Orangtua Anak Minta Dinkes Sumut Aktif Beri Informasi Hepatitis Akut

Dinkes Sumut temukan kasus probable Hepatitis akut di Sumut

Medan, IDN Times- Kementerian Kesehatan melaporkan diduga ada 18 kasus Hepatitis Akut ditemukan di Indonesia, yang belum diketahui penyebabnya pada Jumat (13/5/2022).

Kasus tersebut berasal dari Sumatra Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Berdasarkan data itu, terbanyak ditemukan di DKI Jakarta dengan 12 kasus.

Adanya dugaan temuan kasus Hepatitis Akut di Sumut, membuat sejumlah orangtua anak mengaku khawatir. Seperti yang diungkapkan Renivernica Sembiring (35) ibu tiga anak di Kota Medan. 

"Cemas karena punya tiga anak. Saya memiliki anak usia lima bulan bernama Ata. Dua lagi Naura berusia lima tahun dan Adam empat tahun," sebutnya.

 

1. Ibu di Sumut akui belum mengetahui informasi lebih lanjut terkait pencegahan hepatitis akut

Orangtua Anak Minta Dinkes Sumut Aktif Beri Informasi Hepatitis Akutunsplash.com/@john_tuesday

Kepada IDN Times, ia menyebutkan informasi terkait virus hepatitis akut tersebut awalnya diketahui lewat saluran televisi digital. Diakuinya, kecemasan itu bertambah lantaran ia memiliki satu bayi dan dua balita di rumahnya. 

Ia mengatakan belum mengetahui informasi lebih lanjut terkait hepatitis akut yang masuk ke Sumatra Utara. Ia mengaku belum mendapatkan penyuluhan dan informasi pencegahan virus tersebut dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.

"Belum dapat informasi dari Puskesmas terdekat bagaimana pencegahan virus ini," ujar ibu yang memiliki tiga anak itu, Sabtu (14/5/2022). 

Baca Juga: 337 Hewan Ternak di Langkat Terindikasi PMK, Ini Langkah Pemkab

2. Terbiasa memasak makanan di rumah

Orangtua Anak Minta Dinkes Sumut Aktif Beri Informasi Hepatitis Akutilustrasi bayi memulai MPASI (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam kesehariannya, Renivernica terbiasa memasak makanan untuk ketiga buah hatinya di rumah. Katanya, ia dan sang suami termasuk orang yang menyukai masakan rumah. Tentu saja memesan makanan siap saji lewat aplikasi online jarang jadi pilihan keluarganya.

Alasan lainnya, ia menyebut makanan di luar tidak baik melancarkan ASI untuk asupan bayinya. Menurutnya, selain tingkat kematangan yang tidak diketahui, banyaknya campuran penyedap rasa tidak cocok untuk dirinya dan keluarganya.

"Terbiasa masak sendiri dan benar-benar matang," ucapnya.

Selain menjaga asupan makanan, ia juga mengatakan bahwa keluarganya belum melakukan perjalanan ke luar kota. "Belum ada perjalanan jauh dan anak gak ada penyakit diare," ujarnya.

Renivernica juga mengaku rutin melakukan imunisasi kepada tiga anaknya. Terkait virus hepatitis akut ini, ia berharap agar pemerintah memberikan imunisasi kepada anaknya.

3. Sebelumnya, Dinkes mendapatkan dua kasus berstatus probable Hepatitis akut di Sumut

Orangtua Anak Minta Dinkes Sumut Aktif Beri Informasi Hepatitis Akutilustrasi hepatitis akut dan gangguan hati/lever (pixabay.com/mohamed_hassan)

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatra Utara dr Syarifah Zakia mengatakan, pihaknya belum menemukan kasus hepatitis akut atau disebut juga hepatitis misteriusyang terkonfirmasi.

"Saat ini memang belum ada Hepatitis akut ini dijumpai. Masih probable," katanya kepada wartawan, Rabu (11/5/2022).

Sebelumnya, Dinkes mendapatkan dua kasus berstatus probable Hepatitis akut di Sumut. Satu pasien di RS Elisabeth dan satu lagi di RSUP H Adam Malik.
Salah satu pasien tersebut meninggal pada 1 Mei 2022 lalu.

"Sebelum Mei 2022 (sudah meninggal, jadi dia (pasien) belum bisa dipastikan dia itu hepatitis, masih dugaan," ungkap Syarifah.

Syarifah menambahkan, saat ini Pemerintah Provinsi Sumut sudah menindaklanjuti edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait pencegahan Hepatitis.

"Jadi kita sudah menindaklanjuti dari edaran Kemenkes, kita sudah buatkan surat edaran ke kabupaten kota, agar kabupaten kota itu lebih cepat tanggap, menerapkan prokes dan juga melaksanakan SKDR. Jadi Sistem kesehatan dan respons itu diaktifkan kembali," pungkasnya.

Dari 18 kasus yang dilansir dari Kementerian Kesehatan, Jumat (13/5/2022), tercatat 9 kasus masuk status pending classification, tujuh discarded, satu dalam proses verifikasi dan satu probable. 7 kasus discarded terdiri dari 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, 2 lainnya berusia lebih dari 16 tahun. Selain itu, dari hasil investigasi kontak tidak ditemukan adanya penularan langsung dari manusia ke manusia.

Baca Juga: Cegah Hepatitis Misterius Masuk, Pemko Medan Lakukan Edukasi ke Warga

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya