Pemprov Sumut Berhasil Turunkan Angka Stunting 2,2 Persen pada 2023

Pendekatan dalam penanganan stunting harus inklusif

Medan, IDN Times - Asisten Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara Basarin Yunus Tanjung, mengatakan bahwa prevalensi stunting di Sumatera Utara (Sumut) berhasil turun menjadi 18,9 persen pada tahun 2023 atau berkurang sekitar 2,2 persen, dari tahun sebelumnya 2022 sebesar 21,1 persen. Angka ini bahkan berada jauh di bawah angka nasional.

Hal ini dikatakannya saat membuka acara Konsolidasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Pengarusutamaan GESI dalam Rencana Aksi Tahunan (RAT) Stunting Tahun 2024 Provinsi Sumut bersama USAID ERAT dan stakeholder terkait di Le Polonia Hotel Medan, Rabu (20/3/2024).

Dijelaskannya bahwa penurunan angka Stunting ini menunjukkan komitmen kuat dari pimpinan/kepala daerah Sumut dan kerjasama semua pihak, baik OPD TPPS, lintas OPD, perguruan tinggi, organisasi masyarakat sipil, dunia usaha, media massa, hingga lembaga internasional seperti USAID ERAT yang selama ini telah memberikan perhatian terhadap upaya percepatan penurunan stunting di Sumatera Utara.

1. Stunting nasional sebesar 21,5 persen, atau hanya turun 0,1 persen dibanding tahun 2022

Pemprov Sumut Berhasil Turunkan Angka Stunting 2,2 Persen pada 2023Konsolidasi Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Pengarusutamaan GESI dalam Rencana Aksi Tahunan Stunting Tahun 2024 Provinsi Sumut bersama USAID ERAT dan stakeholder terkait (Dok. Nini for IDN Times)

Sebelumnya, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam rapat evaluasi pencapaian target prevalensi stunting bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Jakarta, Selasa (19/3/2024) prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen, atau hanya turun 0,1 persen dibanding tahun 2022.

Namun, ini tentu bukan sesuatu yang menggembirakan, mengingat target nasional penurunan stunting tahun 2023 adalah 18 persen dan tahun 2024 menjadi 14 persen.

2. Pendekatan dalam penanganan stunting harus inklusif

Pemprov Sumut Berhasil Turunkan Angka Stunting 2,2 Persen pada 2023Konsolidasi Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Pengarusutamaan GESI dalam Rencana Aksi Tahunan Stunting Tahun 2024 Provinsi Sumut bersama USAID ERAT dan stakeholder terkait (Dok. Nini for IDN Times)

Dengan begitu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menyusun dokumen Rencana Aksi Tahunan (RAT) Stunting tahun 2024 sebagai panduan pelaksanaan program penanganan stunting baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Namun, aspek Gender Equality and Social Inclusion (GESI) belum diintegrasikan dalam dokumen RAT Stunting tersebut.

Laili Zailani dari USAID ERAT ketika memfasilitasi diskusi bersama Tim Fasilitator Leya Cattleya, Marhamah Siregar dan Siti Khadijah dari HAPSARI. Dia mengatakan bahwa GESI adalah konsep yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang adil dan inklusif, setiap individu mempunyai akses, partisipasi, kontrol dan manfaat yang setara dan adil terhadap sumberdaya, baik pengetahuan, program dan anggaran program.

“Karena stunting adalah permasalahan yang kompleks, faktor resiko stunting sangat multi dimensional, menyangkut masalah sosial, ekonomi (kemiskinan), kesehatan, budaya bahkan masalah wilayah. Maka pendekatan dalam penanganan stunting harus inklusif dan menyentuh semua aspek multi dimensional yang menjadi penyebabnya”. Jelas Laili.

3. Pendekatan GESI memastikan semua Keluarga Reresiko Stunting (KRS) dapat dijangkau

Pemprov Sumut Berhasil Turunkan Angka Stunting 2,2 Persen pada 2023Konsolidasi Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Pengarusutamaan GESI dalam Rencana Aksi Tahunan Stunting Tahun 2024 Provinsi Sumut bersama USAID ERAT dan stakeholder terkait (Dok. Nini for IDN Times)

Lanjutnya, pengarusutamaan GESI sangat penting dalam semua intervensi penanganan stunting, karena dengan pendekatan GESI dapat memastikan bahwa semua Keluarga Reresiko Stunting (KRS) dapat dijangkau.

“Mereka benar-benar memiliki akses yang setara dan inklusif, peluang pengambilan keputusan yang adil, dan partisipasi yang bermakna dalam berbagai program stunting, mulai dari hulu hingga ke hilir. Dengan demikian, kita dapat benar-benar mempercepat upaya penurunan stunting bersama dengan mereka sendiri, keluarga beresiko stunting di lokus-lokus stunting. Semua dijangkau, tidak ada yang ditinggalkan,” jelasnya.

Baca Juga: Golkar Sumut Menang di 14 Kabupaten Kota, 230 Kader Duduk di DPRD

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya