Jelang 17 Agustus, Pameran Sejarah  Ajak Pengunjung Kenang Perjuangan

Diharapkan generasi bangsa bisa menjadi penerus perjuangan

Medan, IDN Times - Dalam rangka memeringati Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus, Dinas Budparekraf menggelar pameran sejarah perjuangan bangsa dengan tema “Gelora Rakyat Sumatera Utara dalam Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan”. Pameran ini digelar selama lima hari, mulai Kamis (10/8/2023) hingga Selasa (15/8/2023) di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, Jalan HM. Joni no.51 Medan.

Beragam pameran benda di sini, seperti menarik kembali ingatan momen sejarah yang telah tinggal kenangan.

Mulai dari tokoh-tokoh pahlawan pada jamannya terpampang beserta penjelasan, mata uang, majalah pada jamannya, surat kabar, mata uang yang berseri pahlawan atau tokoh nasional dan senjata-senjata dimasa pertempuran.

1. Ada sembilan pameran senjata legendaris terpampang

Jelang 17 Agustus, Pameran Sejarah  Ajak Pengunjung Kenang PerjuanganSuasana pameran sejarah perjuangan bangsa di Museum Negeri Provinsi Sumut (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menariknya, sejumlah senjata yang dipamerkan ini merupakan senjata-senjata legendaris yang sudah menjadi sejarah.

Seperti Senjata pistol mitraliur stan mk III, masuk dalam pameran. Senjata ini dirancang pada tahun 1940 dan diproduksi tahun 1941-1960. Kemudian digunakan saat perang dunia II pada revolusi nasional Indonesia dengan berat 3,2 kg panjang 762 mm atau 30,0 inci.

Selain pistol mitraliur stan mk III ada juga senapan semi otomatis jengle rifle, pistol mitraliur 40, Senjata Mesin Berat (SMB) Browning.50, senjata semi otomatis jonson, brengun mk-ical 7,7 mm, senapan mesin vickers, senjata mesin ringan medzen, dan mk134 mk.44 GAU-17A Minigun rotary machinegun system.

Baca Juga: MA Tolak PK Moeldoko, Demokrat Sumut: Kado Istimewa HUT AHY

2. Pentingnya edukasi atau literasi tentang sejarah untuk masa depan bangsa

Jelang 17 Agustus, Pameran Sejarah  Ajak Pengunjung Kenang PerjuanganSuasana pameran sejarah perjuangan bangsa di Museum Negeri Provinsi Sumut (IDN Times/Indah Permata Sari)

Joni Arianto selaku pemandu pameran yang ada di stand senjata mengatakan pentingnya edukasi atau literasi tentang sejarah untuk masa depan bangsa. Apapun itu, termasuk sejarah kebudayaan, pejuang, dan lainnya.

“Jika veteran melihat barang-barang yang dipamerkan ini pasti terkenang, dan sedih karena pernah memakainya di zaman agresi Belanda,” ucapnya.

Hal ini juga mengingat pidato terakhir dari Bung Karno yang menyatakan Jas Merah "Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah."

3. Diharapkan generasi bangsa bisa menjadi penerus perjuangan berbekal sejarah

Jelang 17 Agustus, Pameran Sejarah  Ajak Pengunjung Kenang PerjuanganSuasana pameran sejarah perjuangan bangsa di Museum Negeri Provinsi Sumut (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menurutnya, dari sejarah bisa membangun hidup, mengerti arti hidup, bisa berkembang dan maju.

"Pesan saya satu kepada anak-anak yang berupa slogan. Slogan ini kadang bisa dikira tidak logika, tapi memiliki makna yang dalam. Orang pintar melihat, orang bodoh mencatat,” ujarnya.

Dari sini, diharapkan generasi bangsa bisa menjadi penerus perjuangan berbekal sejarah. Dimulai dari anak-anak yang mengurangi gadget atau game dan bisa rajin membaca buku.

“YouTube lebih enak daripada buku, tapi buku lebih penting daripada YouTube,” tutupnya.

Baca Juga: 5 Museum yang Ada di Kota Medan, Cocok untuk Weekend Bareng Keluarga

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya