Dari 309 Personel Damkar di Medan, 160 Masih Berstatus Honorer

Bentuk relawan damkar di tingkat kelurahan

Medan, IDN Times-Tanggal 4 Mei diperingati sebagai hari pemadam kebakaran internasional. Tentu di setiap daerah peran pemadam kebakaran atau biasa disebut damkar sangat krusial.

Di Medan, saat ini ada 309 personel yang bertugas di bawah Dinas Pemadam Kebakaran Penyelamatan Kota Medan. Terdiri dari 149 orang berstatus ASN dan 160 orang berstatus honorer. Hal itu dikatakan Plt Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan, Muhammad Yunus.

Bagaimana kondisi pemadam kebakaran di Medan? Berikut ulasannya.

1. Peralatan hingga fasilitas pendukung pemadam masih belum mencakup seluruh wilayah

Dari 309 Personel Damkar di Medan, 160 Masih Berstatus HonorerPara petugas Damkar Pemko Medan (Dok. Istimewa)

Soal kesejahteraan personel menurut Yunus sudah lumayan baik baik melalui peraturan yang ada. Menurutnya saat ini, pihaknya sedang memproses usulan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

"Akan terus di tingkatkan sesuai dengan target pekerjaan dan hak-hak yang diberikan pada personel," kata Yunus, Sabtu (6/5/2023).

Kondisi peralatan dan pemadam yang ada saat ini, ia mengatakan masih kurang tersebar di seluruh wilayah Medan. Ditambah lagi kurangnya fasilitas pendukung seperti hidran maupun tandon air yang seyogyanya ada di tiap-tiap Kecamatan.

“Kalau kondisi peralatan dan fasilitas pada umumnya cukup memadai sesuai dengan jumlah personel. Tetap dilakukan peremajaan dan perawatan untuk menjaga performa peralatan saat dibutuhkan,” ujarnya.

Namun, dengan jumlah dan armada serta peralatan yang ada, untuk response time dan Standar Pelayanan Minimal diupayakan tetap mencapai target yang ditentukan.

Baca Juga: Cerita Fariz Hasibuan, Cita-cita Terwujud Jadi Pemadam Kebakaran

2. Bangun sistem penanggulangan kebakaran dengan libatkan peran aktif masyarakat

Dari 309 Personel Damkar di Medan, 160 Masih Berstatus HonorerIlustrasi penanganan kebakaran oleh pemadam kebakaran. (IDN Times/Persiana Galih)

Yunus mengatakan untuk upaya dalam penanganan kebakaran oleh personel, saat ini terus dilaksanakan evaluasi pada setiap selesai operasi. 

“Salah satu upaya kami juga saat ini terus membangun sistem penanggulangan kebakaran dengan melibatkan peran aktif masyarakat, salah satunya dengan sosialisasi dan pembentukan relawan pemadam kebakaran di tingkat kelurahan,” katanya.

“Tentunya dengan evaluasi tersebut, personil kami terus kami latih, baik sifatnya intern mau pun pelatihan yang melibatkan instruktur Damkar dari Pusat. Pada saat tidak terjadi kebakaran, waktu saat siaga, tetap kami manfaatkan dengan baik untuk melakukan pelatihan pelatihan,” beber Yunus.

3. Sosialisasi soal pencegahan kebakaran dimulai sejak usia dini ke sekolah-sekolah hingga kampus

Dari 309 Personel Damkar di Medan, 160 Masih Berstatus HonorerPara petugas Damkar Pemko Medan (Dok. Istimewa)

Yunus mengatakan pihaknya juga fokus dalam sosialisasi pencegahan kebakaran.  Termasuk edukasi pada usia dini juga selalu diprioritaskan, seperti ke sekolah-sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), SD, SMP, SMA dan bahkan universitas.

Kemudian, terkait gedung-gedung yang bertingkat, dirinya mengatakan tentunya melalui bidang pencegahan, mereka terus melakukan imbauan dan inspeksi kepada pemilik atau perusahaan yang memiliki gedung atau perusahaan (pabrik) untuk terus meningkatkan sistem proteksi alat pemadam kebakarannya.

Baca Juga: 4 Mei Hari Pemadam Kebakaran: Sejarah dan Cara Merayakan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya