Warisan Budaya, Toba Tenun Perkuat Ekosistem Kain Ulos di Daerah

Peran penenun perempuan hasilkan ulos berkualitas

Medan, IDN Times- Indonesia dianugerahi kekayaan budaya yang begitu beragam, salah satunya wastra nusantara. Istilah wastra sendiri memiliki arti sehelai kain. Setiap wastra memiliki motif, pola, dan warna yang berbeda antara satu dan lainnya serta memiliki filosofi dan cerita yang mendalam.

Daerah Batak Toba pun memiliki wastra tersendiri, yang dikenal dengan nama Ulos. Namun, sayangnya ulos belum sepopular kain batik dan tenun ikat Sumba untuk level nasional, maupun internasional. Oleh karena itu, perlunya melakukan revitalisasi budaya dan perkuat ekosistem kain ulos.

1. Ulos merupakan warisan budaya bersejarah yang memiliki filosofi kehidupan mendalam dan erat kaitannya dengan keseharian masyarakat Batak

Warisan Budaya, Toba Tenun Perkuat Ekosistem Kain Ulos di DaerahDok.IDN Times/istimewa

Kerri Na Basaria Pandjaitan, Founder dan CEO PT Toba Tenun Sejahtra, mengatakan ulos merupakan warisan budaya bersejarah yang memiliki filosofi kehidupan mendalam dan erat kaitannya dengan keseharian masyarakat Batak.

Menyadari potensi Ulos yang besar untuk dipasarkan di level nasional dan internasional, PT Toba Tenun Sejahtra berupaya untuk melakukan berbagai program kerja yang mencakup antara lain pelestarian budaya, pelatihan dan pendidikan perajin, serta pengembangan komunitas dan perempuan.

"Kami juga bekerja sama dengan lembaga pelatihan dan instruktur untuk membekali partonun agar dapat meningkatkan kompetensi mereka, baik dari sisi teknis maupun penciptaan desain," tuturnya.

"Sehingga kain Ulos tidak hanya bernilai budaya tetapi juga dapat memberikan dampak secara ekonomi dan sosial, menambah kekuatan industri kreatif dan seni Indonesia," tambahnya pada konferensi pers daring bertajuk “Revitalisasi Budaya & Perkuat Ekosistem Kain Ulos”.

2. Partonun (penenun) perempuan merupakan sumber daya manusia utama untuk menghasilkan tenun berkualitas

Warisan Budaya, Toba Tenun Perkuat Ekosistem Kain Ulos di DaerahIDN Times/Masdalena Napitupulu

Lebih dari itu, katanya, dalam menjalankan model bisnis, Toba Tenun memiliki dua pilar utama yang fokus terhadap nilai sosial dan juga bisnis yang seimbang untuk dapat menghasilkan produk berkualitas ramah lingkungan yang tidak hanya memberikan nilai lebih kepada konsumen tetapi juga mendatangkan keuntungan bagi artisan yaitu para perajin kami yang biasa disebut Partonun.

Kerri juga menyadari, tenun tidak dapat dilepaskan dari peran penenun yang mayoritas adalah perempuan. Partonun (penenun) perempuan merupakan sumber daya manusia utama untuk menghasilkan tenun berkualitas. Partonun adalah penjaga budaya yang bekerja demi kelangsungan warisan budaya, menjaga filosofi hidup orang Batak, serta kemahiran tradisional.

Tenun tradisional adalah salah satu bidang di mana pengetahuan berharga diwariskan dari para ibu ke anak-anak perempuan mereka secara turun-temurun. Dan saat ini, sektor tenun tradisional ini bertahan berkat generasi perempuan muda Indonesia yang dinamis, yang memadukan kreativitas artistik dengan keterampilan bisnis.

Baca Juga: [OPINI] Ada Banyak Suku Batak, Tapi Siapakah Batak Sebenarnya?

3. Memahami pentingnya peran partonun dalam ekosistem Ulos, PT Toba Tenun Sejahtra konsisten memberdayakan Partonun

Warisan Budaya, Toba Tenun Perkuat Ekosistem Kain Ulos di DaerahIDN Times/Masdalena Napitupulu

Memahami pentingnya peran partonun dalam ekosistem Ulos, Toba Tenun konsisten memberdayakan Partonun untuk dapat meningkatkan potensi dan keterampilan diri sehingga dapat semakin kuat dalam menjaga, mewariskan dan melestarikan Ulos yang berkualitas dan memiliki filosofi penuh makna.

“Kami optimis melalui berbagai program yang kami lakukan bersama mitra strategis lainnya dapat membuka kesadaran publik mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan wastra nusantara, khususnya wastra Batak dan menjadi bagian dari peningkatan perekonomian daerah maupun nasional," ucap Kerri.

4. Denita: Menjadi mitra partonun membuka banyak jalan untuk kehidupan yang lebih baik

Warisan Budaya, Toba Tenun Perkuat Ekosistem Kain Ulos di DaerahIDN Times/Masdalena Napitupulu

Peran Toba Tenun Sejahtra terhadap peningkatan kompetensi dan kualitas hidup partonun pun turut dirasakan Denita Manihuruk, Mitra Partonun  dan Champion Jabu Bonang. Ia mengatakan menjadi mitra partonun membuka banyak jalan untuk kehidupan yang lebih baik.

Bersama Toba Tenun, ia telah mengikuti Lokakarya Tenun Motif Ulos dan Pewarnaan Alami. Tidak hanya menambah keahlian tetapi juga pengetahuan holistik yang berhubungan erat dengan kehidupan partonun seperti gerakan fisioterapi sederhana dan kesehatan reproduksi.

5. Tergabung dalam komunitas, tingkatkan kemampuan baik menjadi penenun maupun kewirausahaan

Warisan Budaya, Toba Tenun Perkuat Ekosistem Kain Ulos di DaerahIDN Times/Masdalena Napitupulu

Denita mengakui, tentunya fasilitas dan pendampingan yang berkelanjutan ini sangat membantu bagi kami para perajin untuk meningkatkan kemampuan baik menjadi penenun maupun kewirausahaan.

"Besar harapan agar semakin banyak partonun mendapatkan kesempatan yang sama seperti yang saya dapatkan sehingga nantinya ekosistem tenun semakin besar, kuat, dan berkualitas dan berdampak kepada peningkatan perekonomian hidup kami," ujar Denita.

Baca Juga: Ini 7 Alasan Kenapa Cewek Batak Pantas Dijadikan Pasangan Hidup

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya