Melihat Koleksi Ichwan Azhari, Pameran Tiga Abad Perjalanan Pers 

Ichwan punya ratusan koleksi koran yang dicetak di Sumut

Medan, IDN Times- Dalam peringkatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023, Ichwan Azhari menampilkan ratusan koleksi koran atau media cetak yang diterbitkan pers di Sumatra Utara di Gedung Astaka, Medan. Koran itu didapatkan dari studi dan penelitian yang dilakukannya. 

"Pada abad ke-19 tepatnya pada 1885 hingga 1945 ditemukan ada sekitar 135 koran atau media cetak yang diterbitkan pers di Sumatra Utara. Bahkan, kata merdeka pertama kali disuarakan pers asal Sumut," kata Ichwan, Sabtu (11/2/2023). 

1. Pers membawa kesadaran dan nilai untuk membangun bangsa

Melihat Koleksi Ichwan Azhari, Pameran Tiga Abad Perjalanan Pers IDN Times/Masdalena Napitupulu

Sejarawan yang juga menjabat Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan ini mengatakan 135 koran yang diterbitkan itu merupakan jumlah penerbitan koran terbanyak di Indonesia pada masa kolonial Belanda. 

Hal itu, katanya sesuai dengan pendapat bahwa Sumut sebagai pelopor dan penggerak pers Indonesia. Menurutnya, pers membawa kesadaran dan nilai untuk membangun bangsa. 

"Kesadaran Indonesia sebagai suatu bangsa dibentuk oleh pers. Jauh sebelum adanya Kongres Sumpah Pemuda," kata Ichwan.

2. Ada lima pelopor koran yang diprakarsai perempuan

Melihat Koleksi Ichwan Azhari, Pameran Tiga Abad Perjalanan Pers IDN Times/Masdalena Napitupulu

Diterangkannya, pada sekitar 1918 di Sumut, ada koran bersama Koran Benih Merdeka. Koran ini yang pada saat itu dijadikan sebagai organ dan sumber yang menyebarluaskan gagasan kemerdekaan kepada rakyat yang kala itu masih dalam pendudukan kolonial. 

Ichwan juga menjelaskan, sedikitnya ada lima pelopor koran yang diprakarsai perempuan di Indonesia.

"Di antaranya Perempuan Bergerak yang berasal dari Medan pada 1919, Soeara Iboe dari Sibolga pada 1932 dan Boroe Tapanoeli berasal dari Kotanopan pada 1940," ujarnya. 

Baca Juga: HPN 2023, Gubernur Edy Klaim Omzet Perhotelan di Sumut Meningkat

3. Ichwan memiliki secara fisik sekitar 100 koran yang terbit pada 1885 hingga 1942

Melihat Koleksi Ichwan Azhari, Pameran Tiga Abad Perjalanan Pers IDN Times/Masdalena Napitupulu

Saat ini, Ichwan berhasil mengumpulkan secara fisik sekitar 100 koran yang terbit pada 1885 hingga 1942.

Perjalanan pers Sumut yang begitu mengakar dan melekat bagi masyarakatnya saat ini, dikarenakan  adanya peran para tokoh yang menggerakkan gagasan-gagasan pembangunan sejak dulu melalui produk-produk jurnalistik. 

4. Koran pertama diterbitkan pada 8 Agustus 1744

Melihat Koleksi Ichwan Azhari, Pameran Tiga Abad Perjalanan Pers IDN Times/Masdalena Napitupulu

Ia menyebutkan koran pertama di Indonesia, diterbitkan VOC di Batavia pada 8 Agustus 1744 dan dibredel oleh Gubernur Jenderal Gustav Baron Van Imhoff. Pembredelan dilakukan karena khawatir informasi perdagangan VOC di koran ini, diintip pesaing VOC dan membahayakan bisnis mereka di Indonesia. 

Sisipan sisipan iklan pada surat kabar ini membuat Direktur VOC di Belanda resah. "Koran tertua tiga abad yang lalu, sekaligus pertama dibredel Belanda Batavia sekarang Nouvelles (1744)," ujarnya. 

5. Slogan Merdeka menjadi simbol perlawanan kala itu

Melihat Koleksi Ichwan Azhari, Pameran Tiga Abad Perjalanan Pers IDN Times/Masdalena Napitupulu

Kata Ichwan, prakarsa pers Sumut tentu dikawal dan dijalankan para jurnalis andal dan kredibel saat itu.

Tokoh-tokoh pers asal Sumut yang kini tetap dikenang jasanya di antaranya, Parada Harahap yang dikenal dan mendapat gelar Raja Delik Pers di negara ini. Parada Harahap menerima julukan tersebut lantaran ia sering mengkritisi pemerintahan Belanda dalam pemberitaan, sehingga Parada pernah 12 kali keluar masuk penjara.

"Sedikitnya, ada 10 tokoh pers yang berasal dari Sumatra Utara yang memberikan warna bagi pers nasional sejak dulu," ucapnya. 

Menurutnya, keterlibatan terbesar pers Sumatra Utara dalam berdirinya republik ini ialah berani untuk menyuarakan kemerdekaan.

"Beranjak dari Koran Benih Merdeka (1916) yang terbit di Medan bahkan jauh sebelum negara ini diproklamasikan. Slogan merdeka mengisi hari-hari masyarakat saat itu yang nantinya menjadi simbol perlawanan," pungkasnya. 

Baca Juga: Pameran Pers HPN 2023, Koran Tertua Ada di Sumut

Topik:

  • Doni Hermawan
  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya