Medan, IDN Times - Wali Kota Medan Bobby Nasution menanggapi terkait adanya “serangan fajar” yang terjadi pada Asisten Rumah Tangga (ART) mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Rasyid Baswedan - Muhaimin Iskandar, Edy Rahmayadi bercerita soal kecurangan pemilu yang di alaminya sendiri.

Mantan Gubernur Sumatra Utara itu bercerita bahwa Asisten Rumah Tangga (ART) di rumah pribadinya menjadi korban politik uang atau dikenal serangan fajar, sebelum H-1 menjelang pemilu. Kata Edy, politik uang itu terjadi pada Selasa (13/2/2024) malam sebesar Rp200 ribu yang memberikan uang kepada asisten rumah tangganya.

Namun, Edy enggan mendetil serangan fajar itu diberikan oleh tim sukses Capres, Caleg, DPD atau partai politik mana pun.

Bobby mengatakan serangan fajar tersebut harus diketahui terlebih dahulu ke Paslon mana yang dituju.

“Serangan fajar kemana nih, ke Paslon mana. Harus tahu dong, kalau misalnya ada temuan seperti itu laporkan ke Bawaslu,” ucapnya usai mencoblos di TPS 34, Komplek Tasbi I pada Rabu (14/2/2024).

Menurutnya, hal tersebut perlu di lapor ke Bawaslu untuk menyampaikan temuan-temuan yang terjadi.

“Lapor ke Bawaslu, sampaikan temuan-temuannya. Apakah itu calon Presiden, Wakil Presiden, calon legislatif itu laporkan,” kata Bobby.

Baca Juga: ART Edy Rahmayadi Jadi Korban Serangan Fajar, Dikasih Rp200 Ribu