Antisipasi Omicron, Pendatang Jawa-Bali Diminta Tes PCR Acak

Edy juga ingatkan 10 hak ini kepada kepala daerah

Medan, IDN Times- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta kesiapan seluruh kabupaten/kota untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron di Sumatra Utara.

Gubernur pun menyampaikan 10 arahan kepada kabupaten/kota terkait penanganan tersebut. Salah satu di antaranya, Edy menyebutkan, para pendatang dari Jakarta, Jawa dan Bali diminta untuk lakukan Tes PCR secara acak saat tiba di bandara, pelabuhan dan terminal bus. 

1. Satuan tugas atau Pemkab/Pemko diminta melakukan surveilans apabila menemukan kasus baru di satuan pendidikan

Antisipasi Omicron, Pendatang Jawa-Bali Diminta Tes PCR AcakSiswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 08 Kenari jakarta, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Edy mengatakan penanganan pertama yakni pemberlakuan sistem pembelajaran campuran (hybrid learning) yang dimulai pada 7 Februari 2022 hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sistem pembelajaran campuran antara pertemuan tatap muka atau luring 50 persen dan daring 50 persen.

“Kedua yakni satuan tugas atau Pemkab/Pemko melakukan surveilans apabila menemukan kasus baru di satuan pendidikan, dan ketiga agar menghentikan sementara PTM terbatas apabila positivity rate lebih dari 5 persen, ” ujar Edy Rahmayadi saat memimpin rapat koordinasi dalam rangka kesiapan Rumah Sakit di Sumut dalam lonjakan kasus COVID-19 dan evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sumut, Senin (7/2/2022).

Baca Juga: Tiga Sapi Warga Langkat Dimangsa Harimau, Patroli Ditingkatkan

2. Pendatang dari Jakarta, Jawa dan Bali diminta Tes PCR acak

Antisipasi Omicron, Pendatang Jawa-Bali Diminta Tes PCR AcakIlustrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) (Dok. Angkasa Pura II)

Keempat, lanjut Edy, setiap pihak agar melaksanakan SWAB RT-PCR acak pada pendatang dari Jakarta, Jawa dan Bali di bandara, pelabuhan dan terminal bus.

Kemudian, yang kelima melaksanakan percepatan vaksinasi booster COVID-19 pada lansia dan komorbid. Hingga kini, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 89,74 persen atau 10. 248. 408, dosis kedua mencapai 57,57 persen atau 6.754.327, serta vaksin dosis III atau booster sudah mencapai 228.130

Keenam, warga diminta melaksanakan protokol kesehatan yang ketat di rumah atau tempat ibadah. Serta, ketujuh membatasi jam operasional pusat perbelanjaan atau mall sampai dengan pukul 20.00 WIB.

3. Membatasi rumah makan, restoran dan kafe hingga pukul 21.00 WIB

Antisipasi Omicron, Pendatang Jawa-Bali Diminta Tes PCR AcakDesain kafe mungil dengan gaya industrial minimalis karya SEKALA. (Arsitag.com/Sekala)

Sementara itu, arahan selanjutnya adalah dengan membatasi rumah makan, restoran dan kafe hingga pukul 21.00 WIB. “Bupati dan Walikota tolong benar-benar datangi, ingatkan lagi, sosialisasikan, edukasikan, karena satu-satunya yang bisa menghambat lonjakan kasus COVID-19 yang paling ampuh adalah prokes ini,” ujar Edy.

Kesembilan, Edy meminta, pemerintah kabupaten/kota agar memastikan isolasi terpusat diaktifkan bagi pasien terkonfirmasi COVID-19. Ia meminta kepada seluruh direktur rumah sakit se-Sumut untuk menyiapkan kamar-kamar, apabila kasus melonjak tinggi. Selain kamar, obat-obatan, alat medis, seperti oksigen juga mesti dicek kesiapannya.

Katanya, rumah sakit juga jangan menolak pasien yang datang. “Khusus kepada rumah sakit semua menyiapkan, apabila tak terbendung ini, saya minta semua lakukan yang pernah kita lakukan, terkoordinir dengan Satgas,” ujar Edy.

4. Apabila warga tidak melakukan antisipasi, puncak gelombang 3 diprediksi pada 19 Februari 2022

Antisipasi Omicron, Pendatang Jawa-Bali Diminta Tes PCR Acakilustrasi warga isolasi mandiri (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Edy juga mengingatkan, apabila setiap pihak tidak melakukan apa-apa, maka diprediksi, kasus akan mencapai 10 ribu pada dua hingga tiga minggu ke depan.

Dikatakan Edy, puncak gelombang 3 diprediksi pada 19 Februari 2022 dengan jumlah kasus 10.280. Untuk itu, seluruh kabupaten/kota harus bersama-sama mengantisipasi hal tersebut.

Kesepuluh, pemerintah kabupaten/kota memberikan pelayanan telemedisin kepada pasien terkonfirmasi COVID-19.

“Setelah saya sampaikan ini, masing-masing kabupaten/kota harus benar-benar aktif, jangan abai, ini tanda kita menyayangi rakyat kita,” tegas Edy.

Edy juga berharap perekonomian jangan sampai terganggu. Ia mengingatkan, rakyat harus sehat sekaligus ekonomi tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Kasus positif di Sumut pada 6 Februari telah mencapai angka 245 kasus dengan positivty rate 1,56 persen. Untuk kasus varian Omicron sendiri, Sumut memiliki enam kasus Omicron yang terkonfirmasi. Beberapa di antaranya merupakan kasus transmisi atau penularan lokal.

Anggota Satgas Penanganan COVID-19 Sumut, Restuti Saragih menyampaikan telah terjadi peningkatan empat kali lipat dalam kasus seminggu terakhir, pada 29 Januari hingga 4 Februari 2022. Begitu pula dengan keterisian rumah sakit yang terus meningkat.

Saat ini memang keterisian rumah sakit saat ini relatif rendah. Bed Occupancy Rate (BOR) mencapai 4,61 persen. Meski masih jauh di bawah ambang maksimal yang dianjurkan WHO yakni 60 persen.

Baca Juga: 3 Harimau Sumatra Lahir di BNWS dari ‘Gadis’ yang Kakinya Diamputasi

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya