Safari Jurnalistik, PTAR Buktikan Komitmen Tumbuh Bersama Masyarakat

Tambang Emas Martabe bantu masyarakat di berbagai sektor

Tapanuli Selatan, IDN Times - Kehadiran PT Agincource Resource di Batangtoru, Tapanuli Selatan ternyata tidak hanya memberi keuntungan bagi Negara. Sejak beroperasi tahun 2012 perusahaan penghasil emas itu sudah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat.

Dalam kegiatan Safari Jurnalistik yang digelar pada Rabu (25/1/2023), IDN Times dengan beberapa wartawan daerah lainnya berkesempatan mengunjungi beberapa lokasi yang merasakan manfaat kehadiran Tambang Emas Martabe.

Berikut beberapa lokasi yang mendapat perhatian dari PT Agincore Resource Martabe.

1. PTAR fasilitasi SMKN 2 Batangtoru studi banding ke Ponorogo

Safari Jurnalistik, PTAR Buktikan Komitmen Tumbuh Bersama MasyarakatManager Community Development PTAR, Rohani Simbolon dalam kegiatan Safari Jurnalistik di SMKN 2 Batangtoru (Hendra Simanjuntak/IDNTimes)

Dalam kegiatan pertama safari Jurnalistik tahun 2023, pihak PTAR membawa rombongan wartawan ke sekolah SMKN 2 Batangtoru.

Wartawan yang berasal dari Tapteng, Sibolga, Tapsel, Madina, Taput dan Medan itupun disambut baik sejumlah siswa dan guru. 

PTAR mulai memberikan perhatian untuk sekolah SMKN 2 Batangtoru dimulai Tahun 2017. Pada tahun pertama itu, pihak perusahaan memfasilitasi Studi banding ke SMK swasta 2 PGRI Ponorogo. Tujuannya yakni untuk mengetahui program kurikulum link and match yang berbasis dalam dunia industri.

Perhatian yang kedua dilakukan Tahun 2020. PTAR menyerahkan beberapa bantuan ke sekolah SMKN 2 Batangtoru. Bantan itu berupa sarana simulator keselamatan kerja dunia industri, maket operasional pertambangan. 

Selain itu, pihak perusahaan juga melakukan pembangunan peningkatan akses jalan masuk serta pembangunan jalur hijau dan bak sampah.

Kontribusi yang dilakukan tidak hanya berhenti disitu saja. Di tahun 2022 SMKN 2 menerima bantuan berupa alat-alat peraga. Diantaranya enam components untuk tipe alat berat hydraulic excavator kelas Komatsu PC 200, simulator basic electrical system, serta special tools Program Pemeriksaan Mesin (PPM) dan Program Analisa Pelumas (PAP).

Selain memberikan bantuan, pihak tambang juga telah melakukan berbagai pelatihan. Kegiatan pelatihan yang dimulai dari tahun 2020 sampai tahun 2021 sejak adanya penandatanganan Kesepakatan Kerja Bersama PTAR dengan UT.

Pelatihan yang dilakukan yakni basic dan reventive maintenance, pengenalan, dan pengembangan kurikulum dan bantuan pendampingan lainnya.

Saat ini, SMKN 2 menjadi salah satu mitra binaan PTAR bersama dengan Dinas Lingkungan Kabupaten Tapanuli Selatan dalam program Sekolah Adiwiyata (sekolah berbudaya lingkungan). Program itu masih berjalan sampai sekarang.

Perhatian yang diberikan PTAR untuk SMKN 2 Batangtoru adalah salah satu bentuk komitmen dan wujud kontribusi perusahaan dalam mendukung program revitalisasi SMK sesuai dengan INPRES No.9 tahun 2016.

Program pengembangan yang dilakukan perusahaan kepada SMKN 2 Batangtoru dilaksanakan sejak tahun 2019 bersama dengan UT (United Tractors) melalui program sobat. Program itu dilakukan pada kejuruan Teknik Alat Berat (TAB).

Diketahui, SMKN 2 Batangtoru adalah satu-satunya sekolah kejuruan di Tapanuli Selatan yang memiliki kejuruan TAB.

PTAR ke depannya juga akan berfokus pada SMKN 2 Batangtoru untuk menjadikan SMK tersebut menjadi Pusat Keunggulan yang merupakan program nasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Mewujudkan SMKN 2 Batangtoru mendapatkan sekolah adiwiyata mandiri (nasional).

"Kita tetap berkomitmen memperkenalkan generasi muda tentang dunia tambang," kata Rohani Simbolon, Manager Community Development PTAR

Baca Juga: Mantan Anggota DPRD Langkat Tewas Ditembak saat Naik Motor

2. PTAR bantu pembangunan kantor Camat Batangtoru

Safari Jurnalistik, PTAR Buktikan Komitmen Tumbuh Bersama MasyarakatPTAR berkomitmen mendukung pembangunan di Pemerintahan Batangtoru (Hendra Simanjuntak/IDNTimes)

Selain memberikan perhatian kepada dunia pendidikan, PTAR juga turut serta mendukung program dan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan. Dukungan itu dibuktikan dengan melakukan pembangunan kantor Camat Batangtoru.

Dalam dukungan yang dilakukan, PTAR mengucurkan biaya sebesar Rp 5,69 miliar. Bantuan biaya pada tahun 2019 itu diserahkan melalui pemerintah Tapsel untuk renovasi kantor Camat Batangtoru seluas 2.426,95 m2.

Setelah melakukan renovasi pada kantor camat, pada tahun 2021 PTAR kembali mengeluarkan biaya sebesar Rp28,48 juta untuk pembangunan papan nama kantor Camat Batangtoru.

Pada tahun 2022 perusahaan penghasil emas juga memberikan biaya senilai Rp59,92 juta untuk pembangunan gerbang, gapura, pagar, dan papan nama gedung perkantoran pada.

Dalam renovasi dan pembangunan, pihak perusahaan juga menggunakan konsep filosofi Dalihan Natolu. Terdapat tiga atap gedung melambangkan filosofi mora kahanggi dan anakboru yang hingga saat ini masih dipelihara oleh masyarakat Batangtoru

Selain merenovasi beberapa fasilitas bangunan utama seperti kantor camat dan kantor BKKBN, PTAR juga membangun sejumlah fasilitas tambahan.

Dalam kunjungan safari Jurnalistik di kantor camat itu, PTAR mengaku telah membangun fasilitas pendukung lainnya. Yakni kantin, perpustakaan, garasi untuk pemadam kebakaran dan landscape di seluruh area perkantoran.

"Bantuan dari PTAR sangat bermanfaat, suasan kantor lebih nyaman dan bersih dari sebelumnya," kata Camat Batangtoru, Mara Tinggi Siregar.

Terlepas atau tidaknya pengaruh bantuan yang diberikan oleh PTAR, Kecamatan Batangtoru pernah dinobatkan sebagai kecamatan terbaik kategori tingkat kabupaten seProvinsi Sumatera Utara Tahun 2022.

3. PTAR bangun Sopo Daganak untuk mendukung anak di Batangtoru dalam melestarikan seni dan budaya

Safari Jurnalistik, PTAR Buktikan Komitmen Tumbuh Bersama MasyarakatPembangunan Sopo Daganak melibatkan kontraktor dan pekerja yang berasal dari Batangtoru (Hendra Simanjuntak/IDNTimes)

Keberadaan Sopo Daganak yang berlokasi di Desa Napa, Kecamatan Batangtoru ini juga tidak terlepas dari peran PTAR. Bangunan di atas lahan seluas 4.430 meter persegi itu dibangun pada tanggal 19 Juli 2017.

Pembangunan Sopo Daganak yang melibatkan kontraktor dan pekerja dari Batangtoru merupakan bentuk kepedulian Tambang Emas Martabe dalam melaksanakan program CSR perusahaan di bidang pendidikan dan pelestarian seni budaya masyarakat lingkar tambang.

Program Pendidikan Informal di Sopo Daganak dimulai sejak 2018. Awalnya bermula dari belajar tari dan kegiatan membaca. Kemudian kegiatan lainnya berkembang dan bertambah seperti kegiatan belajar musik tradisional dan musik modern dan kegiatan keagamaan seperti nasyid.

Latar belakang pendirian Sopo Daganak bermula dari kegiatan membaca di Taman Baca Anak (TBA) di desa. Lantas, dari kegiatan membaca itu kemudian timbul keinginan dari anak-anak untuk menari musik tradisional. 

Beranjak dari keinginan itu, orangtua mengusulkan dibuat pelatihan menari bagi anak-anak. Usulan tersebut kemudian disampaikan ke PTAR melalui TBA Operator. 

Tujuan Pendidikan Informal di Sopo Daganak yakni upaya PTAR untuk mendukung pendidikan yang ramah anak, berkarakter dan meningkatkan kepercayaan diri anak.

Program pendidikan ekstrakurikuler melalui pengenalan seni, budaya lokal dan budaya lain yang membuat anak mampu mengenal potensi dan talentanya serta kelak mampu beradaptasi di luar lingkungannya.

Proses belajar di Sopo Daganak adalah sistem pelatihan dengan tenaga pengajar atau pelatih yang profesional di bidangnya, dengan melibatkan para pelatih profesional dibidangnya.

Kegiatan di Sopo Daganak terbuka untuk semua anak di wilayah Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru. 

Anak dapat mendaftarkan diri melalui TBA di 15 Desa Lingkar Tambang desa atau melalui pengelola Sopo Daganak yaitu PERSADA (Perkumpulan Sahabat Cerdas).

Persada sendiri adalah gabungan pemuda-pemudi dari 15 daerah lingkar tambang yang mengelola kegiatan di Sopo Daganak dan di TBA.

Di Sopo Daganak, warga juga dapat menggunakan fasilitas lainnya. Seperti perpustakaan mini, perkantoran untuk lembaga pengelola, fasilitas alat musik; musik modern dan gondang tradisional. 

"Beberapa fasilitas lainnya yakni soundsystem dan peralatan pendukung acara lainnya seperti sofa, meja dan taman mini," jelas Boru Harahap, salah satu pengurus Persada.

Di Sopo Daganak, anak-anak juga diajarkan memiliki kepercayaan diri untuk tampil dalam ajang-ajang festival seni dan budaya baik lokal maupun nasional. Partipasi orangtua juga turut ikut untuk mendukung anak anak mengikuti pelatihan dan ajang-ajang pentas seni.

Selain mengajarkan seni dan budaya, anak-anak juga akan menemukan dan mengasah potensi dana talentanya tentang pemberdayaan lembaga lokal (muda-mudi) aktif dalam mengelola kegiatan, baik di Sopo Daganak maupun di TBA di desa.

Di gedung ini, kegiatan Pensi (Pentas Seni) dilakukan dalam 2 kali dalam setahun. Sedikitnya ada sebanyak 150 anak yang ikut serta.

Kegiatan rutin lainnya juga ditemukan di Sopo Daganak. Diantaranya pelatihan-pelatihan berupa Gondang, musik modern, Nasyid dan kegiatan administrasi pengelola.

PTAR berkomitmen, program Pengembangan Sopo Daganak ke depannya tetap berjalan seperti tahun tahun sebelumnya dimana PENSI 2 kali dalam setahun dan advokasi kegiatan seni dan budaya tingkat nasional.

Peresmian gedung gelanggang pertunjukan terbuka (amphitheatre) Sopo Daganak dengan kapasitas 500 penonton itu diresmikan oleh Bupati Tapsel, Syahrul M. Pasaribu pada tanggal 18 November 2017.

4. PTAR bina petani menanam padi tanpa pupuk kimia

Safari Jurnalistik, PTAR Buktikan Komitmen Tumbuh Bersama MasyarakatPembukaan kegiatan Safari Jurnalistik 2023 dilaksanakan di lokasi Aek Tahu (Hendra Simanjuntak/IDNTimes)

Pada kunjungan safari Jurnalistik yang keempat kali ini, wartawan diperkenalkan dengan salah satu kelompok binaan PTAR. Kelompok yang bernamakan Tani Aek pahu saat ini telah melakukan proses budidaya pertanian secara konvensional di persawahan Aek Pahu. 

Berawal dari pendampingan budidaya pertanian organik yang dilakukan PTAR, petani ditawarkan menanam padi dengan metode yang baru. Yakni tanpa menggunakan pupuk kimia/sintetis dan pestisida dalam proses budidaya.

Metode tanam tanpa pupuk kimia itu dimulai pada tahun 2015.

Bukan hal mudah mengubah kebiasaan petani yang sudah lama bertani menggunakan pupuk kimia. Berbagai upaya terus dilakukan PTAR agar warga dapat bertani menggunakan pupuk alami.

Dalam upaya itu, PTAR menjalin kerjasama dengan PPL di Batangtoru untuk mendampingi petani dalam hal budidaya.

Pada tahun 2019, Koptan Aek Pahu berhasil lulus sertifikasi organik dan halal setelah mendapatkan sertifikasi organik dari Lembaga LeSOS dan sertifikat halal dari MUI Sumut. Hal ini menunjukkan bahwa persawahan Aek Pahu tidak terdampak aktivitas tambang PTAR.

Pemasaran hasil panen petani dari lahan seluas 4 hektar pertanian organik di Aek Pahu diakui sudah dipasarkan di sekitar Batangtoru dan Padangsidempuan, termasuk untuk karyawan PTAR.

Saat ini, PTAR juga telah membuka komunikasi dengan beberapa pembeli potensial yang ada di Medan untuk menyerap produk berasorganik dari Koptan Aek Pahu.

Lokasi pertanian Aek Pahu ini hanya berjarak 1-1.5 km dari pit aktif PTAR.

Diketahui, saat ini air yang berasal dari lokasi tambang PTAR dimanfaatkan untuk irigasi persawahan.

5. Masyarakat hidup mandiri dalam koperasi Sorop Do Mulana

Safari Jurnalistik, PTAR Buktikan Komitmen Tumbuh Bersama MasyarakatBekas Palet dari PTAR diolah menjadi Furnitur yang menarik dengan harga ekonomis (Hendra Simanjuntak/IDNTimes)

Sebelum dikenal sebagai Koperasi Sarop Do Mulana, kelompok ini dikenal dengan Comapro (Komunitas Mandiri dan Produktif) di Kelurahan Wek II. Kelompok ini dibentuk tahun 2016. 

Pada tahun pertama itu, PTAR memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan sampah di lingkungan Pasar Batangtoru serta pembuatan aquaponic.

Setelah berhasil membentuk kelompok dan melakukan pelatihan kepada anggota koperasi Sarop Do Mulana, pada Agustus 2016, perusahaan PTAR kembali berhasil meluncurkan produk pupuk kompos "PASTi" secara perdana ke masyarakat melalui Rumah Kompos Comapro.

Beranjak dari keberhasilan itu, pada 2017 PTAR dan Comapro sepakat meningkatkan legalitas kelompok dengan mendirikan Koperasi Sarop Do Mulana (SDM) yang artinya berawal dari sampah.

Koperasi SDM mendapatkan pendampingan dari PT Grahatma Semesta selaku konsultan yang ditunjuk PTAR dalam mempersiapkan pendirian koperasi dan pengembangannya. 

Dalam rencana bisnis yang berjalan, beberapa produk utama yang dihasilkan yakni pupuk kompos, akuaponik, tanaman hias, budidaya ikan lele dan turunannya, jasa pertamanan dan pemeliharaan.

Setelah melakukan perjuangan dalam dua tahun terakhir, pada 2019 Koperasi SDM sepakat memindahkan lokasi rumah komposnya ke Desa Sumuran. Tujuan pemindahan itu untuk menghindari polusi bau dari proses pembuatan pupuk kompos yang dapat menyebar ke masyarakat. 

Selain itu, Koperasi SDM juga perlu area lebih luas untuk mengembangkan usaha mereka. Dalam proses perpindahan ini, PTAR membantu mendirikan gudang dan tempat kerja.

Dalam kelompok koperasi Sorop Do Mulana, PTAR memberikan pelatihan pemanfaatan palet bekas menjadi barang bernilai ekonomis yang berbasis 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). Warga yang tergabung dalam kelompok itu dilatih tentang perkenalan alat pertukangan, proses awal dan proses fnishing. 

Adapun barang yang bernilai ekonomis itu merupakan hasil olahan palet bekas yang berasal dari PTAR. Palet bekas itu terdiri dari beberapa jenis dan kualitas yang kemudian akan diolah menjadi furniture, handy craft dan sawdust.

Untuk mendukung aktivitas warga PTAR turut memberikan bantuan beberapa peralatan pertukangan dan mesin penghancur/pencacah palet.

Pada akhir 2021 dan sepanjang tahun 2022, PTAR bekerja sama dengan Bina swadaya Konsultan mendampingi 6 kelompok UKM binaan PTAR, salah satunya koperasi SDM.

Pendampingan yang dilakukan itu bertujuan untuk memastikan kemandirian dan beberlanjutan kelompok. Beberapa hal yang menjadi fokus pendampingan di antaranya organisasi, administrasi, manajemen keuangan dan permodalan, usaha produksi, pemasaran dan berjejaring. 

Selain itu PTAR kerap membantu koperasi SDM dalam hal publikasi dan pemasaran melalui ajang eksibisi baik di tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi.

Saat ini, pemasaran hasil produk dari olaha pelet telah memasuki beberapa daerah. Diantaranya Batangtoru, Muara Batangtoru, Sibolga, Sipirok, Tapanuli Selatan dan Medan.

Untuk harga pupuk kompos, koperasi Sorop Do Mulana menetapkan Rp 2.000 per kg. Sementara harga jual furnitur dibandrol Rp 25.000 hingga Rp 1,5 juta.

"Pernah juga harga jual sampai 5 jutaan, itupun tergantung jenis funitur yang dipesan. Kalau semakin sulit pengerjaan nya dengan menggunakan bahan yang banyak, maka kita juga akan menyesuaikan harga jualnya," kata Zulfikri Harahap (36) sekretaris koperasi Sarop Do Mulana, Desa Semuran, Kecamatan Batangtoru, Tapsel, Rabu (25/1/2023).

Saat ini, PTAR berencana membantu Koperasi SDM mempopulerkan merk dagang sebagai brand image produk, penguatan dan perluasan pasar, pelatihan keterampilan pendukung dan berjejaring.

6. PTAR tetap berkomitmen menjaga kelestarian sungai di Batangtoru

Safari Jurnalistik, PTAR Buktikan Komitmen Tumbuh Bersama MasyarakatSejumlah wartawan turut memberi makan ikan di Sungai Horing Lubuk Larangan (Hendra Simanjuntak/IDNTimes)

Dalam kunjungan terakhir dalam kegiatan safari Jurnalistik, wartawan juga diajak untuk melihat salah satu sungai di Batangtoru. Sungai yang bernama Batu Horing ini merupakan lubuk larangan yang tidak terlepas dari dukungan PTAR.

Pada Juni tahun 2022, PTAR melepas 15.000 ekor bibit ikan jurung dan 10.000 bibit ikan nila ke lubuk Larangan sungai Batu Horing. Pelepasan bibit ikan ini bagian dari kontribusi PTAR dalam upaya melestarikan lingkungan.

Lubuk larangan merupakan kearifan lokal yang berpengaruh kuat dalam praktikpraktik adat konservasi alam serta menjaga kelestarian sungai dari pencemaran, pengerusakan atau eksploitasi berlebihan.

Selain melestarikan lingkungan, lubuk larangan juga akan menggeliatkan perekonomian masyarakat setempat.

Dalam melestarikan ikan di lubuk larangan, ada aturan yang diterapkan di Desa Batu Horing. Aturan itu yakni denda Rp1 juta bagi warga yang kedapatan yang mengambil ikan. Sementara untuk panitia diterapkan denda sebesar Rp2juta. Denda itu diberlakukan sampai batas waktu yang ditentukan.

Dengan kelestarian sungai dan biotanya membuktikan bahwa keberadaan PT Agincore Resource tidak berdampak buruk untuk sungai yang berada di Batangtoru.

"Sungai di sekitaran PT. Agincourt Resource aman untuk masyarakat," kata Prof Kepala Pusat Lingkungan dan Kependudukan Lembaga Penelitian USU, Prof Ternala Alexander Barus disela acara safari jurnalistik di Hotel PIA Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Kamis (26/1/2023).

"Sejak tahun 2012 kita sudah menjalin kerjasama dengan PT Agincourt Resource dalam hal menguji kualitas sungai di lingkaran tambang emas Martabe Batang toru," ungkap Ternala.

Baca Juga: [BREAKING] Pesan Haru Putri Dahnil Simanjuntak Antarkan Ayahnya Nikah

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya