Cegah Tragedi KM Sinar Bangun Terulang, BPODT Lakukan Langkah Ini 

Lakukan koordinasi lintas instansi

Medan, IDN Times - Tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba masih menyisakan luka untuk para korbannya. Kejadian saat libur Idul Fitri itu memakan korban lebih dari 100 orang.  

Sejak kejadian itu, pemerintah terus memperbaiki pelayanan transportasi khususnya di daerah Danau Toba. Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) bersama sejumlah pihak sudah melakukan koordinasi kesiapan pelayanan libur lebaran tahun 2019.

1. Alat komunikasi transportasi Danau Toba dicek dan diperbaiki

Cegah Tragedi KM Sinar Bangun Terulang, BPODT Lakukan Langkah Ini Shutterstock/kataleewan intarachote

Direktur Utama BPODT Arie Prasetyo menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Transportasi Darat Sumatera Utara (BPTDSU) untuk melakukan pengecekan dan perbaikan pada alat komunikasi pelayaran, repeater.

“Repeater Kemenhub ditempatkan di 5 lokasi, yakni di Pelabuhan Tigaras, Simanindo, Ajibat, Ambarita‎, dan Tower RRI di Kabupaten Samosir,” kata Arie, Senin (27/5).

Baca Juga: Banjir Air Mata di Peresmian Monumen KM Sinar Bangun

2. Kapal-kapal penumpang di Danau Toba juga tak luput dari pengecekan

Cegah Tragedi KM Sinar Bangun Terulang, BPODT Lakukan Langkah Ini ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

BPODT juga berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk melakukan pengecekan pada kapal-kapal penumpang di Danau Toba. Kapal-kapal yang ada juga diwajibkan untuk menyediakan pelampung.

“Rampchek dilakukan dari tanggal 30 April hingga 3 Mei 2019 oleh Tim Direktorat Transportasi SDP Perhubungan Darat Kemenhub didamping oleh BPTDSU. Hal ini, kita lakukan bersama untuk mencegah hal tidak diinginkan saat Liburan Lebaran nantinya," jelas Arie.

3. Kapal Feri sudah siapkan perjalanan tambahan untuk cegah penumpukan penumpang saat lebaran

Cegah Tragedi KM Sinar Bangun Terulang, BPODT Lakukan Langkah Ini Kapal menjadi salah satu andalan warga dan turis di sekitar Danau Toba. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Danau Toba masih menjadi salah satu destinasi favorit para pelancong. Sejumlah destinasi di danau terbesar di Asia Tenggara itu juga dipastikan akan padat saat libur lebaran.

Arie menjelaskan puncak arus mudik diprediksi terjadi 28 Mei 2019. Sedangkan, puncak arus balik dari daerah yang sama, diperkirakan 9 Juni 2019. Kemenhub sudah menyiapkan Kapal Motor Penyebrangan (KMP) sebanyak 5 unit.

Kelima KMP itu, adalah KMP Tao Toba I dengan melayani rute Ajibata-Tomok sebanyak 5 trip selama libur Lebaran. Kemudian, KMP Tao Toba II ‎rute Ajibata-Tomok juga sebanyak 5 trip. KMP Ihan Batak rute Ajibata-Ambarita sebanyak 6 trip. KMP Sumut I rute Tigaras-Simanindo Rute Tigaras-Simando sebanyak 7 trip dan KMP KMP Sumut II dengan rute yang sama sebanyak 7 trip.

"Itu semua ada penambahan frekuensi pengangkutan penumpang untuk penyebrangan di Danau Toba selama liburan Lebaran ini," ujarnya.

4. Basarnas juga sudah siap siaga berpatroli di Danau Toba

Cegah Tragedi KM Sinar Bangun Terulang, BPODT Lakukan Langkah Ini IDN Times/Margith Juita Damanik

Dari sisi keselamatan, Kata Arie, pihak Basarnas juga akan melakukan patroli. Basarnas akan melakukan patrolik di kawasan Tomok, Ajibata, Tigaraja dan Pantai bebas

 “Petugas akan siaga 24 jam dan patroli dilakukan sembari mengawasi pengangkutan penumpang untuk mencegah kapal berlayar dengan kondisi over kapasitas,” ungkapnya.

5. Siagakan posko lebaran lintas instansi

Cegah Tragedi KM Sinar Bangun Terulang, BPODT Lakukan Langkah Ini sibatak.com

Arie juga mengatakan posko lebaran juga sudah disiagakan di kawasan Danau Toba. Untuk posko siaga Lebaran 2019, pihak BPTDSU, Pol Airud, SAR dan Dishub setempat akan mendirikan sebanyak 4 posko, yang berada di Ajibata, Ambarita, Tigaras dan Simanindo.

Untuk diketahui, tepat Senin, 18 Juni 2018, lalu. KM Sinar Bangun ‎yang mengangkut ratusan orang tenggelam di Danau Vulkanik Terbesar di Dunia itu. Kapal tersebut, mengangkut penumpang dengan kondisi kelebihan muatan atau over kapasitas ditengah perjalanan di Danau Toba, kapal tersebut dihantam ombak tinggi, langsung terbalik dan tenggelam.

Dari proses pencarian dan evakuasi korban, hanya puluhan penumpang berhasil ditemukan dan keadaan selamat dan meninggal dunia. Sisanya, sekitar 164 orang dinyatakan hilang. Kemudian, kondisi Kapal berada didasar Danau Toba dengan kedalaman ratusan meter dari permukaan.

Baca Juga: Ini yang Dilakukan BPODT untuk Pengembangan Danau Toba 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya