Alasan PKS Tidak Dukung Edy Rahmayadi: Poros Koalisi Tidak Terbangun

PKS pernah mendukung Edy dalam Pilgub 2018

Medan, IDN Times – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya memberikan sikap dukungan kepada Muhammad Bobby Afif Nasution dalam Pemilihan Gubernur Sumatra Utara 2024. Meski pun sebelumnya, PKS sudah lebih dulu memberikan sinyal dukungan kepada petahana Edy Rahmayadi.

PKS membeberkan alasan tidak mendukung Edy. Untuk diketahui, dalam Pilgub 2018 PKS adalah partai yang mendukung Edy Rahmayadi yang berpasangan dengan Musa Rajekshah.

1. Edy sudah diberikan kesempatan untuk bangun poros koalisi

Alasan PKS Tidak Dukung Edy Rahmayadi: Poros Koalisi Tidak TerbangunBakal calon gubernur Sumut Edy Rahmayadi (IDN Times/Amir Faisol)

Ketua Bidang Kebijakan Publik dan Polhukam DPD PKS Kota Medan Rajudin Sagala menjelaskan, partainya sudah melalui proses yang panjang dalam Pilgub Sumut 2024. Hingga akhirnya mereka memutuskan mendukung menantu Presiden Joko Widodo.

"Cukup panjang ya, dari periode pertama Edy Rahmayadi, PKS salah satu pengusung. Kita berikan kesempatan kepada beliau (Edy Rahmayadi) untuk merangkul partai-partai koalisi untuk menyatakan (dukungan) maju," kata Rajudin kepada wartawan, di Kota Medan, Sabtu 3 Agustus 2024.

2. Edy dianggap tidak bisa membangun poros koalisi

Alasan PKS Tidak Dukung Edy Rahmayadi: Poros Koalisi Tidak TerbangunEdy Rahmayadi resmi mendaftar sebagai bacalon Gubernur Sumut ke PDIP (dok.istimewa)

Pada Pemilu 2024, PKS meraih 10 kursi untuk DPRD Sumut. Sehingga mereka membutuhkan koalisi untuk mencalonkan Calon Gubernur Sumut.

"Karena kami sendiri kursi tidak cukup, jadi tidak bisa PKS maju sendiri. Kita beri ruang untuk pak Edy supaya agar bisa merangkul partai-partai lain. Sehingga pak Edy ini, agar kati tetap memberikan dukungan," kata Rajudin.

Rajudin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Medan itu, mengatakan bahwa dengan waktu ditentukan, mantan Pangkostrad itu, dinilai tidak mampu membangun poros koalisi untuk dirinya.

"Ternyata, sampai waktu ditentukan dan bahkan berkali-kali kita berikan ruang dan ternyata karena tidak memberikan kepastian," jelas Rajudin.

Untuk diketahui, sampai saat ini Edy Rahmayadi barumendapat dukungan dari dua partai politik. Dari PDI Perjuangan dan Hanura. Pun begitu, PDI Perjuangan masih menunggu pengumuman langsung dari ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

3. Lebih memilih Bobby karena sudah punya poros koalisi

Alasan PKS Tidak Dukung Edy Rahmayadi: Poros Koalisi Tidak TerbangunPKS mendukung Bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution-Surya (Dok. IDN Times)

Rajudin menjelaskan menantu Presiden RI, Joko Widodo sudah membangun poros koalisi dan memiliki Bacalon Wakil Gubernur Sumut, yakni Surya sebagai wakil. "Maka, dari dua alternatif (Edy dan Bobby) yang maju ini. Ya kita putuskan untuk mendukung Bobby Nasution," tutur politisi PKS ini.

Selain PKS, Bobby Nasution maju di Pilgub Sumut 2024, sudah mengantongi dukungan dari Partai Gerindra, Golkar, PAN, PKB, Demokrat dan NasDem.

Diberitakan sebelumnya, rekomendasi dukungan itu, diserahkan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu kepada Bobby Nasution dan Surya di Kantor DPP PKS di Jakarta sore, Jumat 2 Agustus 2024, sekitar pukul 17.00 WIB.

Di sisi lain, sebelum PKS memberikan surat rekomendasi dukungan. Edy Rahmayadi menegaskan sudah mendapatkan dukungan dari PDIP dan Hanura. Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, diperintahkan untuk mencari pendampingnya. Agar diserahkan surat keputusan B1KWK dari kedua partai.

Untuk perolehan kursi PDIP di Pileg 2024, berhasil meraih 21 kursi di DPRD Sumut dan berada di posisi kedua suara terbanyak di Sumut pada Pemilu 2024. Posisi pertama adalah Partai Golkar meraih 22 kursi. Sedangkan, Hanura memperoleh 5 kursi di DPRD Sumut.

Atas hal itu, tanpa berkoalisi PDIP bisa mengusung sendiri calonnya di Pilkada Sumut ini. PDI Perjuangan berpeluang besar mendukung Edy dalam Pilgub kali ini.

Baca Juga: Pilgub Sumut 2024, PKS Pilih Dukung Menantu Presiden Jokowi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya