny, tidak adanya larangan mudik menjadi faktor besar peningkatan okupansi. Dia berharap, kondisi di Indonesia semakin baik. Sehingga geliat pariwisata kembali pulih.

"Harapan kita kondisi yang lebih baik ini, sama-sama kita bangkit. Terutama prokes karena pandemi belum berakhir," sebut Denny.

Terpisah, Public Relation JW Marriot Medan, Elfrida mengatakan okupansi kamar hotel sudah terisi mencapai 80 persen dengan booking kamar mencapai 60 persen. "Rata-rata yang menginap merupakan warga Kota Medan yang tidak mudik dan memilih liburan di hotel," kata Elfrida.

Senada juga yang dikatakan oleh Puvlic Realtion Grand Mercure Medan, Tenera Siburian bahwa selama periode lebaran ini okupansi hotel mencapai 97 persen. "Sejauh ini para tamu yang menginap masih dari lokal atau yang berasal dari Kota Medan. Seluruh para tamu tentunya wajib menerapkan protokol kesehatan dan kami tetap menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan selalu mengecek suhu tubuh tamu yang akan masuk," jelas Tenera.

Baca Juga: Wisata Merci Barn, Melihat Rumah Kincir Ala Belanda dan Waterpark

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya