Makna dan Rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi di Medan

Selama 24 jam umat Hindu tidak akan beraktivitas

Medan, IDN Times- Hari Raya Nyepi 2022 akan jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022. Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu di Medan. 

Ketua Suka Duka Dirgayusa Medan, Prof. I Wayan Dirgayasa Tangkas (59) mengatakan ada empat ritual dan ibadah yang dilaksanakan umat Hindu sebelum Hari Raya Nyepi. 

"Dimulai dengan kegiatan melasti pada Senin, dua hari lalu. Rangkaian yang dikenal dengan sebutan upacara Melasti ini juga dilakukan dengan menyucikan berbagai hal kotor dalam diri manusia dan alam, biasanya kita ke laut," ujarnya kepada IDN Times saat ditemui di Pura Agung Raksa Buana, Rabu (2/3/2022). 

1. Umat Hindu melaksanakan Tawur Kesangan pada hari ini

Makna dan Rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi di MedanIDN Times/Masdalena Napitupulu

Setelah Upacara Melasti, Umat Hindu kemudian melaksanakan Tawur Kesangan pada hari ini. Selanjutnya, Umat Hindu juga melakukan Pengrupukan yang dilaksanakan berbarengan dengan Tawur Kesanga.

"Hari ini Tawur Kesangan, yang dilakukan satu hari setelah Upacara Melasti atau sehari sebelum Nyepi. Umat Hindu menyiapkan berbagai sesajen atau caru di rumah masing-masing," jelasnya.

Baca Juga: 6 Aktivitas yang Bisa Kamu Lakukan saat Nyepi di Bali

2. Selama 24 jam umat Hindu tidak akan beraktivitas seperti biasa

Makna dan Rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi di MedanIDN Times/Masdalena Napitupulu

Setelahnya, umat Hindu memasuki puncak Hari Raya Nyepi. Selama 24 jam umat Hindu tidak akan beraktivitas seperti biasa. Di saat yang sama, umat yang mampu disarankan untuk berpuasa. 

"Pada hari Nyepi, umat Hindu tidak boleh menyalakan api, bepergian, atau berkegiatan dan tidak bersenang-senang. Puncak Hari Raya Nyepi dilaksanakan secara hening," ucapnya.

Tujuan dari Nyepi ini adalah sebagai bentuk introspeksi atau menyucikan diri dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi dalam sehari penuh. 

3. Melalui Nyepi manusia diminta mengevaluasi diri dan merenung

Makna dan Rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi di MedanIDN Times/Masdalena Napitupulu

Di tengah pandemik, I Wayan Dirgayasa menyampaikan, semua kegiatan disesuaikan dengan situasi, kondisi dan waktu. Untuk perayaan nyepi di tengah pandemik, Umat Hindu melakukannya secara sederhana tanpa mengurangi esensinya.

"Melalui Nyepi manusia diminta mengevaluasi diri dan merenung (catur brata) tentang apa yang sudah dilakukan untuk diperbaiki di kemudian hari," ujarnya.

Saat ini, jumlah Umat Hindu yang tercatat di Kota Medan berkisar 50 Kepala Keluarga. Umat Hindu yang ada di Medan berasal dari Karo, Jawa dan Bali. "Namun pada prinsipnya ini aliran Hindu dari Bali," ucap I Wayan Dirgayasa.

Baca Juga: Cerita I Nengah dan Asal Usul Kampung Bali di Serdang Bedagai

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya