Ada Suara Ledakan Bom, Pegawai Kantor PLN Belawan Berhamburan

Antisipasi terjadinya risiko saat terjadi tanggap darurat

Medan, IDN Times – Sirine panjang meraung. Asap tiba-tiba mengepul dari lantai dua Kantor PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Sumatera Bagian Utara di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Rabu (12/2) siang. Pegawai langsung berhamburan keluar. Saat bersamaan juga terjadi gempa bumi.

“Jangan panik, jangan panik,” ujar seorang pegawai lewat pengeras suara gedung.

Para pegawai langsung berkumpul di titik evakuasi. Setelah semua turun dari gedung dan didata, ada pegawai yang tidak kelihatan. Ternyata ada dua orang yang terjebak di dalam.

Sejumlah pegawai juga langsung mengambil Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Titik api langsung bisa dikuasai.

Sejumlah pegawai lainnya menerobos asap yang masih mengepul sambil membawa tandu. Dua pegawai yang terjebak diselamatkan dengan upaya vertical rescue. Salah satunya mengalami patah tulang di bagian kaki. Selang beberapa saat ambulans datang dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.

1. Kepanikan berlanjut, ada orang yang tenggelam di laut seputar pembangkit

Ada Suara Ledakan Bom, Pegawai Kantor PLN Belawan BerhamburanSeorang korban diselamatkan dari laut dalam skenario pelatihan tanggap darurat di Kantor PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Rabu (13/2) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Teriakan minta tolong tiba-tiba terdengar di laut sekitar pembangkit. Seorang korban terlihat mengapung di dengan pelampung seadanya.

Upaya penyelamatan dilakukan. Beberapa pegawai langsung mengambil perahu karet dan bergerak menuju lokasi korban.

“Cepat hubungi ambulans. Korban sepertinya sudah tidak sadarkan diri,” ujar sejumlah pegawai.

Mereka langsung membawa korban ke daratan. Korban yang tidak sadarkan diri langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lanjutan.

Baca Juga: Zulkilfi Zaini Jadi Bos PLN, Ini Jajaran Direksi dan Komisaris Baru

2. PLN juga ‘didemo’ warga yang marah karena listrik padam

Ada Suara Ledakan Bom, Pegawai Kantor PLN Belawan BerhamburanMassa berunjuk rasa dalam skenario pelatihan tanggap darurat di Kantor PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Rabu (13/2) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Usai penyelamatan korban tenggelam, puluhan massa tiba-tiba menggeruduk ke arah kantor pembangkit. Massa marah karena pemadaman listrik berkepanjangan.

Petugas keamanan gedung langsung sigap mengadang. Memasang pagar betis di depan gerbang utama.

“Kami merugi karena listrik padam. Anak kami tidak bisa belajar. Kami tidak bisa jualan,” ujar pendemo sambil menunjukkan poster tuntutan.

Kericuhan terjadi. Massa mendorong barisan pengamanan. Hingga akhirnya, Manajer Unit Pelaksana Pembangkitan belawan PLN UIP Sumatera Bagian Utara Syahminan Siregar menemui pendemo.

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin memperbaiki kerusakan di pembangkit. Kami berharap masyarakat bisa tetap sabar,” ujar Syahminan.

Massa pun bubar setelah mendengarkan penjelasan dari Sang Manajer.

3. Teror bom di pelataran kantor pembangkit bikin geger

Ada Suara Ledakan Bom, Pegawai Kantor PLN Belawan BerhamburanPetugas Jibom saat menangani bom dalam skenario pelatihan tanggap darurat di Kantor PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Rabu (13/2) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Hanya hitungan menit dari unjuk rasa warga, para pegawai digegerkan dengan informasi soal bom. Ada bungkusan mencurigakan di dekat lapangan futsal kantor.

Petugas pengamanan langsung mengisolasi area. Para pegawai pun berhamburan dan diminta menjauhi area isolasi.

Sesaat kemudian Tim Jibom dari Polda Sumut datang. Seorang personel berseragam khusus diturunkan untuk memeriksa benda mencurigakan itu. Namun bom tiba-tiba meledak. Petugas itu terpental.

Api berkobar setelah ledakan. Pemadam kebakaran yang sudah bersiaga langsung memadamkan api. Kejadian teror bisa terkendali.

4. Kejadian yang bikin panik itu ternyata hanya rangkaian pelatihan tanggap darurat

Ada Suara Ledakan Bom, Pegawai Kantor PLN Belawan BerhamburanPara pegawai dibekali berbagai macam pelatihan tanggap darurat (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jangan dikira, gempa bumi, unjuk rasa dan ledakan bom itu adalaha kejadian sebenarnya. Ternyata itu bagian dari pelatihan tanggap darurat yang digelar PLN dalam rangkaian kegiatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Unit Pelaksana Pembangkitan belawan PLN UIP Sumatera Bagian Utara Syahminan Siregar mengatakan jika pelatihan itu digelar untuk mengantisipasi terjadinya risiko saat terjadi tanggap darurat. Baik keadaan bencana alam, musibah, atau pun ancaman teror.

“Kami melibatkan banyak pihak. Mulai dari Basarnas, Pemadam Kebakaran, PMI hingga Tim Jibom dari Brimob Polda Sumut. Apalagi kita ini adalah salah satu objek vital nasional. Termasuk yang terbesar di Sumatera. Sehingga kita akan rawan terhadap yang namanya gangguan-gangguan. Baik mungkin gangguan dari dari dalam maupun dari luar,” ujar Syahminan.

Dia juga mengungkapkan jika, para pegawai nantinya harus siap ketika menghadapi tanggap darurat. Sehingga penanganan yang dilakukan tepat sasaran dan menimbulkan risiko.

Dia pun berharap, pelatihan yang dilakukan tidak hanya berguna untuk internal PLN. Para pegawai di PLN harus bisa mengapikasikan ilmu yang didapat saat pelatihan kepada masyarakat saat terjadi tanggap darurat.

“Kami juga siap untuk membantu kondisi-kondisi yang terjadi di masyarakat. Kita dengan masyarakat harus saling membantu. Bagaimana membina hubungan baik dan kami bisa membantu mereka ketika ada bencana,” pungkasnya.

5. Tanggap darurat ternyata sangat penting dalam industri

Ada Suara Ledakan Bom, Pegawai Kantor PLN Belawan BerhamburanPetugas PLN dilatih memadamkan api (IDN Times/Prayugo Utomo)

Soal tanggap darurat dan K3 tidak bisa dianggap remeh. Karena itu sangat berpengaruh pada produktifitas.

Training Manajer PT Safindo Raya Edo menjelaskan, kegiatan pelatihan tanggap darurat dan K3 harus terus digalakkan di berbagai industri. Karena, hal itu akan menunjukkan tanggung jawab perusahaan yang baik kepada pegawainya. Sehingga produktivitas pegawai juga meningkat.

“Kami terus berkomitmen untuk melakukan pelatihan terhadap berbagai industri. Supaya perlindungan terhadap tenaga kerja itu bisa terwujud. Tenaga kerja akan merasa nyaman dan aman saat mejalani aktifitasnya di perusahaan,” ungkapnya.

Berbagai pelatihan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan kerja. Penyelanggaraan K3 secara menyeluruh sangat penting. Mengingat risiko kecelakaan kerja yang bisa terjadi kapanpun. Soal penyelenggaraan K3 juga sudah diatur dalam Undang-undang.

“Dengan pelatihan ini kita berharap, para tenaga kerja bisa meminimalisir risiko adanya korban. Khususnya dalam keadaan darurat,” pungkasnya.

Baca Juga: Cegah Kecelakaan Kerja, 171 Karyawan Waskita Precast Dites Urine

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya