Gubernur Edy Akui Kesadaran Vaksinasi COVID-19 Minim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Kasus COVID-19 kembali merangkak naik di Sumatra Utara. Peningkatan ini terjadi di tengah merebaknya COVID-19 varian Omicron.
Gubernur Sumatra Utara Edy mengeluhkan soal minimnya kesadaran masyarakat dalam melakukan vaksinasi. Begitu juga soal tingkat disiplin masyarakat terhadap pelaksanaan Protokol Kesehatan (Prokes).
“Semakin hari semakin sulit untuk melakukan vaksinasi. Karena orang semakin tak mau,” kata Edy usai menggelar pertemuan dengan para tokoh pemuda dan masyarakat membahas soal COVID-19 di Medan, Jumat (11/2/2022).
1. Edy Rahmayadi minta jangan sangsikan vaksinasi
Edy meminta masyarakat tidak ragu untuk melakukan vaksinasi. Termasuk soal polemik halal dan haram vaksin. Mantan Pangkostrad ini berharap kepada masyarakat untuk mematuhi imbauan vaksinasi.
“Dengan divaksinasi imun akan naik, dan Insha Allah akan terlindungi dari virus ini. Vaksin semua halal. karena ini untuk pencegahan yang bersifat darurat. Tak ada pilihan lain. Jika itu menjadi debat, maka hukumnya mubah,” ungkapnya.
Baca Juga: Ada 11 Pasien Tunjukkan Gejala Omicron di Langkat, Satu Dirawat di RS
2. Capaian vaksinasi kedua baru 59 persen
Data yang dihimpun, saat ini capaian vaksinasi di Sumut untuk dosis pertama sudah berada pada angka 90 persen. Sementara itu untuk dosis kedua baru mencapai 59,70 persen. Sedangkan dosis ketiga atau booster baru 2,80 persen.
Saat ini baru 12 kabupaten/kota yang capaian dosis kedua sudah di atas 70 persen. Yaitu Kota Medan, Binjai, Gunung Sitoli, Pematangsiantar, Sibolga, Kabupaten Dairi, Toba, Karo, Tapanuli Utara, Pakpak Bharat, Samosir, dan Humbang Hasundutan.
“Kita kejar vaksinasi ini, yang rata-rata terkena parah sampai meninggal itu orang-orang yang belum divaksin,” kata Edy.
Vaksin Covid-19 yang beredar saat ini sudah mendapat status halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin juga dijamin aman. Efek samping paska vaksin sebagian besar ringan dan dapat diatasi.
"Biaya penanganan kejadian ikutan paska imunisasi ditanggung pemerintah, dan lebih besar risiko yang dihadapi jika tidak vaksinasi, sakit dan meninggal, serta menularkan pada orang-orang tercinta," kata Restuti, anggota Satgas COVID-19 Sumut.
3. COVID-19 Sumut meningkat tajam, ada 2.659 kasus aktif
Informasi dari laman infosumut.id menunjukkan, kasus COVID-19 di Sumut meningkat tajam. Per 9 Februari 2022, ada 2.659 kasus aktif setelah bertambah 548 kasus dari hari sebelumnya .
Sampai saat ini, ada 108.953 kasus terjadi di Sumut. Sebanyak 2.904 orang meninggal di Sumut dan 103.390 orang sembuh.
Baca Juga: Ada 6 Kasus Omicron Terkonfirmasi di Sumut, Tetap Waspada!