Intip Keseruan Komunitas Urban Sketcher Medan Kembangkan Kreatifitas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Sebuah komunitas seni yang bergelut dibidang sketsa, kembali lakukan pertemuan setelah masa pandemik setelah 7 bulan lamanya, pada Minggu (18/10/2020) di Taman Petula Food Truck Medan.
Para pecinta sketsa ini bernama Urban Sketcher Medan yang telah beranggotakan hampir 40 orang. Terlihat para sketcher Medan, memilih objek dengan bebas untuk dapat mengaplikasikan ke alat tempurnya (buku, pinsil, dan pena).
"Kalau objek bebas, misalnya kita tiap pertemuan kita tentukan tempatnya dimana sketsa itu kita kumpul di tempat itu, lalu terserah mau sketsa apa, yang penting sketsanya langsung," ucap Yulianto sebagai admin Urban Sketcher Medan.
1. Ternyata sketsa manusia paling rumit
Menurutnya, selama melakukan sketsa maka sketsa yang paling rumit untuk dibuat adalah sketsa manusia. Alasannya dikarenakan manusia sering bergerak dibandingkan bangunan atau benda mati lainnya.
"Yang paling susah itu mungkin manusia. Kalau manusia itu bergerak, jadi kita harus cepat dalam sketsa. Jadi kalau bangunan lebih fleksibel karena dia bendanya mati," ujarnya.
Baca Juga: Bikin Nyesek, 10 Foto Absurd Ekspektasi Vs Realita Liburan ke Bali
2. Para sketcher pernah mendapatkan prestasi nasional
Di kota Medan, menurut Yulianto Komunitas seni masih terlihat sedikit. Sehingga, ingin Medan menjadi kota kreatif berseni, salah satunya seniman sketsa yang menunjukkan bahwa para komunitas sketcher ada.
"Selama ini kalau dari 2016, telah berkumpul dengan teman-teman. Mereka antusias, itu kita sudah mengadakan pameran, event, itu udah mulai terlihat pelan-pelan bahkan ada yang sudah menunjukkan prestasi seperti Charles (anggota Urban Sketcher Medan) menang lomba dan sebagainya di nasional," ungkapnya.
3. Berbagai pihak telah lakukan kerjasama dengan Sketcher untuk lakukan sketsa
Yulianto mengatakan bahwa, komunitas Urban Sketcher Medan biasanya melakukan pertemuan dalam setahun sekali dan memiliki kerjasama berbagai pihak. Salah satunya Museum Perkebunan Indonesia.
"Jadi, kita sering diajak untuk kerjasama karena ini topiknya adalah perkebunan. Lalu, dengan beberapa institusi untuk memperkenalkan pariwisata Medan, itu karena banyak gedung tua di Medan," ucapnya.
"Biasanya itu milik pribadi jadi terserah mereka mau dibuat apa, tapi kita ada setahun sekali kita ajak kumpul bareng, kumpuli karya-karya yang selama setahun kita buat pameran. Nah, dipameran itu kalau ada yang tertarik untuk membeli dan sebagainya kembali lagi kepada individual," ungkap Yulianto.
4. Yulianto berharap Millennial yang berminat dapat bergabung di Urban Sketcher Medan
Dirinya berharap teman yang memiliki jiwa seni ataupun tertarik pada dunia sketsa dapat bergabung mengembangkan kreatifitasnya di Urban Sketcher Medan
"Selama pandemik, kami terakhir kumpul bareng itu bulan Maret sebelum COVID-19, setelah ada aturan pemerintah akhirnya tahan dulu tapi kita buat virtual, kita kumpul terus kita kasih link kita sketsa ini," tutup Yulianto.
Baca Juga: Bikin Merinding, Ini 10 Ritual dan Sekte Mistis Terseram di Dunia