Bayi Malang Ditemukan Telantar di Teras Musala di Simalungun

Polisi memburu pelaku penelantaran

Simalungun, IDN Times – Seorang bayi malang ditemukan terlantar di musala Al Barokah, Desa Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Jumat (23/2/2023). Bayi itu ditemukan warga sekitar yang mendengarkan suara tangisan.

Kepala Seksi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan. Mereka sedang mencari siapa orang yang tega menelantarkan bayi tersebut.

“Ini sebagai pelajaran dan pengingat untuk senantiasa menjaga dan melindungi yang tidak mampu melindungi diri mereka sendiri, khususnya anak-anak,” kata Purba, Minggu (25/2/2024).

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan pasangan suami istri Gultom Purba (70) dan Tina, yang mendengar tangisan pada Jumat (25/2/2024) malam. Mereka kemudian ke luar rumah dan melihat bayi itu berbalut selendang berwarna kuning.

Mereka kemudian memanggil warga lainnya dan melapor ke polisi. Saat ini, bayi dititipkan di Puskesmas Sidamanik untuk dirawat.

1. Beberapa alat bukti diamankan polisi

Bayi Malang Ditemukan Telantar di Teras Musala di Simalungunilustrasi memberikan MPASI pada bayi (unsplash.com/hui sang)

Menurut pengakuan saksi, Gultom Purba dan rekan, Sukerna Sidabutar, mereka menemukan bayi tersebut saat mendengar tangisan di sebelah kanan Mushola Al Barokah. Bayi itu tergeletak di lantai teras belakang mushola, dilapisi pakaian hitam dan dibungkus dengan selendang kuning.

Kejadian ini langsung dilaporkan kepada Pangulu Tigabolon yang kemudian menginformasikan kepada Kapolsek Sidamanik AKP S. Tampubolon.

Tindakan cepat polisi dan pihak Puskesmas Sarimatondang memastikan bayi tersebut segera mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.

Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa satu potong baju hitam dan satu selendang kuning. Saat ini, bayi tersebut dirawat di Puskesmas Sarimatondang sambil menunggu hasil lebih lanjut dari investigasi kepolisian.

2. Kesejahteraan dan keamanan anak tanggung jawab bersama

Bayi Malang Ditemukan Telantar di Teras Musala di Simalungunilustrasi MPASI bayi (pexels.com/Tuan PM)

Kepolisian telah mengolah TKP dan mencatat keterangan dari saksi-saksi sebagai langkah awal penyelidikan. Komunitas lokal dan masyarakat luas mendesak agar pelaku yang bertanggung jawab segera ditemukan dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dalam keterangan lanjutannya, AKP Verry Purba, Kasi Humas Polres Simalungun, menyampaikan imbauan Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala kepada masyarakat. Imbauan tersebut berkaitan dengan perlindungan anak dan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menjaga kesejahteraan anak di lingkungan masyarakat.

AKBP Choky Sentosa Meliala mengharapkan agar seluruh elemen masyarakat proaktif dalam melindungi anak-anak dan berani melaporkan jika menemui kasus serupa atau tindak kekerasan terhadap anak.

"Kami menghimbau kepada semua lapisan masyarakat untuk ikut serta berperan aktif dalam melindungi anak-anak di lingkungan kita. Jika mengetahui ada anak yang terlantar atau menjadi korban tindak kekerasan, segeralah laporkan kepada pihak berwajib," ujar AKP Verry Purba.

Lebih lanjut, Kapolres Simalungun berpesan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Mari kita jadikan kasus ini sebagai pelajaran dan pengingat bagi kita semua untuk senantiasa menjaga dan melindungi yang tidak mampu melindungi diri mereka sendiri, khususnya anak-anak. Kesejahteraan dan keamanan anak adalah tanggung jawab kita bersama," tegasnya.

3. Pentingnya kerjasama untuk upaya pencegahan

Bayi Malang Ditemukan Telantar di Teras Musala di Simalungunilustrasi mencium bayi (unsplash.com/Andriyko Podilnyk)

AKBP Choky juga menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dengan pihak kepolisian dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus penelantaran atau kekerasan terhadap anak.

Kepolisian Resor Simalungun berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran publik terhadap hak-hak anak dan memastikan hukum ditegakkan bagi siapa pun yang melanggarnya.

Imbauan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, lembaga perlindungan anak, serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Polres Simalungun senantiasa terbuka dan siap menerima informasi serta laporan dari masyarakat terkait kasus-kasus yang mengancam keamanan dan keselamatan anak.

Kasus ini menjadi perhatian khusus bagi Polres Simalungun dan menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan bagi setiap anak agar terhindar dari tindak pengabaian dan kekerasan.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya