RTIK: AI Bisa Gantikan Kebodohan dan Kemalasan Manusia

Saat ini dunia teknologi sedang trending pada satu sistem AI

Medan, IDN Times - Ketua umum Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK), Fajar Eri Dianto menyampaikan saat ini dunia teknologi sedang trending pada salah satu sistem yang disebut dengan Artificial Intelligence (AI), terkhusus pada mahasiswa.

AI adalah sebuah sistem kecerdasan manusia yang memungkinkan seperangkat sistem komputer atau mesin lainnya dapat berpikir dan bekerja layaknya manusia.

1. Perkembangan teknologi AI ini banyak membantu semua kalangan

RTIK: AI Bisa Gantikan Kebodohan dan Kemalasan ManusiaCanva Pro

Menurutnya, perkembangan teknologi AI ini banyak membantu semua kalangan. Bukan hanya bagi kalangan mahasiswa, tetapi juga semua kalangan.

“Saya saja buat materi pakai AI. Artinya, kita harus pahami bagaimana algoritmanya AI. Dari mana AI bisa terlihat pintar,” katanya pada IDN Times.

Lanjutnya, AI merupakan aplikasi bodoh yang dipintarkan. Sehingga, serba tahu dan bisa berdasarkan data-data yang diberikan oleh pengguna internet.

“Kemudian di data itu melakukan analisa dan analisis. Sehingga, apapun yang di mau ada. AI itu sudah diterapkan dari zaman dahulu,” jelas Fajar.

2. Seluruh data yang ada di internet sudah terdeteksi dari data dalam pencarian

RTIK: AI Bisa Gantikan Kebodohan dan Kemalasan ManusiaCanva Prp

Dia menilai, seluruh data yang ada diinternet sudah terdeteksi dari data di dalam pencarian. Kemudian, dikembangkan lagi dan disesuaikan kebutuhan pemakai AI.

“Artinya, para pengembang-pengembang itu memanfaatkan data yang sudah ada dan diramu dalam algoritma tertentu,” tuturnya.

3. AI tak bisa menghasilkan sesuatu jika tidak dari kreator

RTIK: AI Bisa Gantikan Kebodohan dan Kemalasan ManusiaGuna mendukung energi berkelanjutan dan efisiensi energi di industri  manufaktur, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan solusi teknologi Internet  of Things (IoT) lewat platform Antares. (Dok. Telkom)

Saat ditanya apakah ini berbahaya. Dia hanya menjawab bahwa, AI tidak bisa menghasilkan apa-apa jika tidak ada kreasi dari kreatornya.

“Kita lah kreator. Artinya, kita lah yang mengupgrade diri. Apakah AI bisa menggantikan manusia? Jawabannya tidak, tapi AI bisa menggantikan kebodohan dan kemalasan manusia,” pungkasnya.

Baca Juga: 13 Tahun Relawan TIK, Berupaya Jadi Dokter Teknologi untuk Warga

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya