Padi Terserang Penyakit Blas, Begini Cara Pengendaliannya

PTPH Sumut selamatkan tanaman padi para petani

Medan, IDN Times- Gerakan Pengendalian (Gerdal) Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PTPH) Sumatra Utara menggelar aksi untuk menyelamatkan puluhan hektare tanaman padi milik petani di Kabupaten Nias Utara dan Nias Barat. Soalnya ada serangan penyakit blas dan kresek yang marak terjadi saat ini.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi gagal panen yang bisa merugikan petani. 

1. Aksi Gerdal dilakukan setelah mendapat laporan tingginya serangan terhadap tanaman padi

Padi Terserang Penyakit Blas, Begini Cara PengendaliannyaAksi Gerakan Pengendalian (Gerdal) Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PTPH) Sumatra Utara (Istimewa/IDN Times)

Kepala UPT PTPH Sumut, Marino, mengatakan aksi Gerdal dilakukan setelah mendapat laporan dari personil Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan - Pengamat Hama dan Penyakit (POPT-PHP) di wilayah tersebut, seputar tingginya populasi berikut intensitas serangan terhadap tanaman padi.

Menurutnya, dalam laporan dini peringatan yang disampaikan koordinator POPT-PHP itu, serangan terjadi di areal pertanaman padi milik anggota Kelompok Tani (Poktan) Murah Senyum Desa Lasaro Sawo Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara dan Poktan Wanita Matahari Desa Lasara Baene Kecamatan Medrehe Kabupaten Nias Barat.

“Pekan lalu kita ke Nias selama empat hari untuk melakukan gerakan pengendalian bersama para petani yang tanaman padinya terserang. Berdasarkan laporan yang kami terima, intensitas serangan yang dialami padi varietas Inpari 32 berusia 42 sampai 50 hari setelah tanam, sudah mencapai 3,7 persen, sehingga perlu segera dilakukan gerakan pengendalian untuk menyelamatkan pertanaman,” kata Marino, Selasa (21/6/2022).

Marino menambahkan setelah dilakukan serangkaian persiapan, disepakati untuk melakukan Gerdal di areal seluas 25 hektare. Berbekal alat dan sarana untuk aksi pengendalian, seperti alat pelindung diri, topi, masker dan sarung tangan.

Kemudian, pestisida Kuproxat sebanyak 20 liter, topsin 10 liter dan bahan pengendalian ramah lingkungan berupa Agens Hayati Trichoderma sebanyak 15 kilogram, tim dari PTPH Sumut dibantu personel POPT-PHP, Penyuluh Pertanian Lapangan dan para petani setempat, melakukan Gerdal tersebut.

Baca Juga: Hamil hingga Meninggal, 43 Calon Jemaah Haji  Medan Batal Berangkat

2. Sebelum dilakukan Gerdal, pestisida dengan air dicampur terlebih dulu

Padi Terserang Penyakit Blas, Begini Cara Pengendaliannyapexels.com/Pixabay

Pada kesempatan itu, Kasi POPT UPT PTPH Sumut, Rukito, menjelaskan, sebelum dilakukan Gerdal, pihaknya terlebih dahulu mencampurkan bahan pengendalian berupa pestisida dengan air. Dosisnya, 2 mililiter (ml) pestisida per liter air. Setelah diaduk, campuran tersebut dimasukkan dalam wadah hand sprayer sebelum disemprotkan  secara serentak ke tanaman padi yang terserang.

“Pola penyemprotan juga kita atur, yakni bergerak maju secara serentak sampai seluruh areal yang terserang. Setelah itu, para penyemprot kembali ke tempat semula,” papar Rukito.

3. Tidak sekadar melakukan Gerdal, para petani juga diberikan informasi seputar seleksi benih

Padi Terserang Penyakit Blas, Begini Cara PengendaliannyaPetani merontokkan bulir padi saat panen raya padi. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Tidak sekadar melakukan Gerdal, pihaknya juga membagikan pengetahuan kepada para petani seputar seleksi benih berikut perlakuan benih sebelum ditanam. Tujuannya untuk mencegah sekaligus meminimalisir cendawan atau pun bakteri yang terbawa oleh benih.

Rukito juga menuturkan penyakit blas dan kresek yang kerap menyerang pertanaman padi milik petani. Dikemukakannya, penyakit blas atau kerap disebut busuk leher, disebabkan jamur pylicularia grisea yang dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman padi, baik mulai pembibitan hingga fase generatif.

"Berbeda dengan penyakit Kresek atau Hawar Daun Bakteri, pemicunya oleh bakteri Xanthonomas oryzae. Padi baru tumbuh yang terserang akan layu dan akhirnya mati. Gejala ini yang disebut Kresek. Bila tanaman padi dewasa yang terserang, menimbulkan gejala hawar atau blight,” urainya.

Secara terpisah, Plt Kadis TPH Sumut, Hj Lusyantini, mengklaim, personil UPT PTPH Sumut berupaya untuk tanggap dalam mengamankan produksi pangan dan hortikultura daerah ini. “Bila sudah ada laporan seputar serangan hama dan penyakit, pihak UPT PTPH segera melakukan kajian singkat sebelum memutuskan apakah perlu Gerdal atau tidak, karena mereka memiliki standarisasi dalam penanganan masalah di lapangan," ungkapnya.

Aksi Gerakan Pengendalian Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatra Utara untuk menyelamatkan puluhan hektare tanaman padi milik petani

Baca Juga: Nek Sarwani, Si Pawang Harimau Aceh Tutup Usia

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya