7 Anak Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Paracetamol Dilarang Edar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Kasus Gagal Ginjal Akut merebak di Sumatra Utara. Kabar terakhir, ada 11 kasus yang ditemukan. Tujuh anak di antaranya meninggal dunia.
Pemprov Sumut dikabarkan sudah membuat langkah-langkah pencegahan pelacakan epidemologi kepada suspek.
1. Gubernur Edy minta masyarakat tidak berikan obat sembarangan
Gubernur Sumatra Utara meminta masyarakat tidak memberikan obat sembarangan kepada anaknya yang sedang sakit. Khususnya dalam bentuk sirup dan Paracetamol.
Kata Edy, saat ini Paracetamol dijual di tengah masyarakat dengan harga yang murah berkisar Rp9 ribu sampai Rp11 ribu. Namun, dia mengatakan Pemprov Sumut juga akan menyalurkan obat-obatan ke 33 Kabupaten/Kota di Sumut.
"Memang murah (Paracetamol) obat itu, memang susah rakyat kita tak punya uang. Untuk itu, akan kita support obat seperti pada kejadian COVID-19, tolong ini sosialisasikan," kata Edy, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga: 7 Anak di Sumut Terinfeksi Gagal Ginjal Misterius, 6 Meninggal
2. Paracetamol akan ditarik dari peredaran
Kata Edy, pihaknya akan menarik paracetamol akan ditarik dari peredaran. Pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap apotek dan toko obat.
"Sudah disetop, udah kita tarik obat itu semua. Tapi kan masih ada yang simpan sana simpan sini. Sudah terlanjur dibeli, ada lagi yang berbisnis tentang ini. Ini lah yang merusak anak kita," katanya.
3. Pemprov Sumut terus berkoordinasi lintas pihak
Sampai saat ini, Pemprov Sumut terus melakukan koordinasi lintas pihak ihwal kasus gagal ginjal akut ini. Sehingga antisipasi dan langkah-langkah dilakukan secara baik dan tepat.
"Belum bisa dia membuka pada masyarakat, tapi ini kan langkah kita aja ini. Untuk mengantisipasi, hentikan dulu, solusi menghentikan kan harus kita siapkan, paham ya," tutur Gubernur Edy.
Kasus gagal ginjal akut tidak hanya terjadi di Sumut. Ada 155 kasus tersebar di 18 provinsi sejak Juli sampai September dan tertinggi di September 2022 dengan jumlah kasus 78 orang. Kasus mayoritas ditemukan pada usia 1-5 tahun.
Baca Juga: Anak-anak Diserang Penyakit Gagal Ginjal Akut, Kenali Ciri-cirinya