Orangutan Haven, Pulau Buatan Khusus untuk Orangutan

Untuk Orangutan dengan kendala fisik maupun kebutaan

Medan, IDN Times - Konflik ancaman perburuan dan pembunuhan, serta hilangnya habitat karena pertanian maupun perkebunan memang selalu menjadi isu pada kehidupan Orangutan.

Taman perlindungan satwa, Orangutan Haven merupakan pulau buatan yang didirikan untuk orangutan Sumatera. Khususnya, orangutan yang tidak bisa lagi dilepasliarkan (unreleasable) di hutan rimba akibat kendala fisik maupun kebutaan.

Lokasinya ada di Karantina Orangutan Batu Mbelin yang dikelola Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP), di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Nantinya, lokasi ini akan dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan orangutan dan konservasi keragaman hayati.

1. Orangutan Haven menjadi rumah jangka panjang bagi Orangutan yang tidak dapat dilepasliarkan

Orangutan Haven, Pulau Buatan Khusus untuk OrangutanOrangutan Haven, pulau buatan untuk Orangutan (IDN Times/Indah Permata Sari)

General Manager Orangutan Haven, Hetty Berliana Damanik menjelaskan bahwa, tempat ini menjadi rumah jangka panjang bagi orangutan yang tidak dapat dilepasliarkan ke hutan sebagai habitat aslinya, didedikasikan untuk memberikan pengalaman inspiratif dan informatif serta edukasi di alam untuk masyarakat luas.

Berbagai hal terkait lingkungan dapat dipelajari di Orangutan Haven, mulai dari belajar spesies seperti orangutan dan habitatnya, konstruksi berkelanjutan, pertanian organik, energi terbarukan dan banyak topik lingkungan hidup lainnya.

Dia juga menambahkan bahwa, inisiatif Orangutan Haven berawal dari pengalaman Yayasan Ekosistem Lestari

(YEL) bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Balai Besar KSDA Sumatera Utara), melalui Program Konservasi Orangutan Sumatera (SOCP) sejak tahun 2001. Dari sini telah melepasliarkan lebih dari 350 orangutan ke habitatnya di hutan, dengan tujuan membangun populasi orangutan liar baru yang mandiri.

Seiring perjalanan waktu, terdapat beberapa orangutan yang tidak dapat dilepasliarkan ke alam karena kebutaan, gangguan fisik maupun psikis. Mengingat orangutan dapat hidup hingga 50 atau 60 tahun bahkan lebih.

2. Fasilitas yang disediakan berupa pulau-pulau

Orangutan Haven, Pulau Buatan Khusus untuk OrangutanOrangutan Haven, pulau buatan untuk Orangutan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Ditambahkan Yetty, Orangutan Haven hadir memberikan perawatan dan kesejahteraan bagi individu-individu tersebut selama sisa hidup mereka. Fasilitas yang disediakan berupa pulau-pulau yang didesain dengan nuansa alami dan dilengkapi dengan alat panjat dan keranjang bersarang.

“Hingga saat ini terdapat 8 orangutan di Pusat Rehabilitasi Orangutan Batu Mbelin yang berdasarkan kajian para ahli tidak dapat dilepasliarkan dan telah rata-rata 8 sampai dengan 12 tahun hidup di dalam kandang di SOCP,” kata Yetty.

“Setelah berdiskusi cukup dalam dengan para ahli, kita memutuskan perlu memberikan kenyamanan (welfare) kepada 8 OU ini untuk kembali merasakan hidup di alam namun masih dapat dimonitor dan diberikan treatment sebagaimana di pusat rehabilitasi dengan menempatkan OU di pulau-pulau yang terisolasi dan secure untuk dirinya,” tambahnya.

3. Setiap individu Orangutan akan diperkenalkan ke pulau-pulau Haven secara bertahap

Orangutan Haven, Pulau Buatan Khusus untuk OrangutanOrangutan Haven, pulau buatan untuk Orangutan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menurutnya, setiap individu Orangutan akan diperkenalkan ke pulau-pulau di Orangutan Haven secara bertahap. Dikarenakan setiap individu orangutan memiliki karakter yang berbeda.

Proses pengenalan ini membutuhkan waktu sampai orangutan dapat terbiasa dengan lingkungan hidup barunya.

Keberadaan orangutan di pulau-pulau Orangutan Haven, akan berperan sebagai bahan pelajaran dan sekaligus sebagai duta satwa liar yang mengajak pengunjung untuk menjaga hutan yang adalah habitat mereka.

"Menjaga hutan berarti memberi kesempatan dan ruang bagi kelangsungan hidup mereka di habitatnya. Lebih luas lagi, pengunjung akan memperoleh informasi dan pencerahan tentang perlindungan hutan, keanekaragaman hayati, dan ekosistem yang sehat dan berfungsi dalam mengintegrasikan kemajuan ekonomi, keadilan sosial dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan,” jelasnya.

Orangutan Haven memiliki areal lebih dari 40 Ha, yang terbuka menerima kunjungan masyarakat, hingga sekolah yang ingin memanfaatkan fasilitasnya sebagai sumber daya pendidikan.

Berbagai modul pendidikan telah dipersiapkan dan akan senantiasa dikembangkan, termasuk dalam merespon Kurikulum Merdeka Belajar terutama pada proyek Orangutan Haven.

Sekedar informasi, kunjungan ke Orangutan Haven masih terbatas dengan melakukan komunikasi dan reservasi terlebih dahulu. Diperkirakan Orangutan Haven akan dibuka untuk pengunjung umum di pertengahan tahun depan dengan memproyeksikan orangutan di pulau sudah terbiasa dengan lingkungan hidup barunya.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya