Hujan Deras Guyur Daerah Simalungun, 56 Rumah Terendam Banjir

Penyebabnya tidak ada saluran pembuangan air

Simalungun, IDN Times - Hujan deras di daerah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara mengakibatkan banjir, yang merendam sedikitnya 56 rumah di Jalan Veteran, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok.

Rinciannya, di Lingkungan III sebanyak 37 rumah dan Lingkungan X sebanyak 19 rumah. Debit air bervariasi dengan ketinggian 1-3 meter.

Hujan turun sejak Rabu (17/6) pukul 19.00 WIB hingga Kamis (18/6) dini hari, tidak banyak yang bisa dilakukan warga untuk menyelamatkan barang -barang mereka. Dan kasus ini menjadi masalah rutin bagi warga di sana karena hujan turun dengan intensitas tinggi. Namun biasanya tidak separah saat ini.

1. Kondisi tanah di pemukiman rendah, berbentuk cekungan

Hujan Deras Guyur Daerah Simalungun, 56 Rumah Terendam Banjir(Ilustrasi Banjir) Dok.BNPB

Menurut keterangan sejumlah warga, sore hari air sudah mulai tergenang setinggi lutut orang dewasa dan terus naik seiring dengan hujan tidak berhenti. Warga sendiri sudah mulai kuatir di sore hari namun tidak bisa berbuat banyak lantaran kondisi tanah di pemukiman itu rendah atau berbentuk cekungan kuali. Sementara saluran pembuangan air tidak ada.

"Banjir ini sendiri sudah sering kita alami tapi baru kali ini paling parah. Kita tidak bisa tidur dan barang-barang di dalam rumah banyak terendam. Kalau sebelum-sebelumnya masih bisa kita buatkan tempat tidur darurat dan menempatkan barang-barang ke tempat lebih tinggi. Seperti diatas lemari atau meja.Banjir kali ini cukup tinggi," kata salah seorang warga yang mengaku bermarga Sitio.

Baca Juga: Pasien COVID-19 Satu Desa di Simalungun Kini 22 Orang, Bupati Khawatir

2. Gorong-gorong milik PJKA tersumbat memperparah banjir

Hujan Deras Guyur Daerah Simalungun, 56 Rumah Terendam BanjirKondisi banjir yang belum surut total (Dok.IDN Times/Istimewa)

Warga sendiri mengeluhkan tindakan Perusahaan Jasa Kereta Api (PJKA) karena turut menambah kegelisahan mereka lantaran gorong-gorong yang ada dibawa rel kereta api tidak dibersihkan pihak PJKA sudah cukup lama sehingga tersumbat. Sedangkan warga sendiri mengaku tidak berani membersihkannya. "Dulu masih bebas air keluar sehingga air tidak terlalu tinggi," kata sejumlah warga di sana mengeluh.

Selain gorong-gorong PJKA, kondisi terbaru penambah masalah banjir adalah proses pembangunan jalan tol Tebingtinggi-Pematangsiantar karena air hujan berkumpul mengarah ke kawasan pemukiman warga. Sedangkan sebelumnya, air menyerap ke tanah. Warga berharap kerjasama pemerintah, PJKA dan perusahaan pembangunan tol agar duduk bersama mencari solusi dari masalah banjir ini.

Apa yang dikeluhkan warga juga dibenarkan Lurah Sinaksak, Rapolan Sitio. Pihaknya sendiri sudah pernah mengirim surat kepada pihak PJKA agar memperhatikan gorong-gorong dibawa rel kereta api. Melihat banjir kali ini, lurah berharap PJKA tidak tutup mata dengan permohonan warga.

Selama tidak ada solusi dari PJKA dan dari pembangunan jalan tol maka warga khawatir banjir akan tetap ada. Apalagi di masa musim hujan sekarang. 

3. JR Saragih berjanji akan berkoordinasi dengan PJKA

Hujan Deras Guyur Daerah Simalungun, 56 Rumah Terendam BanjirBupati Simalungun JR Saragih meninjau kondisi banjir (Dok. IDN Times/Istimewa)

Bupati Simalungun, JR Saragih sendiri sudah turun langsung mengecek situasi banjir dan JR Saragih telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun untuk menyiapkan dapur umum karena warga diyakini tidak bisa memasak dan kepada Dinas Kesehatan menyediakan posko kesehatan untuk menangani warga yang mengeluh sakit.

JR Saragih juga berjanji akan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memperbaiki gorong-gorong di bawah lintasan kereta api yang berada tak jauh dari lokasi banjir. "Kereta Api nanti bekerjasama dengan PUPR, lurah dan camat untuk memperbaiki gorong-gorong itu," kata JR Saragih.

Amatan di lokasi, air sudah mulai surut namun sebagian warga masih belum bisa membersihkan rumah mereka. Sedangkan sebagian anak-anak malah memanfaatkan air untuk sarana bermain walau tidak sedikit sampah.

Baca Juga: 7 Rumah di Simalungun Hangus Terbakar Dalam 30 Menit, Warga Menangis

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya