Hikmah Lockdown Wuhan Berakhir, Ekspor Jankos Sumut Kembali Berdenyut

Pengiriman perdana nyaris tembus Rp1 miliar

Langkat, IDN Times -  Ternyata, lockdown di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok memukul ekspor dari Sumatera Utara. Salah satu komoditas yang sepi peminat akibat lockdown corona di Tiongkok adalah Jangkos (Janjang Kosong) kelapa sawit.

Jangkos adalah limbah dari kelapa sawit yang punya banyak kegunaan. Selain menjadi bahan bakar di pabrik yang bisa mengurangi pemakaian batubara dan cangkang sawit.

Karantina wilayah atau Lockdown di Wuhan telah dibuka, Rabu (8/4). Berakhirnya lockdown menjadi angin segar ekspor Jangkos yang sudah terhenti selama lebih dari dua bulan terakhir.

1. Ekspor Jangkos perlahan membaik

Hikmah Lockdown Wuhan Berakhir, Ekspor Jankos Sumut Kembali BerdenyutEkspor Jangkos asal Sumut kembali berdenyut setelah lockdown corona di Tiongkok dibuka (dok Barantan Belawan)

Kepala Badan Karantina Pertanian Barantan) Kementerian Pertanian RI Ali Jamil mengungkapkan, ekspor Jangkos perlahan membaik. Seiring dibukanya lockdown di negara berjuluk Negeri Tirai Bambu itu.

Pelaku ekspor produk pertanian menyambut baik hal ini. Apalagi Tiongkok adalah salah satu pasar potensial ekspor berbagai produk pertanian.

"Alhamdulilah, dengan kondisi yang mulai membaik permintaan ekspor ke Cina yang sempat terpukul,  kini permohonan pemeriksaan karantina mulai kembali , " kata Ali Jamil dalam keterangan persnya yang diterima IDN Times, Sabtu (10/4).

Baca Juga: Sudah Bebas dari Corona, Ini 7 Rekomendasi Tempat Wisata Unik di Wuhan

2. Jangkos asal Sumut dikenal berkualitas tinggi

Hikmah Lockdown Wuhan Berakhir, Ekspor Jankos Sumut Kembali BerdenyutEkspor Jangkos asal Sumut kembali berdenyut setelah lockdown corona di Tiongkok dibuka (dok Barantan Belawan)

Permintaan pemeriksaan di Karantina Pertanian Belawan saat ini kata Jamil, mulai meningkat. Khususnya untuk Jangkos sebagai produk samping kelapa sawit.

Jangkos atau plam fiber asal Sumut dikenal berkualitas tinggi. Di negara tujuan ekspor biasanya jangkos ini digunakan sebagai bahan baku tali kapal, pengisi matras dan jok mobil hingga pesawat terbang.

3. Jangkos bukukan Rp933 juta di ekspor perdana dari Sumut

Hikmah Lockdown Wuhan Berakhir, Ekspor Jankos Sumut Kembali BerdenyutEkspor Jangkos asal Sumut kembali berdenyut setelah lockdown corona di Tiongkok dibuka (dok Barantan Belawan)

Data Barantan Belawan mencatat, Jangkos berhasil membukukan  681 ton senilai Rp933 juta pada pengiriman perdana. Sementara selama 2019 menunjukkan Sumut berhasil mengirimkan 7,5 ribu ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp9,5 miliar.

“Jangkos yang dikirimkan perdana ini dinyatakan telah sesuai dengan persyaratan otoritas karantina Cina dan siap diberangkatkan ke pelabuhan Xingang, Huangpu dan Shanghai,” jelasnnya.

Ali Jamil juga mengatakan jika Barantan menerapkan protokol kewaspadaan pencegahan penyebaran COVID-19 bagi Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian. Layanan PPK secara daring digencarkan, pemeriksaan dan tindakan karantina memperhatikan jarak dan juga penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas juga terus dipantau.

Kebijakan lain yang diambil adalah produk pertanian yang dihasilkan difokuskan untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya yang strategis seperti beras dan jagung.  Sementara produk pertanian yang surplus produksinya dan dibutuhkan dunia kita dorong juga untuk diekspor.

"Selain membantu negara lain yang terdampak, juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena bernilai tambah sekaligus membantu dalam menambah devisa negara," tutup Jamil.

Baca Juga: Kisah Ngenes Seorang PDP Corona: Rasanya Sakit Tapi Gak Berdarah 

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya