Edy Rahmayadi Soal Dirty Vote: Pendidikan Politik Rakyat Kita

Edy kecewa kecurangan masih terjadi

Medan, IDN Times – Mantan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi turut mengomentari film dokumenter Dirty Vote yang mengungkap masifnya dugaan kecurangan pemilihan umum. Meski film itu juga menyentil Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar, calon presiden dan wakil presiden yang didukungnya, Edy mengatakan, Dirty Vote adalah film yang bagus.

“Saya apresiasi yang mengungkap itu,” kata Edy.

Menurut Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) AMIN Sumut itu, Dirty Vote adalah film yang memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

“Itu dokumenter untuk mendidik, pendidikan politik untuk rakyat kita, biar duduk pada politik. Pesta politik lima tahunan, kasih kebebasan rakyat untuk menentukan,” katanya.

Secara pribadi, Edy kecewa dengan kecurangan-kecurangan yang terjadi pada penyelenggaraan pemilu 2024.

“Masih ada orang-orang yang seperti itu. Indonesia ini milik kita, bukan milik kami, apalagi milik dia, sangat buruk itu,” tukasnya.

Bagi Edy, apa yang ditampilkan di dalam Dirty Vote merupakan kenyataan di lapangan. Kecurangan begitu masif terjadi. Bahkan Edy mengalaminya secara langsung. Dia bercerita soal pekerja rumah tangga (PRT) di rumah pribadinya didatangi orang yang memberikan uang untuk memilih calon tertentu. Peristiwa itu terjadi pada, Selasa (13/2/2024) malam.

“Tak baik dong. Kalau itu bukan diduga. Saya kecewa benar. Di usia yang 62 tahun ini, masih melihat hal-hal seperti ini. Jadi ada orang yang masih mau mencoba menggangu keinginan rakyat, nah ini yang belum pas. Siapa pun dia, kasih kebebasan rakyat untuk merdeka, lima tahun sekali menentukan pimpinannya,” pungkasnya.

Baca Juga: ART Edy Rahmayadi Jadi Korban Serangan Fajar, Dikasih Rp200 Ribu

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya