Khawatir Tertular COVID-19, Banyak Dokter di Medan Tutup Praktik 

Sudah 13 dokter di Medan gugur karena COVID-19

Medan, IDN Times - Kota Medan masih tetap menjadi zona merah penyebaran COVID-19 dengan penambahan kasus yang masih signifikan setiap harinya. Tak hanya itu para ahli medis juga turut jadi korban. Hingga saat ini 13 dokter di Medan dari total 17 di Sumut sudah gugur melawan COVID-19.

Melihat kenyataan itu, beberapa dokter menutup praktiknya dengan alasan khawatir tertular virus COVID-19.

1. Para dokter dilema, satu sisi tak ada pendapatan

Khawatir Tertular COVID-19, Banyak Dokter di Medan Tutup Praktik Ketua IDI Cabang Medan dr Wijaya Juwarna

Hal ini disampaikan oleh Ketua IDI Cabang Medan dr Wijaya Juwarna, yang mengatakan bahwa banyak dokter di Medan yang berhenti sementara buka praktik karena khawatir tertular COVID-19.

"Ini menjadi dilema, satu sisi tidak ada pendapatan jika tidak praktik. Tapi minimal bisa bertahanlah sampai 2-3 bulan ke depan. Makanya, kita tetap berdoa yang terbaik di tengah kesulitan yang dihadapi," kata Wijaya Juwarna, Selasa (22/9/2020).

2. Puasa praktik dilakukan sejumlah dokter spesialis

Khawatir Tertular COVID-19, Banyak Dokter di Medan Tutup Praktik pinterest

Adapun dokter spesialis yang disarankan untuk berpuasa membuka praktik atau meliburkan diri sementara waktu, di antaranya dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan.

"Sejawat yang berusia di atas 40 tahun tanpa penyakit penyerta praktiknya jangan setiap hari. Misalnya, Senin, Rabu, dan Jumat saja dengan memakai APD minimal level 2," jelasnya.

Baca Juga: Selamat Jalan! Ivan Jadi Dokter Ke-17 di Sumut Gugur karena COVID-19

3. IDI Medan minta para dokter dapat membagi waktu untuk istirahat

Khawatir Tertular COVID-19, Banyak Dokter di Medan Tutup Praktik Ilustrasi IGD (IDN Times/Besse Fadhilah)

Wijaya juga mengatakan bahwa, bagi dokter yang bertugas langsung dalam menangani pasien COVID-19 agar bertugas maksimal dua minggu dan beristirahat dua minggu.

"Sejawat yang bertugas langsung di ruang isolasi maksimal bertugas selama 14 hari dan istirahat 14 hari. Usahakan jangan lagi menangani pasien non-COVID-19," sebutnya.

4. Sebanyak 13 dokter di Medan telah gugur menjadi korban virus COVID-19

Khawatir Tertular COVID-19, Banyak Dokter di Medan Tutup Praktik ilustrasi (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Selain itu, sambung Wijaya, bagi sejawat dokter umum yang menjumpai pasien dengan keluhan flu, batuk, bersin, hidung tersumbat, penciuman terganggu, maka pasien segera dirujuk. "Hindari pemeriksaan yang harus menyentuh pasien langsung," ucapnya.

Sementara itu, dirinya juga mengatakan bahwa hingga sampai saat ini sudah ada dokter di Medan yang meninggal akibat terinfeksi virus corona jumlahnya kini sudah 13 orang dokter.

Jumlah ini terhitung sejak Maret hingga pertengahan September. "Dokter ke-13 yang meninggal adalah rekan kita dr Sutrisno. Sebelum meninggal, sempat dirawat satu minggu di RS Bunda Thamrin," tuturnya.

5. Masyarakat diimbau agar tak intens ke rumah sakit sebagai kerja sama baik dengan tenaga medis

Khawatir Tertular COVID-19, Banyak Dokter di Medan Tutup Praktik Ilustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Wijaya mengimbau kepada masyarakat, agar dapat bekerja sama dengan tim medis. Sebagai salah satu cara yakni, tak ke rumah sakit terlebih dahulu jika tak ada keluhan sakit yang mendesak.

"Masyarakat usahakan berobat ke rumah sakit jika ada keluhan atau tanda-tanda yang emergensi dan darurat. Misalnya, akan melahirkan, sesak napas, sulit buang air kecil, pendarahan, patah tulang, stroke, jantung, dan lain sebagainya," pungkas Wijaya.

Baca Juga: COVID-19 di Sumut 9.468 Orang, Bertambah Lebih Seribu Kasus Sepekan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya