Sumur Minyak Peninggalan Belanda Terbakar, 1 Meninggal 2 Luka-Luka

Sumur pengeboran sudah lama ditutup, diduga dibuka kembali

Aceh Timur, IDN Times - Sumur minyak peninggalan Belanda yang terletak di areal perkebunan kelapa sawit milik PT Padang Palma Permai (PPP) di Desa Seuneubok Lapang, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, terbakar, pada Rabu (12/10/2022) malam.

Usai kejadian tersebut, personel Unit Identifikasi Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Aceh Timur langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Kamis (13/10/2022) pagi.

1. Dua alami luka bakar berat dan satu meninggal dunia

Sumur Minyak Peninggalan Belanda Terbakar, 1 Meninggal 2 Luka-LukaSumur minyak peninggalan Belanda di Kabupaten Aceh Timur, terbakar. (Dokumentasi Humas Polres Aceh Timur untuk IDN Times)

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Aceh Timur, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Miftahuda Dizha Fezuono mengatakan, akibat insiden kebakaran itu tiga warga menjadi korban.

“Dari peristiwa terbakarnya sumur minyak, terdapat dua korban luka bakar 70 persen dan satu orang meninggal dunia,” kata Miftahuda pada Kamis (13/10/2022).

Dua korban yang mengalami luka bakar dalam peristiwa tersebut yakni Jaini Kaoi alias Nyap (40) dan M Amin (19). Keduanya warga Gampong Cek Mbon, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

Sedangkan korban meninggal dunia adalah David (35), warga Gampong Buket Selamat, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur.

Baca Juga: [Update] Banjir Aceh Utara Mulai Surut, 21 Kecamatan Terkena Dampak

2. Sempat terdengar letupan disusul semburan api

Sumur Minyak Peninggalan Belanda Terbakar, 1 Meninggal 2 Luka-LukaSumur minyak peninggalan Belanda di Kabupaten Aceh Timur, terbakar. (Dokumentasi Humas Polres Aceh Timur untuk IDN Times)

Setelah mendapatkan informasi adanya sumur pengeboran minyak yang terbakar, polisi langsung mengamankan tempat kejadian perkara. Guna mengetahui penyebab kebakaran, sejumlah orang telah dimintai keterangan.

Dikatakan Miftahuda, kebakaran bermula ketika Jaini sedang memasang pipa kompresor. Sementara David dan M Amin serta seorang warga lainnya bernama Nasroel, memasak di gubuk dekat dengan sumur minyak tersebut.

Saat proses pemasangan pipa, tiba-tiba terdengar letupan disertai semburan api. Diduga gas yang ke luar dari sumur bekas pengeboran minyak milik Belanda itu menyebar hingga ke gubuk sehingga mengakibatkan kebakaran.

Meski mengalami luka bakar, M Amin bersama Jaini berhasil menyelamatkan diri. Mereka lalu meminta pertolongan ke sekuriti PT PPP dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak.

“Sedangkan David meninggal dunia di gubuk tempat ia memasak, sedangkan Nasroel pada saat kebakaran terjadi ia sudah tidak di lokasi,” jelas Miftahuda.

3. Sumur pengeboran sudah lama ditutup, diduga warga membuka kembali

Sumur Minyak Peninggalan Belanda Terbakar, 1 Meninggal 2 Luka-LukaSumur minyak peninggalan Belanda di Kabupaten Aceh Timur, terbakar. (Dokumentasi Humas Polres Aceh Timur untuk IDN Times)

Terkait status lubang sumur pengeboran, Kasat Reskrim Polres Aceh Timur menyebutkan, jika tempat itu merupakan telaga minyak peninggalan Belanda atau PT Asamera Oil yang sudah lama ditutup.

Lubang sumur pengeboran minyak yang terletak di areal perkebunan kelapa sawit milik PT PPP tersebut diduga coba dibuka kembali oleh sejumlah masyarakat agar dapat menghasilkan minyak mentah.

“Diduga beberapa orang ini ingin membuka telaga tersebut kembali, yang kondisinya mati atau ditinggalkan,” ungkap Miftahuda.

4. Warga diimbau tidak kembali hidupku sumur minyak yang sudah ditutup

Sumur Minyak Peninggalan Belanda Terbakar, 1 Meninggal 2 Luka-LukaKepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Aceh Timur, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Miftahuda Dizha Fezuono. (Dokumentasi Humas Polres Aceh Timur untuk IDN Times)

Saat ini, semburan gas dari sumur minyak yang terbakar dikatakan Miftahuda, sudah tidak lagi keluar, begitu juga dengan api. Kebakaran telaga hanya berlangsung sekitar 20 menit dan telah berhasil dipadamkan oleh warga.

“Agar tidak melakukan kegiatan demikian lagi, mengingat melawan hukum dan berisiko terhadap keselamatan, apalagi dilakukan di telaga-telaga yang sudah ditutup,” imbau Kasat Reskrim Polres Aceh Timur.

Baca Juga: Keji! Seorang Kakek di Madina Dianiaya hingga Tewas saat Salat Ashar 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya