Lurah dan Kepling Ungkap Sosok AKBP Achiruddin Arogan dan Tertutup

Kepling sebut adiknya pernah diamuk hanya karena menyapa

Medan, IDN Times - Usai kejadian penganiayaan anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan viral, kehidupan pribadi perwira Polda Sumatra Utara itu terus disorot. Achiruddin diketahui tinggal di Jalan Guru Sinumba Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia sejak tahun 1990-an.

Muhammad Ridwan selaku Kepling 10, Kelurahan Helvetia Timur, Kota Medan sebut Achiruddin dan keluarga tak dekat dengan masyarakat sekitar.

1. AKBP Achiruddin dikenal dengan sifat arogan

Lurah dan Kepling Ungkap Sosok AKBP Achiruddin Arogan dan TertutupSuasana gedung solar ilegal milik AKBP Achiruddin yang tampak tertutup (IDN Times/Indah Permata Sari)

AKBP Achiruddin juga disebutkan pernah mengamuk kepada adiknya hanya karena menyapa. Dia pun menyimpulkan Achiruddin sosok yang arogan. 

“Bapak ini terkenal sangat arogan, adik saya juga pernah kena sama dia. Waktu itu adik saya (cowok) sedang membersihkan rumput, anaknya lewat terus adik saya menyapa. Terus dipukul adik saya sama bapaknya depan mata ayah saya sendiri,” katanya.

Sehingga, sebagai Kepling dirinya tidak pernah mendatangi rumah AKBP Achiruddin sejak tahun 1990-an ditempati.

“Saya gak pernah ke rumahnya. Ayah saya pernah ke rumahnya saat kejadian adik saya itu saja,” tuturnya.

Baca Juga: Polda Sumut dan Pertamina Geledah Gudang Solar Milik AKBP Achiruddin

2. Sejak tahun tahun 90-an keluarga AKBP Achiruddin dinilai tertutup

Lurah dan Kepling Ungkap Sosok AKBP Achiruddin Arogan dan TertutupSuasana rumah kediaman AKBP Achiruddin (IDN Times/Indah Permata Sari)

Selain itu sejak dulu dia keluarga AKBP Achiruddin dinilai tertutup. Warga setempat pun tak terlalu mengenalnya.

“Rumah ini selalu tertutup sehingga tidak terlalu kenal dengan mereka,” ucap Ridwan.

3. Gudang solar milik Achiruddin sudah ada sejak tahun 2021

Lurah dan Kepling Ungkap Sosok AKBP Achiruddin Arogan dan TertutupSuasana gedung solar ilegal milik AKBP Achiruddin yang telah disegel (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menyinggung terkait gudang solar ilegal milik AKBP Achiruddin yang telah digeledah oleh Ditreskrimum Polda Sumut bersama Pertamina, Ridwan juga mengatakan bahwa tak pernah melihat ada aktivitas di lahan tertutup tersebut.

"Kami disini tahunya itu milik Pak Achiruddin,” ujarnya.

Hal ini telah ada aduan dari warga dengan aroma solar di lahan tertutup tersebut. Tapi pihak Kepling hingga Lurah belum melakukan tindakan apapun dikarenakan juga takut dengan AKBP Achiruddin yang dikenal sangat arogan.

Sementara itu, Lurah Helvetia Timur, Teguh menjelaskan untuk bangunan atau lahan pendistribusian solarnya tidak diketahui bahkan selalu tertutup dengan pagar seng-seng.

“Kalau bangunan ini kan selalu tertutup, jadi kalau kami pas gotongroyong atau lewat ya tertutup. Kami gak tahu aktivitas didalam. Saya pikir itu bengkel," katanya.

Teguh tidak ada menaruh sedikit kecurigaan, dan mengira bahwa lahan ini dijadikan tempat untuk perbengkelan.

Lahan tertutup ini diakui sudah ada sejak masa pandemik COVID-19, tahun 2021. “Pas COVID kemarin. Kita juga fokus penanganan COVID kemarin itu,” katanya.

Saat ditanya, apakah ada aktivitas mobil yang berlalu-lalang. Teguh menjawab bahwa dirinya tak mengetahui.

“Kalau saya tahunya siang. Asal saya lihat keliling gak ada. Tapi tadi barusan dibilang kawan malam hari ada mobil boks masuk keluar,” katanya.

Meskipun bau atau aroma minyak solar ini sangat menyengat kepada masyarakat sekitar, Teguh mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa bersuara dalam hati saja.

"Kalau warga pasti tercium bau solar tapi hanya dalam hati saja,” jelasnya.

Baca Juga: Versi Paman Tersangka, Aditya Hasibuan dan Korban Sudah Berdamai

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya