Upaya Menjaga Sungai, GPS Gandeng Kawula Muda hingga Orangtua

Ada kampanye ajakan menanam pohon dan menjaga hutan

Medan, IDN Times - Banyak cara yang dapat dilakukan untuk berkontribusi menjaga ekosistem sungai, agar tetap terjaga kelestariannya. Seperti halnya, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Yayasan Gerakan Peduli Sungai (GPS) melakukan berbagai kegiatan dan aksi.

Untuk diketahui, Yayasan Gerakan Peduli Sungai (GPS) adalah sebuah organisasi kepedulian yang bersifat kerelawanan yang terbentuk pada tahun 2018 sebagai wadah kampanye lingkungan, berbasis edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kondisi lingkungan dan sosial.

Luthfi Hakim Fauzie selaku Ketua Yayasan GPS mengungkapkan bahwa gerakan ini memiliki tiga pilar, yaitu Lingkungan Hidup, Edukasi dan Pemberdayaan serta Sosial Kemanusiaan.

“Khusus kawasan sempadan sungai Yayasan GPS memiliki konsentrasi pada upaya perbaikan ekosistem sungai hulu hingga hilir dan sosiokultur masyarakat yang tinggal berdampingan dengan sungai. Apalagi, mengusung konsep Pentahelix Yayasan GPS aktif menggaungkan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian sungai dengan berbagai upaya yang konsisten dijalankan,” katanya pada IDN Times Kamis (4/1/2023).

1. One Man One Tree, menjadi salah satu kampanye ajakan menanam pohon dan menjaga hutan

Upaya Menjaga Sungai, GPS Gandeng Kawula Muda hingga OrangtuaYayasan Gerakan Peduli Sungai/GPS melakukan kegiatan (Dok. Yayasan Gerakan Peduli Sungai for IDN Times)

Dikatakannya bahwa, jika dibayangkan ancaman dan permasalahan lingkungan yang dihadapi penduduk bumi saat ini adalah pemanasan global dan perubahan iklim.

“Pohon adalah salah satu jasa lingkungan yang bermanfaat menyerap efek emisi karbon atau efek gas rumah kaca . Selain ini, Pepohonan dikawasan hulu sangatlah penting Dimana selain sebagai daerah tangkapan air, kerusakan hutan dikawasan hulu akan menimbulkan dampak buruk seperti bencana longsor maupun banjir bandang,” jelas Luthfi.

2. Melakukan pemberdayaan masyarakat dengan pelatihan ekonomi sirkular

Upaya Menjaga Sungai, GPS Gandeng Kawula Muda hingga OrangtuaYayasan Gerakan Peduli Sungai/GPS melakukan kegiatan (Dok. Yayasan Gerakan Peduli Sungai for IDN Times)

Kemudian, dengan komitmen Yayasan GPS, mereka melakukan program pemberdayaan masyarakat. Program ini berupa fasilitasi kegiatan pelatihan ekonomi sirkular.

Hal ini menjadi salah satu upaya dalam pemberdayaan kepada masyarakat, dengan menghadirkan pelatihan pengelolan sampah menjadi bernilai ekonomis.

“Kegiatan ini dianggap perlu karena kurangnya pemahaman masyarakat, terkait fungsi sungai dan cara pengelolaan sampah yang dapat diubah menjadi bernilai ekonomi. Sehingga, diharapkan dapat mengurangi pencemaran sampah disungai akibat aktivitas pembuangan sampah sembarangan ke sungai,” ucapnya.

3. Program Edarling atau Edukasi Sadar Lingkungan

Upaya Menjaga Sungai, GPS Gandeng Kawula Muda hingga OrangtuaYayasan Gerakan Peduli Sungai/GPS melakukan kegiatan (Dok. Yayasan Gerakan Peduli Sungai for IDN Times)

Program ini menumbuhkan rasa cinta lingkungan sejak dini yang salah satu program unggulan dari Yayasan GPS. Pada program ini, kegitan di fokuskan kepada mengenalkan anak terkait peran, fungsi dan manfaat sungai.

Berbagai kegiatan dilakukan dalam kegiatan Edarling ini antara lain, workshop membuat sebuah produk dari produk bekas daur ulang atau pun hasil alam non kayu, ada juga kegiatan Fun Games di tepian sungai, dan berbagai kegiatan seru lainnya.

“Ini guna membangun sebuah sanggar yang difungsikan sebagai ruang baca bagi adik-adik dan sebagai pusat informasi terkait lingkungan,” tuturnya.

4. Patroli Sungai dengan mendata kondisi daerah aliran sungai

Upaya Menjaga Sungai, GPS Gandeng Kawula Muda hingga OrangtuaYayasan Gerakan Peduli Sungai/GPS melakukan kegiatan (Dok. Yayasan Gerakan Peduli Sungai for IDN Times)

Menjadi salah satu kegiatan paling digemari dan paling banyak diminati , Ya kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat seru dimana kita akan melakukan pengarungan untuk mengambil data dan melakukan inventarisasi Kawasan DAS.

Upaya yang lain juga dilakukan dengan mengadopsi sebuah jaringan instalasi waste trap yang akan dibentang disepanjang sungai, untuk meminimalisir sampah menuju lautan.

“Kita ketahui Bersama bahwa sampah plastik mengadung senyawa yang cukup berbahaya bagi kesehatan, hasil dari beberapa penelitian membuktikan bahwa sampah yang hanyut melalui sungai-sungai menuju lautan tidak akan hilang begitu saja, akan tetapi sampah-sampah tersebut akan berubah menjadi partikel-pertikel kecil yang kita kenal dengan sebutan mikroplatik,” ungkapnya.

Sehingga, akan menjadi sumber yang terdapat mikropalstik pada tubuh manusia. “Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ikan-ikan dan hewan laut menganggap partikel mikroplastik adalah makanan, kemudian nelayan menangkapnya dan menjualnya dipasar ikan, kita sebagai pengonsumsi ikan secara otomatis akan terpapar mikroplastik tersebut. Oleh karena itu, alat ini diharapkan dapat meminimalisir pencemaran sampah plastik ke lautan,” tutup Luthfi.

5. Menjaga dari hilir membangun tembok pelindung alami

Upaya Menjaga Sungai, GPS Gandeng Kawula Muda hingga OrangtuaYayasan Gerakan Peduli Sungai/GPS melakukan kegiatan (Dok. Yayasan Gerakan Peduli Sungai for IDN Times)

Selain itu juga, GPS mengakui akan menjaga dari hilir dan membangun tembok pelindung alami.Hal ini antisipasi akan adanya bencana datang dengan melakukan mitigasi sebagai sebuah keharusan.

Dalam kegiatan melakukan Reboisasi Kawasan Hilir sungai dengan menanam mangrove, adalah program rutin dari Yayasan GPS. Selain menjadi benteng alami pemecah ombak lautan, kawasan mangrove yang baik juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar mangrove karena hewan tangkapan seperti udang, kepiting dan lainnya pun akan meningkat . Sehingga memiliki makna jargon yakni “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita”

Sekedar informasi, Yayasan Gerakan Peduli Sungai (GPS) mendapat juara terbaik 1 KPS Tingkat Nasional Tahun 2023 yang diselenggaran oleh Direktorat Bina O&P, Direktorat Jendral Sumber Daya Air, dan Kementerian PUPR.

Baca Juga: Denda Rp10 Juta untuk Pembuang Sampah Sembarangan Berlaku Januari

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya