Tak Ingin Ada Klaster Baru, Pembelajaran Tatap Muka di Sumut Ditunda

Kasus COVID-19 di Sumut masih tinggi 

Medan, IDN Times - Pembelajaran tatap muka yang dijadwalkan 12 Juli 2021, ditunda di Sumut. Ditunda bukan berarti sistem pembelajaran berhenti, namun sistem belajar tatap muka saja yang ditunda, sembari melihat perkembangan keadaan kesehatan dan perkembangan COVID-19 di Sumut.

Hal tersebut merupakan hasil rapat koordinasi Pemprov dan seluruh Pemkab dan Pemko se-Sumut yang dipimpin Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: Kemenkumham Buka Lowongan CPNS untuk 4.558 Formasi, Ini Cara Daftarnya

1. Pembelajaran Tatap Muka terbatas ditunda hingga Agustus

Tak Ingin Ada Klaster Baru, Pembelajaran Tatap Muka di Sumut DitundaIlustrasi Sekolah dari Rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Kota se-Sumut sepakat untuk menunda pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka terbatas hingga Agustus mendatang.

“Hasilnya seluruh kabupaten atau kota yang ada di Sumut sepakat untuk menunda pelaksanaan PTM terbatas hingga bulan Agustus mendatang,” ujar Wagub Ijeck. 

“Perkembangan keadaan kesehatan dan perkembangan COVID-19 di wilayah-wilayah yang ada di Sumut akan dipantau hingga Agustus nanti baru kita umumkan kembali,” tambahnya. 

2. Pembelajaran di tahun ajaran baru, serta penerimaan siswa baru akan tetap dilaksanakan dengan menerapkan sistem online

Tak Ingin Ada Klaster Baru, Pembelajaran Tatap Muka di Sumut DitundaIlustrasi Sekolah dari Rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Meskipun demikan, Ijeck menjelaskan bahwa pembelajaran di tahun ajaran baru, serta penerimaan siswa baru akan tetap dilaksanakan dengan menerapkan sistem online dan pertemuan secara daring.

Sembari menunggu keadaan yang membaik, Ijeck juga meminta agar Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas COVID-19 Sumut, untuk memenuhi persentase vaksinasi pada tenaga pendidik.

“Pendidikan itu tidak bisa berjalan sendiri, kita harapkan Dinas Kesehatan pun bisa sejalan, begitu pun Satgas COVID-19 yang ada di Sumut, harus terus melakukan pengawasan, mengawal vaksinasi terus bisa berjalan dan tidak terjadi klaster-klaster baru," katanya.

"Untuk vaksin, Presiden Joko Widodo pun sudah memperbolehkan usia di atas 12 tahun untuk melakukan vaksin, untuk itu, Sumut pun akan meminta tambahan jatah vaksin pada Pemerintah Pusat,” ujar Ijeck.

3. Tenaga pengajar yang berada di tingkat SMA mencapai 70 persen yang sudah divaksin

Tak Ingin Ada Klaster Baru, Pembelajaran Tatap Muka di Sumut DitundaGuru mendatangi rumah siswa untuk memberikan mata pelajaran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Syaifuddin mengatakan, untuk tenaga pengajar yang berada di tingkat Sekolah Menengah Atas mencapai 70 persen yang sudah divaksin. Selebihnya itu belum divaksin karena memang tidak memenuhi syarat untuk diberikan vaksin.

“Ada yang memang memiliki penyakit tertentu, atau ketika hendak divaksin dia sedang sakit," ujarnya.

Dinas Pendidikan juga sudah membentuk tim, yang akan bertugas memberikan pengetahuan pada orang tua dan tenaga pendidik, tentang apa yang harus dilakukan saat pembelajaran di masa pandemi ini.

Nantinya tim tersebut juga akan melakukan evaluasi, apakah di bulan Agustus mendatang bisa diterapkan atau tidak PTM terbatas di Sumut ini.

4. Gubernur tidak ingin, penerapan PTM justru akan menimbulkan klaster baru penyebaran COVID-19 di sekolah

Tak Ingin Ada Klaster Baru, Pembelajaran Tatap Muka di Sumut DitundaIlustrasi siswi SMP. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Keputusan penundaan PTM tersebut juga sejalan dengan arahan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Gubernur tidak ingin, penerapan PTM justru akan menimbulkan klaster baru penyebaran COVID-19 di sekolah.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Aris Yudhariansyah, menjelaskan saat ini penambahan jumlah kasus positif terpapar COVID-19 berkisar 100 - 200 orang.

“Walau pun penambahan kasus kita tinggi, tapi ketersediaan tempat tidur kita masih berada diangka 35 persen artinya jika ditinjau dari jumlah Bed Occupancy Rate kita masih berada pada zona hijau,” jelasnya.

Baca Juga: Pendaftaran Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkap Seleksi CPNS 2021

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya