Cabai dan Bawang Merah di Sumut Alami Inflasi, Edy: Saya Tak Percaya

Perlu kendali pemerintah untuk jaga inflasi

Deli Serdang, IDN Times – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menegaskan produksi sejumlah komoditas pertanian seperti cabai merah dan bawang merah mencukupi, bahkan surplus. Karena itu, inflasi yang mencapai 5,62 persen pada bulan Juli 2022, yang antara lain disebabkan cabai merah dan bawang merah, menjadi pertanyaan besar.

"Saya tak percaya jika cabai merah dan bawang merah menjadi penyebab inflasi di Sumut. Pasti karena orang yang membuatnya, artinya manusianya. Saya yakin ada kesalahan di situ, karena tanaman cabai merah kita banyak di berbagai daerah," ujar Gubernur Edy Rahmayadi pada acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Klaster Cabai Merah Juli Tani, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang.

Hadir di antaranya Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung, Anggota Komisi XI DPR RI Hidayatullah, Gus Irawan, Sihar Sitorus, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kepala BPK RI Perwakilan Sumut Eydu Octain Panjaitan, Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi, Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Bupati Dairi Edy Keleng Berutu, serta sejumlah pejabat.

1. Edy paparkan Sumut berada diposisi Surplus

Cabai dan Bawang Merah di Sumut Alami Inflasi, Edy: Saya Tak PercayaIlustrasi cabai merah (Dok. Istimewa)

Atas kondisi inflasi yang terjadi, Edy menjelaskan, bahwa dalam data yang dipaparkan, Sumut berada pada posisi surplus, terutama untuk cabai merah, beras dan komoditi lainnya. Sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama unsur Forkopimda mencari tahu penyebabnya.

"Ternyata untuk cabai merah, tanpa dipantau, keluar ke provinsi lain. Seperti Riau, Kepri dan Jambi. Tanpa kendali, sehingga Sumut kekurangan komoditi itu. Jadi ini harus dijaga, jangan sampai petani masuk ke dalam sistem tengkulak. Makanya kita buat Perda untuk BUMD Pangan, sehingga mereka yang ambil (beli) hasil panen petani," jelas Gubernur.

2. Laju inflansi disebabkan sejumlah faktor seperti distribusi komoditi keluar Sumut tanpa kendali

Cabai dan Bawang Merah di Sumut Alami Inflasi, Edy: Saya Tak PercayaGubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi panen bersama cabai merah Kelompok Juli Tani Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut (Dok. Diskominfo Sumut)

Dirinya juga berharap kepada seluruh unsur Forkopimda untuk terus bekerja sama berupaya mengendalikan laju inflasi, yang disebabkan beberapa faktor seperti distribusi komoditi keluar Sumut tanpa kendali.

"Saya berharap inflasi ini jangan sampai menyebabkan krisis pangan. Ini sebagai motivasi, agar kita bisa meningkatkan komoditas pertanian (pangan). Sebab Malaysia sendiri sudah minta ke kita, mereka punya peta cabai merah, bawang merah dan beras di Sumut. Karena katanya, Thailand menghentikan pasokan ke negara itu," pungkas Gubernur.

Baca Juga: Ibu yang Viral karena Jewer Anak Tetangga di Medan Ditangkap Polisi

3. Mendorong Gerakan Tanam (Gertam) Cabai di Pekarangan

Cabai dan Bawang Merah di Sumut Alami Inflasi, Edy: Saya Tak PercayaGubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi panen bersama cabai merah Kelompok Juli Tani Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut (Dok. Diskominfo Sumut)

Sementara Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan, semangat untuk bersinergi dalam GNPIP yang telah dicanangkan pada (10/8/2022) di Malang, terus digaungkan di berbagai daerah.

BI dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut memperkuat sinergi bersama dengan 43 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) lainnya dalam mengendalikan laju inflasi melalui inovasi dan digitalisasi pengembangan klaster cabai merah, dengan sistem integrated farming, yang akan menopang kesinambungan produksi nasional.

Selain menyoroti permasalahan struktural, kegiatan ini juga turut mendorong Gerakan Tanam (Gertam) Cabai di Pekarangan, yang diharapkan akan memotivasi budaya swasembada pangan masyarakat dan mendukung tercapainya kestabilan harga.

4. Diharapkan dapat optimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan

Cabai dan Bawang Merah di Sumut Alami Inflasi, Edy: Saya Tak PercayaGubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi panen bersama cabai merah Kelompok Juli Tani Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut (Dok. Diskominfo Sumut)

Juda Agung juga menyampaikan, GNPIP hadir sebagai satu tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2022. Diharapkan dapat mengoptimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan dari sisi pasokan dan mendorong produksi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

“Kita harus mengambil langkah untuk menangani aspek yang lebih struktural, dengan mendorong inovasi dan digitalisasi pertanian seperti yang telah dilakukan oleh klaster cabai merah di Sumatera Utara yang telah menerapkan konsep integrated farming dengan pembuatan pupuk organik secara mandiri hingga implementasi sistem lelang terpusat pada sub terminal agribisnis dalam sistem pemasarannya," jelas Juda.

5. Upaya sinergisitas pelaksanaan panen bersama cabai merah

Cabai dan Bawang Merah di Sumut Alami Inflasi, Edy: Saya Tak PercayaGubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi panen bersama cabai merah Kelompok Juli Tani Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut (Dok. Diskominfo Sumut)

Rangkaian kegiatan Kick Off GNPIP Sumut, diawali dengan pelaksanaan panen bersama cabai merah oleh Deputi Gubernur BI, Gubernur Sumut, serta segenap unsur Forkopimda Sumut.

Upaya sinergitas pengendalian inflasi pada kegiatan ini juga meliputi komitmen perluasan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) Kepulauan Riau dan Bangka Belitung, peresmian klaster baru hortikultura, pemberian 77.000 bibit cabai merah dalam rangka mendorong gerakan Urban Farming. Juga penyerahan program Dedikasi untuk Negeri berupa alat digital farming, sarana prasarana usaha alat tangkap nelayan, dan sarana pendukung produksi pertanian guna mendukung pengembangan serta peningkatan kapasitas di sisi hulu.

Baca Juga: Hadapi Krisis Pangan dan Inflasi, Sumut Tingkatkan Ekonomi Produktif 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya